Part 6

995 68 0
                                    

"Itu abel kenapa?" Tanya Andrew pada Gia saat melihat Abel yang berulang kali masuk ke kamar mandi

"Ga tau ya, bentar gw samperin dulu"

"Bel, lu gapapa?" Tanya Gia saat melihat Abel masih berusaha memuntahkan isi perutnya, tapi hasilnya nihil

"Gapapa, cape aja kali ya" Abel berbalik melihat Gia

"GAPAPA APANYA?! PUCET ITU" triak Gia yang membuat Andrew tak kalah panik dan segera menghampiri kedua wanita itu

"Ke rumah sakit aja, kita anter" ajak Andrew

Sedikit memperkenalkan Andrew, ia adalah leader tim utama untuk client kelas atas dan teman Abel dari masa SMP. Berbeda dengan Gia, ia adalah teman yang Abel temui saat masa kuliah.

Dengan perasaan panik, Gia dan Andrew bergegas melajukan mobil ke salah satu rumah sakit dekat studio.

Ditemani oleh Gia, Abel memasuki ruangan dokter, sedangkan Andrew menuggu didepan pintu.

"Gimana dok? Gapapa kan?" Tanya Gia pada dokter yang tersenyum

"Bunda bisa lihat itu?" Tunjuk sang dokter saat mengarahkan layar USG-nya

"Bisa dok, itu apa ya" Abel begitu penasaran dengan arah bicara sang dokter

"Itu ada dedek" jawab sang dokter cantik

Campur aduk rasanya, hanya ada air mata yang kini menghiasi wajah Abel. Hadiah seperti ini yang ia dan suaminya nantikan

"Bel?" Gia tak sanggup menahan tangisnya dan memeluk sahabatnya

"Usia kandungannya sudah masuk 2 minggu, ini vitamin untuk bunda dan 2 minggu lagi bisa mulai kontrol wajib" dokter cantik itu memberikan selembar kertas

"Dok, saya boleh cetak USG-nya?"

"Boleh, tunggu sebentar ya"

Sambil menunggu, Abel berencana memberi kejutan untuk sang suaminya.



_______🤍🧸🤍______





22.00 WIB
Teddy memasuki rumah dan disambut dengan cara yang berbeda

"Hallo papa" ucap Abel dari balik pintu

"Papa?" Teddy kebingungan dengan sambutan sang istri yang membawa kotak kecil

"Dibuka dulu" Abel memberikan kotak kecil itu dan air mata mulai muncul dari sudut mata sang suami

Terdapat baju dan sepatu bayi, tidak lupa dengan hasil USG

"Ciee jadi papa" ledek Abel yang tak tahan melihat reaksi sang suami

Teddy memeluk erat sang istri dan berkali-kali mengucapkan rasa syukurnya

Kabar baik ini langsung menyebar ke pihak keluarga Abel maupun Teddy. Ada banyak ucapan dan nasehat yang diberikan demi menyambut anggota keluarga baru.

07.00 WIB
"Abel, ini mama ada vitamin, ada buah juga" ucap mama Patris mengeluarkan beberapa vitamin dan kotak makan berisikan potongan buah segar

Suasana pagi di rumah Teddy dan Abel diwarnai dengan kehadiran kedua keluarga besar untuk melihat keadaan Abel

"Nanti bunda juga minta tolong mba dirumah buat jaga Abel, ya" ucap bunda sambil menyuapi anaknya

"Betul itu, biar suaminya ga gonjang-ganjing kalo istrinya butuh sesuatu" ledek kak Tika

Pertemuan keluarga itu cukup membuat Abel tenang karena ia begitu diperhatikan



_______🤍🧸🤍_______



07.00 WIB
Kertanegara

Setelah pertemuan keluarga besar kala itu, Teddy kembali ke rutinitas lamanya. Ada banyak berkas dan dokumen yang harus ia periksa

"Mba Abel ga kesini?" Tanya sang Menteri pada ajudannya

"Siap bapak, belum. Istri saya sedang hamil, jadi belum berani keluar"

"Sudah hamil? Selamat ya"

"Siap bapak, terima kasih"

"Bu mayor hamil bang?" Agung tiba-tiba datang dan bergabung dalam obrolan tersebut

"Iya, doain ya"

"Mba Abel butuh asisten? saya bisa minta tolong asisten sini buat jagain mba Abel" tawar sang Menteri

"Siap bapak, sudah ada yang membantu"

"Harus hati-hati ya, saya ga mau nanti cucu saya lecet"

"Wihhh, bener bener ni cucu pertama" Agung tidak habis pikir dengan tawaran sang Menteri demi cucu pertamanya

"Izin bang, selamat ya bu mayor hamil" Rajif turut bergabung dengan setumpuk dokumen ditangannya

"Makasih, doain ya"

"Siap bang, kalo ponakan saya lecet, awas aja ya" goda Rajif

"Iya tu, cucu pertama Kertanegara ni boss" Agung turut masuk untuk menggoda sang Mayor

"Anak gue juga ga bakal lecet lah" jawab Teddy menanggapi ocehan kedua adiknya




_______🤍🧸🤍_______





20.00 WIB
Semenjak kehamilan sang istri, Teddy sebisa mungkin pulang lebih awal karena asisten yang ditunjuk oleh keluarga Abel hanya membantu hingga sore

Ia tidak ingin istrinya kekurangan apapun, terlebih dalam hal asupan makanan. Semenjak hamil ini juga, Abel sering kali mengalami morning sickness dan makan makanan manis.

"Sayang abis makan ini, mau es krim ya" ucap Abel dengan manja

"Kemaren udah es krim loh yang, masa es lagi"

"Papa pengen es krim" suara Abel berubah seperti anak kecil dan hal itu membuat Teddy gemas setengah mati

"Ga boleh ya adek, nanti mama sakit"
Teddy mengelus perut sang istri yang mulai membesar.

"Besok, kita ketemu kakek ya"
Jadwal wajib berkunjung benar-benar dijalankan oleh calon orang tua ini. Mereka juga ingin sang Menteri menjadi bagian perjalanan menyambut cucu pertamanya.










POLAROIDWhere stories live. Discover now