5 -MeloDylan-

960K 51.4K 3.2K
                                    

-Happy Reading-

Now Playing : Justin Bieber - Sorry

Untuk melakukan sesuatu yang baru, kamu harus melepaskan sesuatu yang telah berlalu.

-MeloDylan-

Dylan melangkahkan kakinya menyusuri ruangan-ruangan rumah sakit, dia mencari seseorang di sana. Langkahnya terhenti di ruangan seorang cewek yang sedang tertidur dengan pulasnya. Banyak alat medis yang tertempel di badan cewek itu, membuat perasaan Dylan tersayat ketika melihatnya.

"Kak Dylan datang hari ini?" tanya seorang cewek yang baru saja datang, dan membuka pintu ruangan itu.

Dylan mengekor dan ikut masuk, lalu dia duduk di sofa yang berada di dalam ruangan itu.

"Gue kangen sama Bella," jawab Dylan

"Kak Bella masih tetap sama kondisinya tak ada perubahan."

Dylan menghela napasnya pelan, "Dengan jantung Bella masih berdetak Lana, gue bersyukur dka masih ada di dunia yang sama dengan gue."

Alana tersenyum singkat, "Kak Dylan mau minum atau makan apa? Lana mau ke kantin biar sekalian" tawar Alana

Dylan mengangguk, "Beliin kopi yang biasa aja Lan"

Alana mengangguk mengerti, lalu dia meninggalkan Dylan di ruangan itu bersama dengan Bella yang masih tertidur dengan pulasnya, tidur yang selalu di bilang koma oleh orang lain. Tapi menurut Dylan, Bella hanya malas membuka matanya, dia sedang tertidur dan bermimpi indah sehingga membuatnya tidur selama ini.

Dylan mengelus rambut panjang Bella dengan lembut, "Kapan lo bangun sih Bel gue kangen" bisiknya

Dylan memegang tangan Bella dengan lembut, "Lo gak kangen sama gue Bel? Gue gak bisa sendirian Bel lo harus temenin gue"

"Bella, gue kangen banget sama lo. Kita masih bisa sama-sama kan?" tanya Dylan pelan, "lo ko gak respon gue ngomong si Bel? Lo kenapa jadi pendiem kaya gini?"

Dylan mencium kening Bella cukup lama, matanya terpejam dia turut merasakan apa saja yang Bella alami sehingga dia seperti ini. Meskipun ini semua bukan salah Dylan, tapi Dylan merasa bertanggung jawab dengan keadaan Bella yang seperti sekarang.

Pintu kamar rumah sakit itu terbuka, Alana melihat Dylan yang begitu menyayangi kakaknya sangat terenyuh. Betapa bahagianya menjadi Bella, walaupun dia sedang diambang hidup dan mati masih ada orang-orang yang selalu menyayanginya, dan menunggunya untuk bangun kembali.

"Kak Dylan, Lana mau ngomong sesuatu" ucap Alana

Dylan menghela napasnya, lalu dia kembali duduk di sofa di sebelah Alana.

"Mau ngomong apa?"

"Mama nyaranin buat bawa kak Bella ke luar negeri buat berobat, menurut kak Dylan gimana?" tanya Alana

Dylan terdiam, dengan begitu jarak akan memisahkan dia dan Bella begitu jauh. Tapi, dengan pergi berobatnya Bella ke luar tidak menutup kemungkinan bahwa Bella akan sadar dengan cepat. Dylan tidak boleh egois hanya untuk dirinya sendiri, ada beberapa orang yang harus dia pikirkan perasaannya.

Dylan mengangguk pelan, "Kalau itu yang terbaik untuk Bella, gue gak masalah"

Alana menggenggam erat tangan Dylan, "Lana tau ini sulit untuk kak Dylan, tapi Lana harap ini yang terbaik untuk kalian berdua"

"Gue hanya memikirkan ini yang terbaik untuk Bella"

"Makasih ya kak"

"Kapan berangkat?" tanya Dylan walaupun itu sangat sulit untuk diucapkannya.

SLS [2] MeloDylan [Completed]Where stories live. Discover now