12 -MeloDylan-

806K 39K 1.4K
                                    

BAGIAN DUA BELAS

Tidak semua perasaan harus diungkapkan. Terkadang ada beberapa perasaan yang sebaiknya disimpan sendiri dan dibiarkan tetap hidup di dalam hati.

***

Jari-jari lentik Alexa mulai mengetikkan sebuah cerita di laptop kesayangannya, rasanya seperti ada sesuatu yang berubah dan harus dia tulis di laptopnya. Tentang, apa saja yang telah dia alami selama menjadi murid baru, ingin rasanya dia menuliskan dan menyuarakan tentang perasaan yang sedang dia alami sekarang, Alexa tidak bisa menceritakan apa yang dia rasa kepada orang lain, karena menurut dia sebagian orang hanya mau mendengar tanpa mau mengerti.

Diawali dengan pertemuan tak terduganya dengan Dylan, sikap Dylan yang lain dari cowok lain, Dylan adalah cowok yang bermulut ketus. Apapun yang Alexa katakan sebagai bentuk balasan, Dylan akan selalu membuat Alexa terdiam tak bersuara. Dia dingin, tapi tidak beku. Dia kaku, tapi bukan robot. Dia hangat, tapi terasa dingin. Dia peduli, tapi tidak berlebihan. Satu hal yang bisa Alexa simpulkan sekarang, bahwa ada satu orang cowok di dunia ini yang mempunyai pikiran tidak terduga.

Seperti cowok lain sibuk bermain games, sedangkan Dylan sibuk tidur. Dia berbeda, tapi semua orang menyukai apapun yang dilakukannya. Dia terlalu sempurna, tapi terkadang dia bisa berubah menjadi manusia yang sama sekali tidak punya perasaan.

Hobi berantem, tapi selalu di elu-elukan setiap cewek. Dylan mempunyai sisi yang manis, tapi sisi itu terhalang oleh sifat iblisnya. Dylan itu seperempat malaikat dan tiga perempat iblis.

"Kok gue jadi mikirin tentang kak Dylan terus sih," Alexa mengacak rambutnya secara kesal, dia sudah tidak berselera menuliskan kisahnya di laptop, dengan cepat Alexa menutup laptopnya dan mencari ponsel.

Tak ada pesan sama sekali dari semua applikasinya, dan hal itu membuat Alexa mendesah pelan.

"Segitu gak lakunya hape gue," desahnya pelan, "kalo aja besok ulangan pasti isi pesan gue dipenuhi sama chat gak penting Jane yang meminta kerja sama," cibir Alexa

Beberapa menit kemudian ponselnya berbunyi membuat mata Alexa berbinar, Alexa segera mengecek siapa yang mengiriminya pesan. Perlahan senyumnya mulai mengembang, entah hanya dengan membacanya saja mampu membuat Alexa tersenyum seperti ini.

Fathur Adriano : Lex kalo gue ajak lo pergi hari ini, lo mau?

Alexa langsung mengetikkan balasan untuk Fathur secepat mungkin.

Melody Alexandria : Oke. Jemput 1 jam lagi.

Fathur Adriano : Oke.

Jika dia diminta memulai kisah yang baru dengan orang yang baru, otomatis kandidat utama yang dia ingat adalah Fathur. Fathur memiliki semua kreteria cowok yang diinginkan Alexa, Fathur pintar, dia baik, dan juga tampan.

Alexa langsung turun dari kasurnya dan mengganti baju, dia tidak berdandan berlebihan. Alexa masih tetap sama, dia terlalu natural untuk remaja seusianya. Alexa mengurai rambut panjangnya, setelah selesai dia turun dari kamarnya menuju ruang depan. Tatapan mata Alexa melebar saat dia melihat Fathur sudah ada di ruang tamu mengobrol dengan Musical.

"Kak Fathur udah lama disini?" tanya Alexa gugup

Fathur hanya tersenyum ketika melihat Alexa, lalu dia menggeleng. "Sekitar 10 menit belum terlalu lama," jawabnya

Tatapan Alexa kini beralih kearah Musical yang juga menatapnya, Alexa tau Musical sangat menyayanginya, dia akan melarang Alexa pergi dengan cowok, jika cowok itu tidak Musical sukai. Terkadang sikap protectnya Musical membuat Alexa agak sedikit risi.

SLS [2] MeloDylan [Completed]Where stories live. Discover now