XXXVI

2 0 0
                                    

Fla terbaring di tempat tidur dengan mata perih dan badan tidak enak. Ia berguling di atas kasurnya sambil mulai mengirim pesan pada Cita dan Wia. Mereka berdua terang saja sebal karena belum diupdate berita terbaru oleh Fla sejak kemarin siang. Jalan bareng Reyhan, diantar Helqi, Helqi ngomong apa aja waktu datang ke sekolah, topik itu belum dibahas sama sekali oleh Fla yang langsung menghilang dari grup chat  mereka.

"Kamu kualat, Fla!" ketik Cita dengan emotikon setan. "Gak cerita-cerita jadi aja sakit."

"Kena azab kamu, Fla!" Wia mengetik dengan penuh dukungan.

"Gering urang teeeeh (lagi sakit aku tuuuh)!!!" Fla mengetik gemas.

"IYA AZAB!" Cita membalas lagi. "Pak Spongebob udah dateng. Dadah. Jangan sembuh dulu, ya! Mau maen ke situ."

"GAK NERIMA TAMU." Fla cekikikan sambil mengetik.

"Biarin aja, nanti azabnya nambah!!" Wia kembali mendukung Cita.

Lalu ponselnya hening. Sepertinya kedua sahabatnya benar-benar belajar kali ini. Lalu Fla melempar ponselnya ke sebelahnya sambil menghela napas. Tubuhnya panas sekali, ibunya tadi mengukur suhunya sampai 38.5. Fla memejamkan matanya dan mendadak wajah Helqi terbayang.

"Kalau aku gimana?Apa aku bikin bingung kamu?"

"Aku gak mau bikin kamu bingung. Aku suka kamu."

"Nerima jaket aku bukan berarti kamu juga suka sama aku, kok!"

"Masih inget kan kalau tadi siang aku bilang aku suka sama kamu?"

Fla mengerutkan keningnya, rasa linu di ulu hatinya kembali datang, perutnya sesaat terasa mual. Mana ada orang yang bisa sesantai itu menyatakan perasaannya? Dan pula, ini agak aneh, sejak kapan dia suka sama Fla? Di rumah sakit itu jelas-jelas Fla tidak merasa orang akan bisa menyukainya mengingat kebucinan dirinya pada Haikal saat itu. Berebut perhatian dengan Andah.

Sebuah erangan keluar dari mulutnya, menyesal, malu, merasa bodoh... kenapa juga dia harus sebucin itu pada Haikal? Pemandangan itu jelas-jelas tidak akan membuat kaum adam tertarik padanya bukan?

"Kamu percaya sama cinta pada pandangan pertama?"

"Aku engga. Sampai aku ketemu kamu."

AAAAKHHHHH!!! HELQI APAAN, SIH!!!

Fla menendang-nendang dengan frustrasi. Cowok itu biasanya akan mengatakan hal yang sangat gombal agar bisa mendapatkan hati cewek, iya kan? Tapi kenapa Fla sepertinya merasa dia tidak main-main? Hanya karena pemuda itu tidak pernah berusaha mendekatinya ketika statusnya dan Haikal masih samar? Atau apa? Mata itu menatapnya langsung tepat ke matanya tanpa ragu, sangat mantap. Haruskah Fla percaya padanya?

Fla mengeluarkan ponselnya dan menatap nomor kontak Helqi. Pemuda itu benar, nama Helqi sudah menyita pikiran sejak ia pulang semalam. Dalam guyuran shower, ketika ia bangun tidur, bahkan ketika ia sedang demam tinggi yang terngiang-ngiang hanyalah kata-kata Helqi kemarin.

"Kalau kamu udah sering mikirin aku, baru aku bakal ceritain, deh!"

Ibu jarinya sudah akan menekan simbol pesan tetapi pikirannya kembali ke wajah Helqi semalam. Ia dengan percaya diri suatu saat nanti Fla akan terus memikirkannya. Ia tidak suka membiarkan Helqi menang dengan mudah! Fla membanting lagi ponselnya ke sebelah kepalanya dan berbalik memeluk guling. Sebaiknya ia tidur saja agar tidak ada lagi bayangan Helqi di kepalanya!



Way Back to YouWhere stories live. Discover now