9. Annoying!

26.1K 1.2K 73
                                    

Sepanjang perjalanan menuju sekolah Sanosuke, bocah 4 tahun itu terus saja bernyanyi bersama Sakura, keduanya berdendang lagu anak-anak dan beberapa lagu yang diajarkan oleh guru Sanosuke, Sanosuke bahkan mau mengajari Sakura lagu-lagu yang tidak Sakura mengerti.

Sasuke hanya diam dan tidak berkomentar apapun, harusnya dia sebal karena acara mengemudinya diganggu oleh suara berisik Sanosuke, tapi entah kenapa suara berisik Sanosuke sudah mulai biasa masuk ke dalam telinganya. Mungkin Sasuke sudah mulai terbiasa dengan kehadiran Sanosuke dan ocehannya.

Mendadak pipi Sasuke bersemu merah kala mengingat obrolannya – lebih tepatnya monolog Sanosuke – pagi tadi saat ia membantu Sanosuke membersihkan bajunya.

Sasuke menegakkan tubuh kecil Sanosuke diatas kursi, dia mengelap pipi Sanosuke dengan handuk kecil yang sudah dibasahi dengan air. Sasuke mengamati tubuh Sanosuke mulai dari atas sampai ujung kaki. Warna mata dan rambut hitam legam Sanosuke, bentuk hidung mancung dan garis bibir tipisnya benar-benar sangat Sasuke sekali, melihat Sanosuke membuat Sasuke teringat akan wujud masa kecilnya yang berpipi gembul dan berperut agak gendut sama seperti Sanosuke.

Sepertinya kau memang benar keturunanku. Batin Sasuke saat melihat Sanosuke berceloteh dihadapannya.

Sasuke menggelengkan kepalanya mengenyahkan pikiran yang bukan-bukan dalam otaknya. Dia membuka kancing seragam Sanosuke dan melepas seragam bocah tersebut.

"Hari ini seragamnya ini, Pa." Protes Sanosuke pada sang ayah.

Sasuke memandang bocah itu yang menyebutnya dengan sebutan "Papa". "Hari ini kau pakai baju yang lain saja. Ini kotor."

Sanosuke menggeleng. "Nanti Ayame-sensei marah pada Sano karena tidak memakai seragam, Pa." Protes anak itu lagi.

Kadang Sasuke berpikir, anak ini masih 4 tahun tapi kenapa dia sudah paham dengan hal-hal disekitarnya? Cerdas sekali.

"Biar aku yang bilang pada Ayame-sensei untuk mengijinkanmu memakai baju lain." Pungkas Sasuke.

Mata Sanosuke berbinar dan senyum lebarnya mengembang sampai menampakkan jajaran gigi rapinya. "Papa ikut Sano ke sekolah!?"

"Hn."

Sanosuke bersorak girang sementara Sasuke meninggalkan bocah itu untuk mengambil baju yang baru untuk Sanosuke. Tidak lama Sasuke kembali dan mulai memakaikan baju bersih untuk Sanosuke.

"Pa, Daichi bilang dia punya adik baru." Ucap Sanosuke saat Sasuke membantunya memakai celana.

"Siapa Daichi?"

"Teman sekolahku. Dia bilang adiknya lucu sekali, perempuan!"

"Hn." Lagi-lagi hanya itu jawaban Sasuke.

"Aku juga ingin punya adik, Pa."

Sasuke menghentikan gerakannya memasang kaos kaki pada kaki bocah itu saat perkataan itu masuk ke telinganya. Tapi tak lama kembali dia melanjutkan memasang kaos kaki pada kaki Sanosuke.

"Papa mau membelikan adik untukku? Aku juga mau adik Pa, aku juga mau cerita ke teman-temanku kalau aku punya adik yang lucu."

Wajah Sasuke merah padam dan sekuat tenaga ia merapatkan bibirnya agar tawanya tak meledak hebat.

Dasar bocah! Komentar Sasuke dalam hati.

"Belikan aku adik ya Pa? Please!" Sanosuke mengatupkan kedua tangannya dan mengerucutkan bibir. Ugh! Lucu sekali!

Sasuke memutar bola matanya, yang benar saja? Dicari dimana pun tak akan ditemukan toko yang menjual adik! Meskipun begitu Sasuke hanya mengiyakan permintaan Sanosuke yang entah kapan akan dipenuhinya.

Marriage LifeWhere stories live. Discover now