Part 21

738 81 4
                                    

"Mas, rambutnya bagus diapain ya?" tanya Abel yang masih duduk di depan meja rias

"Di gerai aja. Cantik kaya gitu" jawabnya

"Oke suamiku, makasih ya" Abel menyisir rambutnya secara perlahan sembari menyemprotkan hair spray

"Sini mas bantu" Teddy berjalan ke arah Abel dan mengambil perhiasan rambut. Membantu istrinya untuk terlihat lebih cantik. Melihat penampilan sang istri, membuat Teddy jatuh cinta untuk yang kesekian kalinya, bahkan sejatuh-jatuhnya bagai melihat bidadari di malam hari.

Setelah bersiap-siap, keluarga Wijaya ini bergegas menuju venue yang berada di lantai 1. Sepanjang jalan itu juga, sudah banyak tamu undangan berdatangan.

Malam resepsi pernikahan Dimas berlangsung sangat meriah dan mewah. Banyak keluarga yang hadir untuk memberikan ucapan selamat serta doa terbaiknya.

Secara bergantian, keluarga Wijaya ini menghampiri keluarga dan kerabat yang datang. Tidak sedikit dari mereka meminta untuk berfoto bersama Kirana.

"Mba Abel, boleh foto sama Kirana ga?" tanya salah satu kerabatnya

"Tanya sama papanya mba. Anaknya disana" tunjuk Abel pada Teddy yang berkumpul bersama ayah dan suami tante Lisa. Mendapat petunjuk dari Abel, mereka berjalan menuju meja yang dimaksud.

"Permisi mas Teddy, kita boleh foto sama Kirana ga?" tanyanya sopan

"Astaga banyaknya" Ayah kaget dengan kedatangan kerabatnya secara mendadak

"Boleh. Kalo mau diposting, tolong ditutupi wajahnya, ya" ucap Teddy menyerahkan Kirana ke salah satu dari mereka

"Cucu saya jangan dicolek-colek ya" ucap Ayah memperingati secara halus

Acara malam resepsi menjadi ajang jumpa fans bagi Kirana. Tidak enak sebenarnya, mengingat malam ini adalah acara milik Dimas dan istrinya.

"Udah ya udah" Ayah mengambil Kirana dari gendongan kerabatnya. Untung ada Ayah yang menjadi penyelamat bagi Kirana

"Mas, kita belum ketemuan sama Dimas, yuk ke sana" Abel datang dan menunjuk ke arah pelaminan yang ramai dengan antrian tamu undangan.

"Selamat ya, Dim" ucap Abel menyalami Dimas dan istrinya

"Makasih mba" jawabnya

"Adek, Kirana" sapa Dimas pada Kirana yang digendong oleh Teddy

"Selamat ya, Dim"

"Makasih mas Teddy"

"Foto dulu yuk" ajak Abel memberi aba-aba pada tim dokumentasi

Setelah bertemu dengan Dimas dan istri, keluarga Wijaya ini kembali ke meja tempat Ayah dan Bunda berada.

"Tumben ya mas, Kirana belum ngantuk. Biasanya jam segini udah tidur" tanya Abel heran melihat Kirana masih full energi

"Tadi kan tidur sama papa ya dek. Jadi kebo seharian" jawab Teddy dengan bangganya

"Ya ampun pantes. Cucu oma masih melek" ucap Bunda masuk dalam obrolan itu

"Nanti malem pasti susah tidur ni pasti anaknya"

"Nanti malem, tidurnya sama oma ya. Biarin mama sama papa berdua" ucap Bunda

"Ah engga ah. Nanti kalo haus gimana?" tolak Abel secara halus dan mengerti arah obrolan orang tuanya

"Nanti oma bawa susunya adek. Beres kan" jawab Bunda santai

"Mas, tolong mas" Abel menyentuh lengan Teddy meminta pertolongan

"Bawa aja Bun Kirana ke kamar. Aku biar sama Abel" jawab Teddy jahil

"Yahh massss" jawab Abel manja. Tidak peduli siapa yang melihat mereka saat ini

POLAROIDМесто, где живут истории. Откройте их для себя