PMB 33 : Pungguk Dan Restu

31.7K 3.5K 327
                                    

       

3 tahun kemudian.

          Sorak-sorakan terdengar bersahutan, membuat Rasty tersenyum sambil merapikan gaunnya yang menyentuh lantai. Gadis itu menyempatkan diri untuk melirik ke arah deretan tiga kursi paling depan, dan mendapati Randy sedang memperhatikannya. Saudara kembarnya itu tersenyum sambil menunjukkan kepalan tangan, membuat Rasty ikut tersenyum karena merasa mendapat dukungan.

          Pemilihan Miss Universitas telah mencapai babak akhir, dan perhitungan suara telah selesai dilaksanakan. Hanya soal waktu sampai nama pemenang diumumkan, untuk kemudian dinobatkan sebagai Miss Universitas selanjutnya, menggantikan Miss Universitas periode sebelumnya. Dan ketegangan itu semakin memuncak melihat pembawa acara kembali menaiki panggung dengan kertas berwarna keemasan di tangannya.

          Enam calon Miss Universitas berdiri dengan percaya diri di atas panggung. Keenamnya merupakan hasil seleksi terbaik yang berhasil memenuhi semua persyaratan sebagai seorang Miss Universitas, meski tentu saja hanya satu orang yang akan keluar menjadi pemenang. Pemikiran itu membuat Rasty menangkupkan tangan ke dada untuk menenangkan detak jantungnya yang menggila, sebelum kembali melemparkan pandangan ke arah tempat keluarganya berada. Mereka datang ke sini khusus untuk menyemangatinya, termasuk Sabda yang terbang jauh dari Kalimantan hanya untuk menunjukkan dukungannya terhadap sang adik.

          Pembawa acara kembali bercuap-cuap, dan Rasty yang sudah berhasil menenangkan diri kembali memangku kedua tangannya. Dengan tenang ia memamerkan senyuman lebar, sambil memperhatikan pembawa acara yang sudah membuka amplop pengumuman berisikan satu nama.

"Dengan ini Miss Universitas periode....," Rasty menyipitkan mata dan mempertajam pendengaran di antara gemuruh antusias para pendukung yang menjeritkan nama-nama jagoan mereka, "Kepada Agnes Orlanda!!"

          Keterkejutan yang menghiasi wajah Agnes Orlanda bercampur dengan sorak sorai kebahagiaan. Kelima calon Miss Universitas lainnya turut bertepuk tangan, meski tak dapat dipungkiri ada kekecewaan yang menghiasi wajah mereka. Bergantian kelimanya memeluk Agnes yang tertawa sekaligus menangis karena bahagia dan terharu, dan Rasty memperhatikan semua itu dengan mata berkaca-kaca. Selesai sudah perjuangannya. Sekarang ia boleh bangga.

          Kelima calon Miss Universitas yang tidak menenangkan ajang bergengsi tersebut bergandengan tangan di belakang Agnes yang menyampaikan pidato kemenangannya. Meskipun awalnya sempat terbata, Agnes dapat segera mengendalikan diri yang membuat semua orang segera yakin kalau ia akan bisa menjalankan tugasnya dengan baik.

          Sorak sorai kembali terdengar setelah Agnes selesai menyampaikan pidato singkatnya. Gadis itu sempat melambaikan tangan kepada semua orang yang menghadiri perhelatan ini, sebelum pembawa acara kembali mengambil alih suasana.

"Pertarungan Miss Universitas telah membawa kita pada puncak salah satu perhelatan terbesar di Universitas ini, dengan Agnes Orlanda sebagai pemenangnya. Malam ini kita akan menganugerahkan gelar Miss Universitas kepada Agnes Orlanda, sekaligus penyerahan mahkota dari Miss Universitas kita saat ini. Karena itu mari kita sambut, Miss Universitas periode 2018-2019 dari Fakultas Ekonomi, Miss Rasty Anjani Putri!!"

          Rasty mengangkat kepala dan menarik sudut bibirnya untuk menampilkan senyuman. Sekali lagi dipandangnya titik di mana keluarganya berkumpul, yang sekarang memperhatikannya dengan ekspresi bangga di wajah mereka.

          Tiga tahun sudah berlalu sejak kematian Nandhita yang tragis, dan sejak Rasty meminta agar Raffa menjauhinya. Banyak kejadian menguras emosi dan airmata telah dilewatinya, termasuk pertarungan Miss Universitas yang berhasil dimenangkannya tahun lalu. Rasty telah menelan segala rasa pahit yang dihasilkan resiko dari pilihan yang diambilnya, termasuk mengecap rasa manis dari buah kemenangannya. Dan sekarang ia membuktikan kebenaran kalimat Raffa beberapa tahun lalu, bahwa kebanggaan terbesar sebagai Miss Universitas justru dirasakannya ketika akan melepaskan gelar itu, karena sadar kalau ia telah memberikan seluruh kekuatan dan kemampuannya untuk menjalankan tugasnya sebagai salah satu ikon kampus.

Pungguk Yang Merindukan Bulan - Slow UpdateWhere stories live. Discover now