4. Welcome Home

31.8K 1.4K 169
                                    

Genap lima hari Sakura dirawat di rumah sakit, hari ini dia sudah diperbolehkan pulang. Bintik-bintik cacar di tubuh Sakura juga sudah mulai mengering bahkan bekas cacar yang ada di wajahnya juga sudah mulai hilang.

Sasuke dengan sifat keras kepalanya melarang Sakura menyibukkan diri untuk membereskan barang-barang mereka, seluruhnya Sasuke yang membereskan, mulai dari baju kotor sampai baju bersih, perlengkapan dan obat-obatan Sakura semuanya Sasuke yang merapikan. Sakura hanya mendapat tugas duduk manis di sofa menunggu sampai Sasuke selesai beres-beres.

"Selesai!" Tandas Sasuke seraya meletakkan koper kecil di sebelah kaki Sakura.

"Terima kasih Sasuke-kun." Sakura tersenyum manis pada sang suami.

Sasuke mengusak puncak kepala Sakura dan mengecupnya singkat. "Ayo pulang." Ajak Sasuke antusias.

Sakura berdiri dari duduknya dan membantu Sasuke membawa barang-barang yang memiliki bobot sedikit. Mereka turun menggunakan lift, mobil Sasuke sudah disiapkan di lobby oleh satpam suruhan Sasuke sewaktu tadi ia membereskan baju-baju Sakura. Segala urusan administrasi sudah Sasuke selesaikan tadi pagi, sehingga sore ini semuanya beres dan Sakura bisa langsung pulang ke rumah.

Sasuke memasukkan koper dan tas Sakura di bangku penumpang bagian belakang, kemudian berlari ke belakang kemudi untuk menyalakan mesin. Setelah mengucapkan terima kasih pada satpam tadi Sasuke memacu mobilnya keluar dari area rumah sakit.

"Hah, akhirnya aku bebas dari bau obat yang memuakkan." Tutur Sakura dengan senyum lebarnya.

Sasuke tidak menyahut ucapan Sakura, dia hanya tersenyum kecil dan memfokuskan pandangan pada jalanan yang sedikit padat karena memang sekarang sudah waktunya orang-orang pulang dari aktifitas pekerjaan mereka.

Jarak antara rumah sakit dengan apartemen mereka tidaklah jauh, hanya sekitar 3-4 kilometer dan hanya perlu memakan waktu 20 menit perjalanan menggunakan kendaraan jika jalanan lancar. Sakura mulai bosan karena mobil Sasuke berjalan pelan dan tidak kunjung sampai di apartemen, padahal bayangannya sewaktu masih di rumah sakit tadi sesampainya di apartemen dia ingin langsung terjun ke kasur besarnya dan tidur sepuas yang dia mau.

"Kenapa lama sekali Sasuke-kun?" Sakura mulai mengeluh.

"Sabar." Jawab Sasuke dengan nada datarnya.

Sakura hanya mengangguk kemudian menekuk kedua lututnya untuk dipeluk diatas kursi penumpang.

Selang beberapa menit setelah melalui jalanan yang sedikit padat, akhirnya pasangan pengantin baru itu tiba di apartemen mereka. Dengan tergesa Sakura menekan pin untuk masuk ke dalam apartemen, setelah pintu terbuka betapa terkejutnya gadis pink itu melihat apartemen yang baru ditinggalkannya beberapa hari kini sudah berubah seluruhnya.

"Sasuke-kun, siapa yang mengatur ini semua?" tanya Sakura takjub.

Sasuke tersenyum dan meninggalkan bawaan mereka di belakang pintu, ia menyusul Sakura dan memeluk Sakura dari belakang. "Kau suka?"

Sakura mengangguk antusias tanpa menoleh dan tanpa merasa terganggu dengan berat tubuh Sasuke yang disandarkan padanya. Matanya masih menjelajah keseluruh area yang bisa dilihatnya, apartemen yang dulunya terasa hambar karena tidak memiliki hiasan dan nilai seni sama sekali, sekarang berubah menjadi sangat indah. Beberapa bingkai foto pernikahan Sakura dan Sasuke mulai memenuhi dinding ruang tamu, ruang makan bahkan pada dinding lorong yang tadi Sakura lalui juga tak luput dari jajaran bingkai yang berukuran kecil berisi foto mereka berdua.

Yang semula apartemen ini terkesan sangat Sasuke sekali, tapi kini apartemennya sudah berubah menjadi Sasuke dan Sakura sekali. Tidak terlalu maskulin dan tidak terlalu feminim, tidak terlalu biru gelap dan tidak terlalu merah muda. Benar-benar sesuai dengan selera keduanya. Siapapun yang baru masuk ke dalam apartemen itu sudah pasti langsung tau kalau itu apartemen milik Sasuke dan Sakura Uchiha – dilihat dari betapa banyaknya foto mereka berdua yang digantung pada sisi kanan dan kiri dinding.

Marriage LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang