PMB 20 : Pungguk, Dan Jalanan Terjal

27.5K 3.3K 127
                                    


"Kita mau ke mana sih Kak Raffa?"

Rasty bersungut-sungut sambil mengikuti langkah Raffa yang asyik bersiul-siul di sampingnya.

"Ke istana Miss Universitas." Jawab Raffa sambil melirik gadis di sampingnya dengan senyuman.

Kedua mata Rasty langsung terbelalak. Senyumnya melebar tanpa diminta ketika bertanya, "Serius? Kita mau ke istana Miss Universitas?"

Istana Miss Universitas sebenarnya hanya berupa satu ruangan khusus yang digunakan untuk oleh pemenang kompetisi Miss Universitas. Sama seperti Badan Eksekutif Mahasiswa, jabatan seorang Miss Universitas juga memiliki tugas dan tanggungjawab yang harus diemban selama setahun penuh, dan karena itulah pihak Universitas memfasilitasi jabatan ini dengan sebuah ruangan yang kemudian lebih dikenal dengan nama Istana Miss Universitas.

Berbeda dengan ruangan milik BEM yang selain mewah juga luas, Istana Miss Universitas lebih kecil karena anggotanya memang tidak sebanyak anggota BEM. Dan tidak seperti ruang BEM yang masih bisa dimasuki oleh beberapa orang luar yang tidak memiliki jabatan apapun, Istana Miss Universitas lebih sulit untuk dimasuki. Istana tersebut hanya dibuka untuk umum sebanyak dua kali dalam sebulan, dan biasanya akan selalu ramai dikunjungi oleh Mahasiswa dan Mahasiswi yang ingin melihat trophy Miss Universitas dari dekat.

Thropy Miss Universitas memang tidak dibawa pulang oleh pemenang, melainkan ditinggalkan di Istana Miss Universitas. Tidak seperti thropy yang hanya bertuliskan satu nama, maka thropy milik Miss Universitas berupa kepingan-kepingan yang bisa saling dikaitkan hingga membentuk satu piala besar. Setiap pemenang Miss Universitas akan menempelkan kepingan namanya di sana, memastikan dirinya tercatat dalam sejarah salah satu ajang paling bergengsi di Universitas mereka. Dan sekarang Rasty akan bertamu ke sana, untuk pertama kalinya.

"Iya serius," Raffa berkata sambil bersiul-siul, "Beruntunglah kamu karena masuk ke Fakultas Ekonomi. Karena Fakultas Ekonomi merupakan Fakultas paling banyak peminatnya, segala fasilitas penting kebanyakan berpusat di dekat gedung kampus kita. Jadi kalau Miss Universitas sedang membuka istananya seperti sekarang, kita bisa cepat-cepat berkunjung ke sana."

Rasty meremas tangannya penuh antisipasi akan kebahagiaan ketika bertanya, "Kak Raffa udah pernah ke sana sebelumnya?"

Raffa mengangguk, "Tahun pertama kuliah, aku dan Alana sampai lima kali ke sana, karena dia nggak bisa berhenti mengagumi thropy Miss Universitas."

Kedua mata Rasty membulat penasaran ketika bertanya, "Apa Kak Alana bakalan ikut kompetisi ini? Tahun ini Kak Alana boleh mendaftar kan?"

"Tahun ini memang tahun angkatan kami untuk mendaftar. Tapi Alana nggak bisa ikut, karena kegiatan bakti sosialnya udah padat. Kalau dia ikut ajang pemilihan Miss Universitas, secara otomatis dia nggak akan sempat lagi untuk ikut bakti sosial. Alana nggak mau melepaskan bakti sosialnya, jadi dia lebih memilih untuk nggak ikut kompetisi Miss Universitas."

Kedua tangan Rasty saling berjalinan ketika berkata dengan kagum, "Kak Alana itu hebat ya Kak Raffa."

Raffa menoleh dan tersenyum, "Sangat menginspirasi kan?"

Rasty mengangguk dan balas tersenyum, "Kak Raffa beruntung banget, bisa dapat tunangan sempurna kayak Kak Alana."

Raffa mendesah dan menggumam, "Ada orang yang lebih beruntung bisa mendapatkan perasaan Alana, tapi malah diam di tempat dan nggak berani berbuat apa-apa."

"Siapa?"

"Apanya?"

"Barusan Kak Raffa ngomongin siapa?"

Raffa menggeleng, "Buruan jalannya. Keburu penuh istananya."

Rasty mengangguk, langsung lupa dengan pertanyaannya tadi dan malah berbalik menarik Raffa karena tidak ingin didahului pengunjung lain.

Pungguk Yang Merindukan Bulan - Slow UpdateWhere stories live. Discover now