Part 5

1K 63 1
                                    

"Izin tanya bang, gimana liburannya?" Agung membuka obrolan dimeja makan. Terdapat Rajif, Rizky, dan Pak Prabowo

"Lancar" jawab Teddy secara singkat

"Jangan lupa kasih saya cucu ya" timpal Pak Prabowo dalam obrolan anak-anaknya

"Siap bapak, jika rezeki secepatnya"

"Izin bang, kalo ibu mayor lagi senggang, ajak kemari aja" kali ini Rajif bersuara

"Iya itu benar, ajak mantu saya kemari. Kalo bisa dibuatkan jadwal wajib berkunjung ya"

"Siap bapak, saya usahakan"

Kedekatan antara anak dan bapak ini sungguh sangat manis. Ketika Teddy menikah, Pak Prabowo juga turut serta dalam prosesi siraman berlangsung. Ia tidak ingin kehilangan moment dari salah satu anak asuhnya.

Menyambut datangnya keluarga baru, yaitu Abel sebagai menantu Kertanegara adalah kebahagiaan baru bagi sang Menteri.

_______🤍🧸🤍______


12.00 WIB
Ruby Photography Studio

"Gimana bel?"

"Apanya gimana gi?"

"Itunya?"

"Ih, rahasia lahhhh" goba Abel

"Gitu ya sekarang mentang-mentang ada suami" ledek Gia

Suasana Studio hari ini ramai dengan client kelas atas dan tak jarang beberapa awak media berdatangan hanya untuk mewawancari Abel. Tidak lain untuk meminta membahas pernikahannya

Beberapa kali juga Abel menolak dan meminta penjaga studionya untuk membubarkan para awak media tersebut. Begitu pun dengan Teddy, ia memberikan pengawal khusus untuk sang istri agar memastikannya selalu aman dan agar awak media tidak merusak privasi keluarga barunya.

"Bel lo sekarang jadi ibu mayor, gimana ga heboh dunia ini"

"Ya gimana ya, dapetnya mas Teddy. Kalo ditolak rugi dong saya" goda Abel yang disambut tawa oleh Gia.

_______🤍🧸🤍______


22.00 WIB
Abel menyiapkan makan malam dan segelas air hangat yang akan ia berikan kepada sang suami

Suara mobil menjadi pertanda bahwa suaminya kini sudah berada di rumah. Menyambutnya dengan memberikan segelas air hangat sudah menjadi rutinitas wajib bagi Abel

"Mandi dulu ya mas, abis itu makan ya" Abel mengambil tas kerja milik Teddy lalu meletakannya di salah satu meja tempat Teddy biasa bekerja

Makan malam Abel dan Teddy diwarnai dengan saling bertukar cerita dan permintaan Pak Prabowo untuk berkunjung

"Kata bapak, kalo kamu ada waktu kosong main ke Kertanegara aja"

"Boleh?"

"Bapak yang minta, katanya kalo bisa ada jadwal rutin untuk berkunjung"

"Waduh kalo itu susah ditolak mas. Minggu depan deh aku mampir ya. Sekalian nanti sama kamu ya"

"Nanti mas bilang ke bapak ya kalo kamu bisa"


_______🤍🧸🤍______


07.00 WIB
Kertanegara

"Selamat pagi, Pak" sapa Abel saat bertemu dengan sang Menteri yang sudah dianggap seperti ayah mertuanya

"Pagi mba Abel, sini ikut saya"

Abel dan Teddy terus mengikuti kemana arah Pak Prabowo pergi. Hingga terhenti langkahnya di dalam ruang kerja milik Pak Prabowo

Pak Prabowo menarik salah satu laci dan mengeluarkan kotak yang bisa ditebak oleh Abel adalah sebuah kado

"Ini kado buat cucu saya nanti. Dibuka kalo cucunya sudah ada ya"

"Wah terima kasih, Pak" Abel menerima kado tersebut. Entah apa isinya, yang pasti jika dari Pak Prabowo, ia yakin ini bukanlah kado biasa

"Oh iya, jadwal saya hari ini apa ya?" Tanya Pak Prabowo pada sang ajudan

"Hari ini kita ada kunjungan ke rumah sakit di kawasan bogor, Pak" jawab sang ajudan

"Baiklah, mohon diatur ya"

"Saya permisi ya mba Abel" pamit Pak Prabowo lalu berjalan meninggalkan Teddy dan Abel

Kunjungan ke Bogor memakan waktu setidaknya 4 jam. Perjalanan itu hanya diikuti oleh sang suami dan dua sekretaris, yaitu Rizky dan Agung. Sedangkan Abel tetap di Kertanegara ditemani oleh Rajif.

"Izin bu mayor, butuh sesuatu?" tanya Rajif melihat Abel

"Ih mas ngapain manggil ibu mayor, panggil nama aja, toh saya masih muda"

Sejujurnya Abel belum terbiasa dengan "status" barunya, terlebih julukan "ibu mayor" yang tiba-tiba melekat dengan dirinya

"Waduhhh, takut kena marah bapak mayor nanti" ledek Rajif yang disambut tawa oleh Abel

"SELAMAT SORE DUNIAAAAA"
Suara itu menarik perhatian Abel, suara asing baginya. Laki-laki tinggi dengan jas abu-abu memasuki ruang tengah tempat Abel dan Rajif bersantai

"Brisik lo lino" Rajif tahu betul sifat adik asuhnya ini. Sangat berbeda dengan yang lain

Dering ponsel yang menampilkan nama sang suami menjadi prioritas bagi Abel sekarang

"Hallo mas"

"Gimana disana?"
"Maaf ya mas tinggal"

"Aman kok"

"Mas bawain makan ya"

"Boleh, makasih suamiku"
"Makin makin deh"

"Mulai mulai"

_______🤍🧸🤍______


6 bulan pernikahan Abel dan Teddy masih begitu harmonis. Tepat pagi ini, Abel sibuk menyiapkan sarapan dan secangkir teh hangat untuk sang suami

"Hari ini mas kayanya pulang cepet" ucap Teddy sembari menikmati sarapan buatan istrinya

"Bapak ga ada jadwal ke luar kota ya?"

"Engga ada, cuma ke rumah sakit sama kampus aja"

"Abis dari rumah sakit langsung ganti baju ya mas, bajunya ada di tas coklat, udah aku masukin ke mobil"

"Terima kasih cantik" goda Teddy

"Mulai mulai"

Melihat suaminya yang begitu sibuk, hingga memiliki jadwal ke luar kota dalam satu hari membuat Abel harus lebih ekstra dalam menyiapkan baju ganti untuk sang suami.

Tidak hanya baju ganti, jika sang suami berada di Kertanegara saat siang hari pun, Abel sering mengirimkan bekal makan siang. Setidaknya sang suami tidak perlu kebingungan perihal makanan
















POLAROIDWhere stories live. Discover now