9 -MeloDylan-

794K 38.8K 2.4K
                                    

BAGIAN SEMBILAN

Sahabat adalah orang paling jahat, paling tega buat ngatain, nyela, dan ketawain lo. Tapi, dia juga akan jadi orang yang paling marah saat lo tersakiti.

***

KELAKUAN Jane, Kate, dan Anna seperti anak kecil. Mereka membuat kamar Alexa seperti kapal pecah, ini adalah pertama kalinya mereka ke rumah Alexa, jadi untuk membuat kesan yang tidak akan terlupakan mereka akan membuat kamar Alexa berantakan.

"Bosen nih main apa kek gitu," kata Jane sambil memainkan ponselnya

"TOD mau gak?" usul Anna

Jane dan Kate mengangguk setuju, tapi raut wajah Alexa sangat terlihat tidak bersemangat. Permaian TOD adalah satu hal yang selalu Alexa hindari dari dulu, dia kurang suka dengan permainan itu. Tapi, mau gimana lagi mereka bertiga sudah setuju. Jadi Alexa tidak bisa menolaknya.

"Lex pulpen Lex," pinta Kate heboh, saat dia baru duduk di karpet

Alexa mengeluarkan puplen dari tas sekolahnya dan memberikan pulpen itu ke Kate, Kate langsung menyimpannya di tengah-tengah mereka. Sekarang keempatnya duduk di karpet, menunggu putaran di mulai.

"Siapa yang mau puter duluan?" tanya Kate

"Gue," jawab Anna. Dia langsung memutar pulpen itu, setelah berputar beberapa putaran akhirnya pulpen itu menujuk ke Alexa yang sedang menatap ketiganya dengan tatapan polos, dia sama sekali tidak menyangka bahwa akan mendapat giliran pertama.

"Truth or dare?" tanya Anna

Alexa masih diam, dia tidak tau harus memilih apa. Jika truth, dia takut di kasih pertanyaan mengapa dia pindah sekolah. Tapi, jika dia pilih dare, dia tidak tau tantangan apa yang akan di berikan oleh mereka bertiga. Hal ini membuat Alexa hanya diam.

"Lex, pilih apa?" tanya Kate gemas, karena Alexa hanya diam dari tadi.

"Dare," jawab Alexa cepat, mungkin efek terlalu kaget mendengar suara Kate barusan

Senyum Anna berubah menjadi menyeramkan, Alexa merasakan aura-aura bahwa dia akan mati hari ini. Kemudian Anna tertawa melihat raut wajah Alexa yang sudah pucat, Alexa memang terlalu polos dan sangat lucu jika sedang seperti ini, membuat ketiga temannya selalu ingin melindungi Alexa, dan menganggap Alexa sebagai adik mereka. Meskipun terkadang Alexa selalu di mintai masukan, mungkin karena kata-kata bijaknya yang hampir menyeimbangi Mario Teguh.

"Sekarang lo telepon Dylan, bilang sama dia bahwa besok dia harus jemput lo," kata Anna sambil tertawa puas

Tatapan mata Alexa melebar. Dare dari Anna benar-benar gila, sekarang Alexa lagi dalam masa menjauhi Dylan dan tidak ingin terlibat dalam urusan apapun lagi dengan Dylan. Tapi, Anna membuat posisinya menjadi sangat sulit sekarang, dia akan lebih memilih truth dan menjelaskan mengapa dia pindah sekolah, daripada harus menambah lagi masalah.

"Gak, cari mati aja lo Na. Lo kan tau kalo gue gak mau berhubungan sama kak Dylan, ganti darenya" protes Alexa

Memang cuma temen yang bisa mempermalukan temannya, hanya untuk kesenangan semata. Anna bukan jahat, dia hanya suka melihat Alexa berdekatan dengan Dylan, keduanya seperti penyatuan yang sempurna.

"Lakuin aja sih Lex, kalopun di tolak gapapa yang penting lo berani," cibir Jane

"Gue ganti jadi truth aja gimana?" tawar Alexa

"Mana bisa gitu, buruan elah Lex. Cuma telpon aja, bilang 'Kak besok jemput gue ya' " Kate memperagakan, dan begonya Alexa ikut tertawa.

Akhirnya Alexa mengalah dan mencari ponselnya. Alexa menghela nafasnya perlahan, lalu jari-jarinya mencari kontak line Dylan, dan menekan tombol yang di khususkan untuk freecall.

SLS [2] MeloDylan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang