PMB 14 : Pungguk, Dan Goals? Oh, please!

32.2K 3.6K 214
                                    

"Ngapain?"

Nathan mengangkat kepala mendengar pertanyaan itu. Melihat Raffa yang bertanya padanya, ia tersenyum dan mengangkat bahu, "Baca buku."

"Nenek-nenek juga tahu kalau Abang lagi baca buku." Ucap Raffa sebal.

Nathan tersenyum lagi, "Baca buku tentang kanker."

Raffa mengembuskan napas dengan penat, "Insomnia lagi?"

"Kok nanya gitu?" tanya Nathan kebingungan.

"Abang emang insomnia kan, sejak Kak Tiara meninggal?" tembak Raffa langsung.

"Apa hubungannya? Ini masih sore, Raff. Wajar kalau aku belum tidur." Ucap Nathan sambil mengerutkan kening pada adiknya.

"Jadi kenapa baca buku tentang kanker, kalau bukan karena kepikiran sama Kak Tiara setelah begadang semalaman karena insomnia?"

Pemahaman melintas di wajah Nathan dan pria itu tertawa pelan, "Memang karena Tiara, tapi nggak ada hubungannya dengan insomnia."

"Maksudnya?"

"Aku berencana untuk membentuk badan amal peduli penderita kanker," jawab Nathan sambil menutup buku di tangannya setelah menandai halamannya, "Karena itulah aku harus menambah wawasanku mengenai kanker kan?"

"Oh," gumam Raffa pelan, "Terinspirasi dari Kak Tiara?"

Nathan mengangguk, "Iya."

"Apa itu sepadan?" tanya Raffa setengah melamun, "Membentuk badan seperti ini ketika Kak Tiara udah nggak ada, membuat Abang tersiksa karena kepergiannya, apa itu sepadan?"

"Aku melakukan ini bukan karena patah hati, Raffa," ucap Nathan sambil mengulum senyum geli, "Aku udah ikhlas untuk kepergian Tiara. Meksipun begitu, aku masih ingat setiap perjuangannya dalam melawan kanker. Dan semua itu terlalu besar untuk ku abaikan begitu aja. Itu yang menginspirasiku sampai sejauh ini.

"Ngomong apa sih?" tanya Alana yang tiba-tiba muncul, "Serius banget kayaknya."

"Cuma beberapa hal sepele." Ucap Nathan sambil mengangkat bahu.

"Oh ya? Tapi aku dengar soal kanker tadi." Ucap Alana sambil mendudukkan dirinya di pangkuan Raffa.

"Bang Nathan mau bikin badan amal peduli kanker katanya." ucap Raffa sambil memutar bola mata.

"Oh? Karena Kak Tiara?" tanya Alana sambil menatap Nathan.

"Kenapa kalian berdua selalu menuduhku, karena Tiara? Aku nggak punya pacar lagi, karena Tiara. Aku insomnia, karena Tiara. Sekarang aku membentuk badan peduli kanker, lagi-lagi karena Tiara. Bisa-bisa Tiara kesal karena selalu disalahkan." Gerutu Nathan.

"Ya emang karena Kak Tiara kan?" tanya Alana sambil berkerjap polos, "Emangnya Bang Nathan jomblo karena apa? Nggak laku? Kan nggak mungkin."

"Intinya, aku memang terinspirasi dari semangat Tiara melawan kanker. Tapi bukan berarti aku gagal move on atau apalah itu namanya, melainkan karena memang ingin mendukung penderita kanker." Ucap Nathan.

Alana beranjak turun dari pangkuan Raffa dan duduk di samping pria itu ketika bertanya, "Udah terbentuk?"

"Masih wacana," jawab Nathan sambil menunjukkan buku di tangannya, "Tapi aku udah menghubungi beberapa teman lama."

"Kita gabung yuk Raff?" ucap Alana bersemangat.

"Mana sempat," desah Raffa, "Kita udah tingkat dua, Alana. Pikirkan kuliah kamu."

"Tapi aku mau ikutan," ucap Alana mulai merengek, "Aku mau ikut, Raffael!"

"Kita ikut kegiatan bakti sosialnya aja, " ucap Raffa mengalah, "Nggak perlu jadi anggota. Lagipula, buat apa jadi anggota kalau pada akhirnya kita nggak bisa bertanggungjawab?"

Pungguk Yang Merindukan Bulan - Slow UpdateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang