Part 32

27.3K 1K 10
                                    

Ya ampuunn swear yaahhh... Hari ni matahari nya ga bisa di ajak kompromi... 😧

Daripada kluar rumah trus item mendadak.. Mendingan diem di kamar.. Lanjutin ketik beberapa part terakhir yg ngegantung..

Hehe...jangan lupa comment.. Buat yang minta lanjut.. Mana yaa??? Hahaha.. Ngarep di cipok banget..!!

Lanjuuttt...👇👇👇👇

---------------------

"Jadi... Sampai sejauh mana persiapannya?" Damian membuka suara saat dirinya dan Christie sedang menikmati makan siang di area kantor Dan's Organizer,

Beberapa menit lalu ia mengajak Christie makan siang.. Awalnya gadis itu tidak bersedia.. Alasannya, Damian selalu berbuat aneh-aneh.. Seperti membuat Christ berjalan tidak normal tempo hari,..karena Stephanie bersedia bersama mereka .. Akhirnya Christ setuju, Tapi ia ada keperluan mendadak hingga mereka di tinggalkan begitu saja.

Damian tersenyum miring dan menopang dagu nya dengan kedua tangan, menatap wajah menggemaskan di depannya

"Hey.. Pirang.. Apa yg kau fikirkan?" tanyanya, melihat piring salad Christ belum di sentuhnya sejak kepergian Steph

Christ terlonjak dan berdehem sesaat, "tidak ada..!" jawabnya ragu, pipinya bersemu merah

Damian terkekeh perlahan "jangan tersenyum seperti itu.. Aku cepat tergoda.."

Christ melotot "aku tidak tersenyum..!"

"Lalu kenapa pipimu memerah..?, apa yg kau fikirkan tentangku?" tanyanya menggoda dengan mencolek pipi Christ,

Sukses... Colekannya saja membuat seluruh wajah Christ seketika memerah, ia menunduk menyembunyikan rona wajahnya

"Jadi bagaimana?"

"Hah.. Apanya?" Christ mengangkat wajahnya menatap wajah rupawan dengan bibir bergerak mengunyah makanannya itu,

"Persiapannya..?"

"Apa?" Christ semakin tidak mengerti.. Fikirannya terbelah-belah hingga tidak fokus pada pertanyaan Damian

"Makan saladmu dulu.. Sepertinya kau lapar.." Damian tersenyum melanjutkan makannya

Christ mengangguk dan menyuapkan salad dengan garpu kedalam mulutnya

"Christ..?"

"Hmm..?"

"Bagaimana persiapan pernikahan kita?"

Christ tersedak makanan dalam mulutnya, wajahnya memerah, ia menepuk-nepuk dada, tenggorokannya terasa perih, hingga matanya memerah berair

Damian menyodorkan minum dengan santai, Christ meraihnya secepat kilat, menegaknya hingga tandas

"Apa kau bilang?" tanya Christ setelah berhasil menelan makanannya dengan terpaksa, dan mengedipkan matanya perlahan,

Damian tergelak, menaruh sendoknya dan menutup mulutnya dengan telapak tangan..mengajukan pertanyaan seperti itulah yang membuat Christie-nya fokus.. Ia terus tertawa, Seolah Christ pemilik wajah paling lucu yang pernah ia temui

The wedding Planer (COMPLETED) (Revisi)Where stories live. Discover now