Bab 40 - Bukan Kegagalan, Hanya Kecelakaan

468 27 9
                                    

***

Wei Qian dan San Pang tiba di tujuan mereka. Lao Xiong sudah mengirim pemberitahuan sebelumnya. Teman yang memperkenalkan proyek kepada mereka sebelumnya sedang memegang selembar kardus yang diambil dari kotak sepatu dan menyambut mereka di stasiun kereta.

Teman Lao Xiong memiliki nama asli Li Goudan*, setelah dewasa dia mengubah namanya sendiri menjadi Li Fengya. Dia adalah seorang pengusaha dengan latar belakang petani. Pada saat muda, dia adalah seorang kontraktor dan memimpin sebuah tim konstruksi untuk mencari keuntungan. Lao Xiong bertemu dengannya melalui penjualan daun teh.

*Goudan (男) secara harfiah berarti "telur anjing." Ini adalah nama umum untuk anak laki-laki di daerah pedesaan karena mereka percaya bahwa semakin rendah nama itu, semakin baik peluang anak tersebut untuk bertahan hidup. Fengya (风雅) berarti elegan atau beradab, yang pasti merupakan perbaikan.

Usaha sampingan Li Fengya adalah mengambil dan menjual makanan khas dari berbagai daerah di seluruh negeri. Dia memiliki dua bisnis utama, satu adalah konstruksi dan satunya lagi adalah pembongkaran. Mereka menawarkan layanan lengkap mulai dari pembongkaran hingga pembangunan kembali.

Namun, meskipun dia bekerja keras, penghasilan yang dia dapatkan tetap saja terbatas. Dia sudah lama iri dengan orang-orang yang berinvestasi dan mengembangkan bisnis, tetapi sayangnya dia tidak punya cukup uang untuk melakukannya sendiri, jadi dia memutuskan untuk mencari orang lain untuk bergabung.

Sayangnya, ketika Li Fengya mengajak Lao Xiong untuk melihat situasi, Lao Xiong sepertinya tidak terlalu tertarik. Awalnya Li Fengya pikir rencananya akan gagal, tetapi kemudian ada perubahan keberuntungan, membuatnya merasa senang dan bersemangat saat menjemput mereka.

Li Fengya berusia awal empat puluhan. Penampilannya biasa saja, berkulit gelap dan kurus dengan mata cekung. Tingginya kurang dari 170 cm, dan lingkar pinggangnya kurang dari 70 cm. Sekilas, dia terlihat seperti sepotong daging sapi yang hitam dan kering.

Meskipun saat ini pertengahan musim dingin, dia tidak merasakan dingin. Dia menggenggam jaketnya di tangannya dan mengenakan kemeja bermerk dengan lengan yang digulung. Kemeja itu tidak dicuci entah sudah berapa lama dan telah diremas hingga seperti sayuran asin kering. Bagian depannya dimasukkan ke pinggang celananya, dan bagian belakangnya tergantung di luar. Saat dia berjalan, kemejanya melambai-lambai di sepanjang jejak langkah cerianya, membuat dia terlihat seperti mengenakan rok.

Meskipun ada pepatah "orang dilihat dari pakaiannya, kuda dilihat dari pelananya", tetapi masih ada tipe orang di dunia ini yang bahkan jika dia mengenakan pakaian giok yang dijahit dengan benang emas, orang lain tetap akan berpikir bahwa dia mengambil tikar bambu dari rumahnya dan mengikatnya di tubuhnya.

Wei Qian sudah melihatnya sekali, jadi dia sudah terbiasa dengannya. Namun, San Pang belum pernah melihat petani kaya seperti itu sebelumnya. Dia kaget dan berbisik diam-diam di telinga Wei Qian, "Eh, dari tambang batu bara mana orang ini keluar?"

"Dari tambang nomor 1 milik Huang Shiren," kata Wei Qian.

San Pang nyaris saja ingin menjahit mulutnya.

Ketika ada tamu yang datang dari jauh, sesuai dengan adatnya, tentu saja Li Fengya harus menjamu mereka. Setelah tiga putaran minum-minum di meja makan dan saling memberi sanjungan dengan kata-kata seperti "pemuda berbakat" dan "ahli strategi yang cerdik," akhirnya Li Fengya sampai pada intinya. "Terakhir kali, aku berpikir terlalu naif. Saat ini, selain kita, ada banyak orang lain yang mengincar tanah ini. Aku dengar salah satunya bahkan menyewa desainer asing untuk merencanakan proyeknya. Seekor anjing menumbuhkan tanduk dan berpura-pura menjadi kambing*, mereka membuat diri mereka terlihat cukup mengesankan."

[BL] Dage (大哥) | Big Brother by Priest [Terjemahan Indonesia]Where stories live. Discover now