PART 22

25.6K 1.1K 21
                                    

Ternyata vote nya udh sampai 500... Ya Tuhaannn... Aku terharu...😆😆😆 terimakasih loh yA... AKU CINTA KALIAANNN... (Entah ini cintaku yang keberapa.. 😁😁😁😂😂🙌🙌🙌)

Lanjut... Jangan lupa Vote and comment nya.. Kritikan dari para kritikus siapa tau menjadi seseorang yang kritis tidak apatis dan profokatis.. Hahaha

----------------

"Astagaaahh.. Edward.. Aku tunanganmu.. Kau melupakanku" Gadis itu bergelayut manja menyender kan kepala nya di dada bidang Edward membuat pola-pola bulatan abstrak di dada pria itu,

Edward masih bingung dan bertukar pandang dengan Damian yang tidak kalah kaget dengan pengakuan gadis itu,

"Apa maksudmu??" tanya Damian sedikit keras, gadis itu menoleh, tersenyum sinis dan menyodorkan tangannya

"Aku Daniellaa.. Tunangan Edward.. Dan kau siapa?"

"Aku tidak salah dengar?? Tunangan Edward bukan kau.. Aku tau betul siapa dia, sedangkan kau.. Siapa?" Damian melotot tidak percaya dengan ungkapan nya, ia menggeleng keras meyakinkan Edward dengan tatapannya

Edward masih diam saat jemari gadis itu membelai dagu nya kembali membuat pola abstrak dengan ujung jarinya, tangannya terangkat memegang tangan gadis itu, ia tidak pernah ragu dengan Damian dan semua kepercayaan yang diberikannya, tapi hatinya bimbang mengekspektasikan kerinduan yang gadis ini salurkan melalui sentuhannya

"Benarkah..??" tatapan jenaka Edward mengarah pada gadis yg kini menengadah menatapnya "Damian.. Sudah berapa Daniella yang mengaku menjadi tunanganku??"

Gadis itu merasa tersindir dengan dengan kata-kata Edward mendengus kesal

'Awas saja kau Jason.. Kau benar-benar membuatku malu di depan tampan dan menyebalkan ini, tapi tak apa..kita lihat saja nanti.. Apa dia akan luluh padaku'

Damian menggeleng keras, karna yang ia tau, Daniella sendiri enggan memproklamirkan siapa dirinya kepada Edward, dan siapa gadis ini? Damian masih meneliti setiap bagian tubuh gadis yang masih melingkarkan tangannya posessif pada Edward

"Tapi kenapa aku merasa tidak pernah melihatmu??" tanya Edward lagi kepada gadis itu, ia melepaskan lingkaran tangannya dan berjalan perlahan menuju sofa, duduk melipat kakinya, tangannya terlipat di dada memandang Damian sinis

"Jelas saja.. Karna kau amnesia, dan aku tidak pernah mempermasalahkan itu, aku mencarimu dalam beberapa bulan ini.. Kau tidak pernah menghubungiku.."

Edward menautkan alisnya menatap gadis dengan beriris hitam itu "aku tidak mengenalmu.. Maaf"

"Tapi Edward.. Aku merindukanmu..." dia bangkit dan berusaha kembali memeluk Edward, tapi gerakannya tertahan Damian yang seketika meraih pergelangan tangannya

"Ikut aku..!!" bentak Damian

"Sakit... Edward tolong aku... Dia menyakitiku"

Edward memasukkan kedua tangannya ke kantong celan kanan dan kiri memandang gadis yg kini di tarik Damian keluar ruangannya

The wedding Planer (COMPLETED) (Revisi)Where stories live. Discover now