22 (MeloDylan)

694K 35.7K 2.1K
                                    

BAGIAN DUA PULUH DUA

MELODYLAN

"Jangan baper, mungkin dia cuma mampir"

****

Setelah sampai di tempat camping, Dylan membiarkan Alexa kembali dengan teman-temannya. Bukan apa-apa, dia hanya ingin melihat seberapa berpengaruh apa yang dia katakan kepada Alexa tadi.

Apakah Alexa akan menjauhinya? Atau dia akan bersikap biasa saja seolah tidak terjadi sesuatu.

Saat Dylan mengatakan bahwa Alexa lebih cantik dari Bella, tak ada reaksi apapun dari Alexa. Dia hanya diam membisu, seolah apa yang dikatakan oleh Dylan sebatas angin lalu.

Entah, semenjak kapan perasaan Dylan mulai berubah ketika dia dekat dengan Alexa. Tapi, Dylan yakin bukan cinta karena cinta tidak akan datang secepat ini.

Jika ini rasa yang akan bertahan, Dylan hanya berharap bahwa semua ini akan berjalan biasa saja tanpa ada masalah, dan Dylan juga tidak mau perasaannya membuat Alexa dalam masalah.

"Kata Liam lo duduk sama Alexa tadi, bener?" tanya Angga sambil menepuk pelan bahu Dylan.

Dylan tersenyum simpul, seolah itu adalah jawaban yang terbaik dari kata apapun. Angga ikut tersenyum kemudian dia duduk di sebelah Dylan.

"Lo suka dia?"

Dylan menaikkan bahunya tanda dia tidak tahu.

"Jangan gitu Lan, dia cewek. Kalo lo gak serius jangan deketin." Kata Angga

Raut wajah Dylan terlihat bingung, kemudian dia memejamkan matanya perlahan. Dylan memberi jeda, untuk menjelaskan mengapa dia mendekati Alexa dan membuat Alexa seperti ini.

"Jangan jadiin dia pelampiasan lo dari Bella."

"Enggak, Melody bukan pelampiasan Bella" jawab Dylan cepat

Angga mengangguk pelan. Lalu menghela nafasnya secara perlahan, "lalu kenapa lo bersikap kaya gini sama Alexa, ini beda dari lo biasanya. Gak kaya Dylan yang gue kenal. Gue tau lo Lan, kita temen dari lama."

Benar, Dylan dan Angga memang sudah berteman dari lama. Jadi, Angga bisa tau kebiasaan Dylan, itu juga membuat Angga lebih dekat dengan Dylan daripada dengan teman yang lainnya.

"Gue bahagia ngelakuin ini" jawab Dylan

"Lo bahagia?" tanya Angga sedikit ragu dengan jawaban yang diberikan oleh Dylan. "Bentar-bentar," katanya sambil bangkit berdiri, kemudian menatap ke arah Dylan "lo bahagia karena lo seneng dia bereaksi kaya yang suka lo, atau lo seneng karena bisa mainin perasaan dia?"

"Entahlah Ga, tapi gue sendiri kadang tanpa sadar ngomong kaya gitu ke dia. Jujur semenjak ada dia, hidup gue gak selalu tentang Bella. Bahkan disaat Bella sudah kembali" Jelas Dylan

Angga mengerti bagaimana perasaan Dylan, hanya saja Angga takut jika perasaan Dylan ini untuk sementara saja. Bukan menyembuhkan luka lama, tapi menimbulkan luka baru. Kisah percintaan Dylan sama Bella memang belum tahap ending, karena dari Dylan sendiri belum sepenuhnya hati dia lepas. Angga merasa kasihan jika Alexa harus jadi korban dari rasa keegoisan Dylan atas perasaan yang tidak berbalas.

"Gue cuma pesan satu hal sama lo, kalo lo emang serius sama dia lo terus deket sama dia. Tapi kalo nyatanya enggak, mending jangan deh. Perasaan cewek tuh alus, mereka gak akan ngomong cuma bisa nangis dan bersikap gak kenapa-napa."

"Lo katanya ngerti banget masalah cewek ya Ga" cibir Dylan

"Gue ngerti cewek karena Anna, dia yang bikin gue ngerti bagaimana karakter cewek sebenarnya." kata Angga

SLS [2] MeloDylan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang