XLVII

6 0 0
                                    

Fla menyentak kedua tangan Helqi dan menjauhkan tubuhnya dari pemuda itu. Helqi yang melihat reaksi Fla langsung tertawa. Fla mengerungkan dahinya, menurutnya lucu?

"Berarti temennya gak fitnah, dong!" Fla menjauh ketika Helqi berusaha meraih tangannya lagi.

"Mereka gak bohong, tapi aku juga enggak selingkuh." Helqi memeluk Fla. "Yang waktu itu dia cium itu kakak. Bukan aku."

Fla terdiam.

Hari itu aku sakit. Kakak datang untuk ngasih surat sakit. Rena sama aku lagi berantem, aku lupa masalah apa. Yang jelas hari itu kami diem-dieman. Rena enggak tahu aku sakit, karena kami enggak sekelas. Temennya Rena, Cinta, tiba-tiba chat aku. Katanya mau ngasih sesuatu, jadi kuminta kakak aja yang temuin Cinta. Waktu itu kupikir kartu undangan ulang taun, soalnya Rena pernah ribut mau nyari baju pesta. Jadi kubilang sama kakak untuk ambil aja tapi gak usah ngomong apa-apa. Gak ada yang tahu kalau aku punya kakak kembar.

Pulang-pulang, kakak bilang si Cinta ternyata mau ngasih cium. Kupikir bercanda, soalnya si kakak malah mau cium aku. Besok-besoknya tiba-tiba Rena datengin aku di kelas dan marah-marah, Cinta nangis-nangis, Rena nampar aku dan bilang putus. Waktu kutanya sama kakak si Cinta ngapain, dia bilang Cinta nyatain dan nyium. Dan si kakak iseng, dia mau aja dipeluk dicium. Alasannya, tinggal bilang mereka kembar.

Waktu aku mau jelasin sama Rena, dia gak mau denger. Dia bilang gak mau kenal, jangan sok-sok kenal juga di kemudian hari.

"Bahkan dia gak ngasih aku kesempatan untuk buktiin kalau aku emang kembar. Dia pikir aku bohong." Helqi meringis.

Fla terdiam. Pusing. Adik kakak ini sepertinya kekurangan tantangan dalam hidup sampai memiliki obsesi untuk menyusahkan diri sendiri dengan cara tidak mau mengatakan pada orang-orang kalau mereka kembar.

"Itu ya maksudnya kenangan mantan gak akan hilang?" Fla bertanya lagi, kini dengan emosi yang lebih stabil.

"Aku orang yang menganggap kalau kenangan itu pajangan," Helqi meraih tangan Fla dan menggenggamnya. "Makanya aku pingin tahu, apa kamu juga sama?"

Fla menimbang-nimbang sejenak. Ia memiliki uneg-uneg dan itu harus diluruskan demi hubungan yang laih baik.

"Aku gak suka kamu bohong, atau pun gak cerita," Fla segera menambahkan sambil melotot karena Helqi sudah mau membantah. "Kamu tahu? Reyhan tahu kamu mantannya Rena. Dan aku merasa bodoh sendiri karena kayaknya cuma aku yang gak tahu masa lalu kamu. Aku pingin tau semuanya tentang kamu kalau kamu mau hubungan kita baik-baik aja.

Harusnya kamu belajar dari Rena, gara-gara kamu gak pernah cerita apa-apa sama dia, dia jadi mudah percaya sama orang lain. Aku gak mau ada kesalah pahaman kayak gitu. Janji?"

Fla mengulurkan jari kelingkingnya. Helqi tersenyum dan tanpa ragu meraih jari itu.

"Aku mau tanya sama Reyhan masalah ini. Kamu harus setuju, karena dia juga terlibat." Fla mengusap pipi Helqi.

"Oke." Helqi tersenyum manis. Ia meraih tangan Fla dari pipinya dan mencium telapak tangan gadis itu dengan lembut. "Maafin aku, ya."

Way Back to YouWhere stories live. Discover now