LXV

1 0 0
                                    

Fla menjalani hari-harinya seperti biasa. Seperti sebelum ia pernah merasa menyukai Haikal mau pun pacaran dengan Helqi. Berkumpul dengan teman-teman sekelas adalah hal yang paling membantunya untuk tetap ada dalam jalan setapak yang akan menuntunnya ke tujuan yang ia inginkan, karena mereka semua pun melakukan hal yang sama.

Beberapa minggu setelah ia putus dengan Helqi, ia berpapasan dengan Haikal di lorong sekolah. Pagi itu Fla datang lebih pagi karena ayahnya ada rapat pagi dan otomatis Fla harus mengikuti jadwal ayahnya agar bisa tepat waktu sampai sekolah. Haikal juga datang pagi karena ia bangun kepagian, sesederhana itu. Ha. Dan pagi itu mereka duduk-duduk di halaman kantin sebelum memasuki kelas masing-masing.

"Aku udah denger semua ceritanya dari Helqi," Haikal membuka pembicaraan dan menatap Fla dengan ragu-ragu. "Aku malah ngerasa bersalah sama kamu."

"Ya ampun, pada kenapa, sih?" Fla tertawa. "Gak kamu gak Helqi, kenapa juga harus ngerasa bersalah?"

"Kayanya semuanya ini salah aku. Aku yang awalnya deketin kamu, ninggalin kamu, kenalin kamu sama adikku... hhhh... malah akhirnya semua jalan masing-masing." Haikal menghela napas keras sambil memeluk helmnya.

"Hahaha. Gimana ya, bener sih." Fla tertawa dan Haikal makin cemberut. "Tapi namanya juga idup, gak mungkin jalannya bagus terus."

"Jadi aku dimaapin ga?" Haikal menyenggol siku Fla dengan sikunya.

"Gak ada yang harus dimaafin, Kal. Gak mesti juga minta maaf." Fla tersenyum sambil mengela napas. "Aku beruntung, kok, kenal sama kamu, sama Helqi. Siapa tau nanti salah satu dari kalian ada yang jadi direktur rumah sakit, jadi aku lebih gampang berobat."

Haikal tertawa disambut tawa Fla. "Nanti aku kasih diskon, deh!" Haikal kembali menyenggol lengan Fla. Lalu mereka berdua bangkit, memutuskan berjalan ke kelas masing-masing sambil berjalan beriringan sambil bercerita macam-macam, seperti dulu.

Helqi tidak menghubungi lagi Fla setelah mereka putus, mendengar gosip dari Reyhan, Rena sudah kembali ke sekolah. Dia membuat heboh satu angkatan karena dia kembali ke sekolah dengan status pacar Helqi. Fla tidak merasa sakit hati atau terkhianati, sepertinya pada dasarnya Helqi memang orang yang baik. Ia mau bertanggung jawab atas apa yang dia pikir dia lakukan pada Rena. Fla hanya bisa mendoakan semoga Helqi juga merasa bahagia menjalani hidupnya.

Semakin dekat dengan ujian masuk, Fla semakin sering nongkrong di tempat bimbel sepulang sekolah sampai malam. Kerjaannya membuat portfolio, belajar bersama pengajar-pengajar tempat lesnya, lalu pulang dijemput ayahnya dan sampai rumah ia hanya mampu mandi lalu langsung tidur.  Hidupnya akhir-akhir ini hanya rumah-sekolah-melengkapi portfolio-pulang-tidur-repeat. Sampai-sampai ia pun sudah lupa kalau ia dan Reyhan harusnya berteman dengan jarak aman.

Reyhan merasa senang, tentu saja, dengan keadaan itu. Setelah mencuri dengar obrolan Fla dengan Helqi ia berpikir keras. Ia pun berusaha memetakan hatinya kembali, apa yang dirasakannya saat ini pada Fla apakah hanya sebuah rasa bersalah atau memang sesungguhnya gadis itu datang dan tak pernah pergi dari hatinya. Dengan kesibukan persiapan Universitasnya juga, Reyhan pun secara natural menjaga jarak aman. Itu semua karena orang tuanya sudah memutuskan kalau Reyhan tidak lulus ITB, dia akan dikirim ke luar negeri sekalian. Karena ia tidak mau, ia jadi tidak memikirkan apa-apa lagi.

Walau pun ritual makan siang bersama Fla belum kembali sepenuhnya, tetapi sesekali mereka makan siang bersama karena mereka kebetulan bertemu. Bagaikan setitik oasis di padang pasir, Reyhan selalu menunggu-nunggu makan siang itu walau berusaha terlihat santai. Ia merasa sedikit saja ia terlihat menginginkan Fla kembali, gadis itu akan menjauh lagi.

Dan semakin hari, dijalani semakin santai, akhirnya tanpa sadar pun mereka kembali dekat. Mungkin karena mereka menghabiskan seharian mengerjakan gambar sampai malam, bahkan kadang mereka makan malam bersama di kantin. Reyhan merasa tenang karena Fla tidak bergerak menjauh seiring mereka semakin dekat.

Way Back to YouΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα