PART 19

29K 1.2K 9
                                    

Haaaiiii... Aku kembalii... Tidak lama kan aku... Hehehe cieee yang Vote nya udh 69.. Ha.. 69.. Apa sih.. Hahaha

Sabar-sabar... Dan silahkan tebar vote menggemaskan kalian untukku,.

Happy reading guys...

-------------
*"apa yang kau lakukan????" Damian membulatkan matanya menatap Edward, wajah Edward memerah, berkeringat, mendesah-desah dan..tangannya mengusap-ngusap juniornya yang terlihat menegang dari luar

Edward menatap Damian terkaget dengan mata merah sendu nya, berdiri perlahan
"Sepertinya aku harus ke kamar mandi" ucapnya berlalu di depan Damian yang masih menatapnya aneh

"Kau menjijikan Tuan... Carilah pelepasan.. Jangan main hakim sendiri... Hahaha" Damian berseru ke arah Edward dengan tawa lepasnya, Edward berbalik menatap Damian seolah mengatakan ku-bunuh- kau,melalui matanya Damian mengangkat kedua tangannya tidak peduli, lalu duduk di salah satu sofa single

Tidak lama berselang Edward sudah keluar dari ruangan pribadinya, dengan suit lengkap berbeda warna dari yang ia gunakan sebelumnya

"Apa yang kau fikirkan mesumm?" tanya Damian saat Edward duduk di hadapannya menghembuskan nafasnya kasar

"Dani... Membayangkannya saja bisa membuatku ereksi.." ucapnya memijtat pelipisnya perlahan

Damian mengernyit kemudian tawa nya kembali terdengar "apa segitu hebatnya dia sampai kau.. Ah.. Sialan.. Menjijikan.."

Edward tersenyum miring "tidak tau, hanya sedikit membayangkan tubuhnya saja membuatku gila"

Damian menggeleng kemudian berdiri, memasukkan kedua tangannya di kantong kanan dan kirinya

"Mau kemana lagi kau?" tanya Edward

"Meeting... Hentikan otak mesummu Tuan.. Jangan kau kira aku akan membawamu ke tempat pelepasan yang seharusnya " cibir Damian membawa perlengkapan meeting Edward, melangkah keluar

"Sialan kau Damian",ucap Edward mengikuti Damian menuju ruang meeting

***

Christ melangkah gontai keluar lift, efek sentuhan Damian tadi membuatnya tidak bisa berjalan normal, dan sedikit tidak nyaman di area paha dalamnya,Christ memilih untuk ke toilet lebih dulu di bandingkan langsung duduk nyaman di kursinya

Setelah selesai dengan urusannya, Christ keluar menuju mejanya, Steph sudah menunggu disana menyilangkan tangannya

"Ada apa dengan wajahmu" tanya Steph setelah Christ duduk di kursinya

"Apa... Tidak ada..."

"Jawab pertanyaanku dengan baik Christ, wajahmu seperti orang kehabisan nafas"

"O ya..hehe" Christ mengusap pipi mulusnya

Steph memutar bola matanya "apa yang di lakukan pria sinting itu padamu?"

"Hmmm... Dia hanya mengajakku makan..." Christ menyembunyikan semburat merah pipinya

"Lalu.."

"Emmm...." Christ mencoba mencari topik yang bisa dibahasnya dengan Steph, tanpa menyinggung kejadian di lift "dia bilang Edward hilang ingatan"

Steph menatap Christ tajam,"apa??"

"Iya... Dia bilang Edward hilang ingatan dan melupakan Dan...soal penyebabnya dia tidak jelaskan padaku secara rinci, yang pasti dia meminta ku untuk membantunya menyiapkam persiapan pernikahan Daniella dan Edward tanpa di ketahui Daniella" Christ panjang lebar

Steph mengangguk-angguk "akan aku tanyakan pada Dan apa yang terjadi"

"Ya.. Aku rasa aku juga akan menanyakannya.." Christ menopang dagu nya

The wedding Planer (COMPLETED) (Revisi)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu