PMB 19 : Pungguk, Dan Perjalanan

26.2K 3.6K 255
                                    

"Dek, kamu lagi ada masalah sama Alana?"

Raffa yang sedang telungkup di atas kasur sambil menyusun puzzle, langsung memberi Nathan pandangan bingung karena pertanyaan itu.

"Nggak. Kenapa Abang nanya gitu?"

"Tadi aku ketemu dengan Alana di luar," ucap Nathan sambil mengusap-usap rambutnya yang masih basah dengan handuk, "Dia nggak sendirian."

"Oh itu," ucap Raffa kembali konsentrasi pada permainannya, "Iya, tadi dia emang pamit mau keluar sama Dean, Angga dan anak-anak lain."

Nathan duduk di pinggir kasur dan memberi Raffa pandangan penasaran, "Kamu santai banget kayaknya, Alana keluyuran ke sana kemari dengan teman laki-lakinya."

"Emang aku harus gimana?" tanya Raffa tanpa menoleh, "Alana kan cuma jalan sama teman-teman kuliahnya. Masa gitu aja nggak boleh? Nggak mungkin aku lebih senang ngelihat tunanganku ngobrol sama dinding, dibandingkan jalan sama teman-teman kuliahnya."

"Memangnya kamu nggak khawatir kalau dia jadi tertarik sama temannya?" tanya Nathan sedikit berdecak mendengar nada bicara Raffa yang santai.

"Alana? Naksir cowok lain?" Raffa tertawa sekarang, "Kadang-kadang aku berpikir, kalau aku lebih memahami Alana daripada Abang, meskipun kalian udah berteman sejak kecil."

"Maksudnya?" tanya Nathan tak paham.

"Nggak," jawab Raffa malas menjelaskan. Ia kemudian menatap Abangnya dan bertanya, "Tumben jam segini udah pulang? Mau keluar?"

"Mau ke tempat rental," jawab Nathan kembali mengusap-usap rambutnya, "Ikut?"

"Nggak deh," ucap Raffa sambil menyimpan puzzlenya, "Setelah ku pikir-pikir lagi, omongan Abang tadi bikin aku sadar kalau belakangan ini aku jarang jalan sama Alana."

"Huh?"

"Kencan bro, kencaaaaan," ucap Raffa sambil mengedip-ngedip genit, "Mumpung malam Minggu." Lanjutnya sambil membuka lemari untuk berganti pakaian.

"Oh," ucap Nathan sambil tersenyum kecut, "Ya udah, Abang juga mau siap-siap."

Sepeninggal Nathan, Raffa menjulurkan lidah ke arah pintu tempat Abangnya tadi menghilang.

"Emangnya enak, cemburu tapi kemakan gengsi?"

*

Pungguk Merindukan Bulan – JessJessica

*

"Tumben kamu ngajak keluar."

Alana berkomentar sambil mengaitkan lengannya pada lengan Raffa. Gadis itu sedang menonton ketika Raffa menjemputnya tadi, dan langsung bersorak girang ketika mengetahui tujuan kedatangan Raffa yang ingin mengajaknya keluar.

"Bosan di rumah. Lagipula, kita kan udah jarang keluar dan ngobrol-ngobrol kayak gini," Ucap Raffa membuat Alana mengangguk-angguk tanda mengerti, "Kata Bang Nathan, tadi siang kalian ketemu?" lanjut Raffa sambil menatap gadis di sampingnya dengan pandangan menyelidik.

"Bang Nathan?" tanya Alana sambil memperhatikan jejeran toko yang baru saja mereka lewati, "Nggak tuh. Kan tadi siang aku keluar dengan teman-teman sekelas."

"Oh, berarti dia ngeliat kamu, tapi nggak nyapa." Komentar Raffa sedikit sebal pada tingkah Abangnya.

"Lama-lama Bang Nathan itu jadi aneh deh, Raff." Gerutu Alana sambil menarik Raffa mendekati salah satu toko yang menarik perhatiannya.

"Aneh gimana?" tanya Raffa memperhatikan Alana yang sedang asyik mengamati jejeran sweater di hadapan mereka.

"Kami udah beberapa kali nggak sengaja ketemu, dan dia nggak pernah nyapa kalau bukan karena aku duluan yang nyapa dia. Songong banget itu Abang kamu."

Pungguk Yang Merindukan Bulan - Slow UpdateWhere stories live. Discover now