PART 29

27.1K 1.1K 25
                                    

Heeeyyyy... Storyku naik 1 peringkaaatt... Yeye lalala yeyeye lalalala... 🙌🙌🙌🙌

Lanjuut yaaa... Sekaliaaannn mumpung otakku belum amnesia.. Dan masih sanggup berfikir..

Hehe..

Ayolaahh jgn minta target biar rame.. Tapii... Aku minta ratusan aahh biar rameee... And comment nyaa ribuaaan pleaseee...!!! Hahaha (ngayal bin ngarep campur baur)

---------------------

Daniella melangkahkan kakinya memasuki gerbang pemakaman besar di depannya, beberapa batu nisan berderet apik disana, sampai di depan makam tujuannya, Daniella berjongkok dan menaruh bucket bunga yang dari tadi dalam pelukannya di atas pusara, kepalanya tertunduk menggumamkan sekalimat Do'a dan membuat tanda salib di dada, berakhir dengan mencium tangannya.

Dia berjalan mendekat ke pusara sang pemilik makam, di usapnya perlahan.

"Maaf.. Aku tidak tau banyak tentangmu.. Dan maaf.. Aku juga tidak tahu.. Bahwa lelaki itu telah berubah lebih jahat sekarang..." menghela nafas dan melanjutkan ucapannya "tenanglah di surga dengan bayimu.. Lelaki itu sudah mendapatkan akibat atas perbuatannya kepadamu.."

Daniella merundukkan kepalanya, terlintas betapa bahagia nya Ciara saat mendatanginya, dan keinginannya untuk menikah dengan Jason, melupakan sesaat seperti apa Jason sebenarnya,

"Daniella "

Suara seseorang membuyarkan lamunannya, ia menoleh, seorang wanita paruh baya, tersenyum padanya, Daniella bangkit dan mendekati Clara Hammilton, dan suaminya yang berdiri tepat di belakang wanita itu

"Maaf.. Aku mengunjunginya tanpa sepengetahuanmu.." ucapnya kemudian

Wanita itu menggeleng dan tersenyum ramah "tidak apa.. Kau boleh mengunjunginya kapan saja, terimakasih!"

Daniella tersenyum, dan memandang pusara di depannya, "aku masih tidak percaya kalau Jason yang melakukannya.." gumam nya

Clara tersenyum dan menghembuskan nafasnya perlahan, "kau fikir kami percaya? Tidak Daniella.. Tapi itulah kenyataannya, apapun yang sudah Jason lakukan terhadap putriku.. Semoga ia mendapatkan balasan yang setimpal di penjara!" Clara berkata tenang, Daniella menatap wajah wanita paruh baya itu dengan kagum.

"Anda tidak menaruh dendam?"

Daniella ingat sekali, saat Jason mengutarakan motifnya melakukan pembunuhan berencana terhadap Ciara, kata-katanya menyakitkan, dia sebut Ciara Jalang, Remeh, Hina, semua kata-kata kotor ia layangkan untuk mengungkapkan keinginannya, tapi kedua orang tua itu, hanya menatapnya lurus tanpa kata, tatapan keduanya bahkan tidak menyiratkan emosi berlebihan seperti yang di lakukan keluarga korban biasanya, bahkan kalau Daniella yang di posisi orangtua Ciara, sudah dia lempar heels lancipnya hingga melubangi kepala pria itu tanpa ampun.. Tapi kedua orang tua ini.. Luar biasa... Mereka benar-benar luar biasa..

"Untuk apa.. Dendamku tidak akan mengembalikan nyawa putriku bukan.." jawabnya kemudian, Daniella mengangguk mengamini perkataan wanita bijak yang sangat ia puji-puji dalam hatinya sekarang,

"Daniella !" seseorang menginterupsi pembicaraan mereka, ia menoleh, di gerbang pemakaman, Edward sedang menatapnya, kedua tangannya terselimuti kantong celana kanan dan kirinya, ia berjalan mendekat

The wedding Planer (COMPLETED) (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang