PMB1 : Pungguk, Menyatakan Cinta

58.3K 4.8K 175
                                    

Rasty sedang dalam perjalanan menuju kantin saat melihat keberadaan Raffael di selasar menuju perpustakaan. Tanpa bisa mencegah dirinya sendiri, gadis itu mengikuti langkah Raffael dan melupakan tujuan utamanya. Hal yang bodoh kalau mengingat Lala, temannya, sudah menunggu di kantin saat ini.

"Udah tanda tangan?"

Seorang wanita bertubuh gendut dan berkacamata tebal menanyakan hal itu pada Rasty, saat gadis itu akan berjalan menuju rak-rak berisi buku, setelah sebelumnya menyimpan tas di dalam lemari besi yang disediakan sebagai fasilitas untuk tempat menyimpan tas bagi setiap mahasiswa yang ingin mengunjungi perpustakaan.

"Eh?" tanya Rasty bingung. Ini pertama kali ia masuk ke perpustakaan ini dan gadis itu bertanya dengan lugu, "Tanda tangan di mana ya Bu?"

"Mahasiswi baru?" tanya wanita itu ramah dan segera melanjutkan saat melihat Rasty menganggukkan kepalanya, "Berarti kamu belum punya kartu perpustakaan?"

Rasty kembali menggeleng dan melirik gelisah ke arah Raffael, dan bersyukur karena pria itu belum menemukan buku yang diinginkannya. Raffael masih mengetikkan sesuatu pada komputer di depannya, dan Rasty menduga kalau pria itu sedang mencari judul buku di sana.

"Kalau begitu, kamu mendaftar untuk kartu perpustakaan dulu ya. Kartu tanda mahasiswanya di bawa kan?"

Rasty hampir menggeram namun ia mengangguk, "Bawa Bu."

Dengan patuh Rasty mengikuti langkah sang penjaga perpustakaan ke depan komputer. Wanita itu mempersilakannya duduk di seberang meja, dan dari sudut matanya Rasty melihat Raffael menghilang di antara rak buku.

"Nama?"

"Beras."

'Ya?"

"Maksud saya Rasty," ucap gadis itu kikuk, "Rasty Anjani Putri, Bu."

Wanita itu mengangguk dan bertanya, "Nomor Induk Mahasiswa?"

"216410700EM"

"Manajemen?"

"Iya Bu."

Wanita itu mengangguk dan kembali bertanya, "Tempat tanggal lahir?"

Rasty mendesah dan kembali meneruskan tanya jawab tersebut. Tidak lama kemudian ia sudah sibuk merogoh tasnya untuk mencari selembar pas photo, dan bersyukur karena ia masih memiliki sisa lembaran photo tersebut, atau kegiatan ini akan semakin memakan waktu.

"Okay, ini kartu perpustakaan sementara kamu," Ucap wanita bertubuh gendut itu sambil menyodorkan sebuah kertas berwarna cokelat bertuliskan nama dan nomor induk Rasty di atasnya, "Kalau ingin masuk ke perpustakaan, kamu harus melakukan absensi di meja sebelah kanan. Buku berwarna merah itu milik prodi Manajemen, sedangkan warna kuning milik prodi Akuntansi. Jadi, jangan sampai salah menuliskan absen."

"Manual nih, Bu?"

Wanita itu tersenyum menyesal ketika mengangguk, "Iya. Doakan aja supaya dalam beberapa waktu ke depan perpustakaan kita semakin dilengkapi fasilitasnya."

Rasty mengangguk lalu bertanya, "Terus kartu perpustakaan ini fungsinya untuk apa?"

"Untuk meminjam buku," lanjut wanita itu, "Kartu yang kamu pegang itu sifatnya sementara. Minggu depan, silakan kemari lagi untuk mengambil kartu yang sesungguhnya. Jangan lupa, mengerti?"

"Siap laksanakan, Bu!"

"Stttttt!!!"

Rasty nyengir mendapati mahasiswa lain memberinya pandangan menegur karena suaranya yang keras. Pada saat itulah ia menoleh dan menyadari kalau Raffael tak lagi berada di antara tumpukan buku.

Pungguk Yang Merindukan Bulan - Slow UpdateWhere stories live. Discover now