Chapter: 53

176 20 1
                                    

"Astaga Bei, seharusnya kau lebih hati-hati, jadinya terjatuh seperti ini." Ia menggenggam bahu Liu Bei erat sembari mengamati wajahnya dengan khwatir.

"Kakiku tersandung, mungkin di rumah ini ada hantu jelek yang berusaha membuatku jatuh."

"Jelek?" Tanyanya tersenyum gemas seolah ingin mencekik, ia lantas bergegas menyusul, "Astaga! Kau terlalu kejam pada hantu itu."

"Tersandung apanya, kau yang mengait kakiku dengan kaki gajahmu itu!" Gerutunya yang hanya di dengar oleh dirinya sendiri.

"Sudahlah, kalian duduk yang benar. Mommy tidak punya waktu lagi untuk meladeni kalian berdua." Ujar seseorang yang dari tadi mengikuti mereka dari belakang.

Keduanya duduk berdempetan, meskipun begitu tangan mereka saling meremas pada bahu masing-masing seolah mengisyaratkan sesuatu.

"Jadi, kalian sudah sering bercinta, ya?"

"EOMMA/MOMMY!!" Teriakan mereka beradu, kedua pemilik suara itu saling memandang dengan perasaan jengkel.

Mereka, Liu Bei dan Lee Su Ho.

Siapa lagi?

"Kenapa menariaki eomma?! Apa pertanyaan eomma salah?" Ibu dari Liu Bei itu duduk bersisian dengan ibunya Su Ho, mereka menatap anak mereka penuh selidik.

Kami sudah sering bercinta? PERTANYAAN MACAM APA ITU?!

"TIDAK PERNAH!" Jawab mereka berdua serempak.

"Lalu, bisa jelaskan pada kami kenapa kalian berdua bisa tidur bersama dalam satu ranjang?"

"Mom, bukannya sudah sering aku bilang jika kami memang sering tidur bersama, tapi hanya tidur tidak melakukan yang—" Ucapannya terpotong saat Bei menyiku perutnya, Su Ho menoleh dengan bulu mata naik seolah mengatakan "Ada apa?"

Bei tersenyum paksa menatap kedua orang tua itu, dengan perasaan canggung ia merangkul bahu Su Ho lalu menatap pria itu begitu lekat, sedangkan yang di tatap semakin mengerutkan dahinya tidak mengerti.

Gadis itu lantas menatap kedua orang tuanya lalu berujar serius, "Eomma, Mommy ... sebenarnya kami memang berpacaran."

"A—" Suara pekikan Su Ho tertelan begitu saja saat Bei mencubit bahunya, gadis itu memasang tampang yang paling horor ke arahnya. "AEh, yaa kami berpacaran. Aku lupa mengabari, jadi sampai kaget begini ... eomma, mom."

Kedua ibu-ibu itu menatap penuh selidik, lantas saling menatap dengan kepala mengangguk.

"Kalian serius?"

Bei maupun Su Ho mengangguk bersamaan, tidak lupa memamerkan senyuman paling palsu mereka, "Aku mencintai si Jel—maksudku kami saling mencintai, ya bukannya begitu sayang?"

"Sayang? Oh tentu, kami saling mencintai, eomma."

Karena perjodohan  tempo lalu yang terlontar dari kedua orang tuanya membuat mereka selalu saja bertengkar, bahkan semenjak malam itu keduanya tidak tinggal seaatap dan hanya bisa melontarkan cacian via chat.

Hingga malam tadi, barulah mereka saling bertemu dan memaki secara langsung.

Kenapa?

Karena kedua orang tua mereka mengatakan, "Tidak apa-apa jika kalian tidak mau dijodohkan, bagi kami itu bukan masalah, kami akan menjodohkan kalian dengan orang lain."

Mendapatkan pesan seperti itu, keduanya langsung bertemu, meski diselingi dengan perdebatan yang dipenuhi cacian juga makian.

"Kau, untuk apa ke sini? Sudah kukatakan jangan datang ke apartemenku!"

WANG MIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang