PMB 28 : Pungguk, Dan Perburuan

20.1K 3K 82
                                    

"Raffa mana Mbak?"

"Ngampus Non," Mbak Sumi tersenyum pada Alana ketika melanjutkan, "Tapi Abang di rumah kok."

Alana langsung bergidik ngeri mendengar informasi itu, "Alana minta tolong ya Mbak?"

"Minta tolong apa?"

"Tolong ambilkan sweaternya Alana di meja belajarnya Raffa. Semalam kebawa sama dia."

Mbak Sumi mengangguk dan langsung berlalu menuju lantai dua, sedangkan Alana berjingkat-jingkat memasuki dapur. Gadis itu merasa enggan kalau harus masuk ke kamar Raffa yang berada tepat di depan kamar Nathan. Tingkah Nathan yang belakangan ini sering menerornya, membuat gadis itu ngeri berhadapan dengan teman masa kecilnya itu.

Sesampainya di dapur, Alana langsung membuka lemari pendingin dan mengambil sebotol air mineral. Sambil meneguk isi botolnya, gadis itu mengamati kebun belakang rumah Hadiwidjaja yang dipenuhi bunga sampai seseorang menyapanya.

"Alana?"

Ekspresi Alana horor ketika mendapati Nathan berdiri di belakangnya, "H.. hai?"

"Ngapain?" tanya Nathan sambil mendekati pintu lemari pendingin dan tersenyum geli melihat Alana bergeser seperti kepiting untuk menghindarinya.

"Mmm.. minta minum." Ucap Alana sambil menunjukkan botol di tangannya.

"Nggak kuliah?" tanya Nathan sambil membuka botol air mineralnya.

"Kuliah kok, kuliah!" Alana menyahuti dengan bersemangat, "Ini juga udah mau pergi." Sambung gadis itu sambil nyengir.

"Kok aku nggak dengar suara mobil kamu?"

"Tadi numpang dengan Bang Noel. Belum boleh nyetir sendiri katanya." Ucap Alana tanpa prasangka.

"Oh gitu? Ya udah, berangkat ke kampus bareng aku aja," Nathan menyeringai seperti iblis ketika menyampaikan idenya.

Wajah Alana pucat pasi dan gadis itu langsung menggeleng ngeri, "Aku nggak mau ngerepotin Bang Nathan."

"Perhatian banget kamu," komentar Nathan geli, "Tapi aku juga mau ke kampus kok, jadi sekalian."

"Errr, aku.., aku..," Kedua mata Alana bergerak gelisah untuk mencari alasan, "Sebenarnya aku lagi nunggu sweater, jadi Bang Nathan duluan aja. Nanti telat loh."

Belum sempat Nathan menyahuti, Mbak Sumi sudah datang dengan wajah cerianya, "Ini Non, sweaternya."

Nathan sama sekali tak berusaha menyembunyikan kekehannya ketika berkata, "Masih ada yang mau ditunggu?"

Kenapa Alana merasa kalau dirinya sedang diburu?

*

Pungguk Merindukan Bulan - JessJessica

*

"Maaf telat," Rasty duduk dengan napas terengah-engah dan melanjutkan, "Tadi dosennya kelamaan ngoceh."

Raffa meringis melihat keadaan gadis itu, "Nggak papa."

Rasty membuka botol air minumnya dan meneguk isinya hingga setengah. Wajahnya yang merah karena lelah, perlahan kembali ke warna normal dengan napas yang mulai teratur. Dengan sapu tangannya gadis itu menghapus peluh yang tadi membasahi pelipisnya, sebelum akhirnya menatap Raffa.

"Kak Raffa udah nunggu lama ya?"

"Belum kok," jawab Raffa sambil mengamati gadis itu. Tanpa bisa menahan diri, ia sudah bertanya, "Udah nyerah ya?"

"Nyerah apanya?" tanya Rasty heran.

"Dengan dandanan kamu semalam," Ucap Raffa sambil menyeringai.

Pungguk Yang Merindukan Bulan - Slow UpdateWhere stories live. Discover now