21. Graduation

19.6K 1K 83
                                    

Dua bulan kemudian...

Wanita pink itu menatap pantulan dirinya di cermin besar tanpa berkedip. Dia takjub melihat dirinya berubah menjadi sebesar ini. Matanya masih belum mau berkedip walaupun suaminya sudah meneriaki namanya berkali-kali.

"Ya Tuhan, kau besar sekali Sakura." Gumam wanita itu takjub seraya memutar tubuhnya ke kanan lalu ke kiri untuk melihat dengan jelas seperti apa bentuk tubuhnya.

"SAKURA! KENAPA LAMA SEKALI!" Sakura, wanita itu mengalihkan matanya pada pintu saat suara sang suami menggema di dalam kamarnya.

"Sasuke-kun!" bukannya minta maaf karena sudah membuat suaminya menunggu, Sakura malah menarik tangan Sasuke dan diajaknya berdiri bersebelahan dengannya di depan cermin. "Lihat Sasuke-kun, aku lebar sekali astaga. Ini menyedihkan."

Sasuke memutar bola matanya dan menarik tangan Sakura untuk keluar kamar. "Cepatlah, sebentar lagi acaranya dimulai!" Omel Sasuke pada Sakura.

"Tunggu Sasuke-kun, kenapa kau ini tidak sabaran sekali." Protes Sakura.

"Mau apa lagi?" Jengkel sudah Sasuke pada wanita kesayangannya ini.

"Aku ganti baju saja, aku tidak percaya diri dengan gaun ini, tubuhku besar sekali seperti paus." Oceh Sakura dan melangkah kembali ke dalam kamarnya.

Sasuke mengusap wajahnya kasar. Bosan dia menunggui istrinya berganti pakaian sudah lebih dari dua kali dan sekarang wanita itu hendak ganti pakaian lagi?! "Tidak usah Sakura. Kau mau Sanosuke marah padamu karena telat menghadiri upacara kelulusannya? Team choir Sanosuke tampil sebagai pembukaan." Jerit Sasuke lagi saat istrinya menghilang dibalik pintu kamar.

"Demi rambut gondrong kakek Madara, aku tidak mau berduel dengan Sanosuke hanya karena telat mengantarnya ke acara sepenting ini." Sasuke menyentak pintu kamarnya kasar tanpa peduli Sakura akan marah atau tidak nantinya. "Sakura ayo! Sudah kau pakai itu saja, kau terlihat langsing dengan gaun itu!" Sasuke menarik lengan Sakura yang tengah sibuk memilah dan memilih baju di lemari.

"Sasuke-kun, aduh kau ini kenapa terburu-buru sekali, hah!?"

"Lima belas menit lagi upacara kelulusan anakmu dimulai. Dia pasti mengamuk jika dia batal tampil karena terlambat tiba di sekolah!" Balas Sasuke tanpa menghiraukan Sakura yang masih ngotot tidak mau keluar dari apartemen.

Dengan segenap tenaga Sasuke menggedong Sakura ala bridal style. "Sasuke-kun! turunkan aku, kau ini memalukan sekali!" Protes Sakura saat keduanya sudah masuk ke dalam lift. Jika saja Sakura yang digendong seperti tadi itu adalah Sakura yang ukuran tubuhnya belum mencapai angka 60 kilogram mungkin semua orang akan menangkap kesan romantis diantara pasangan tersebut.

Tapi ini??? Ah sudahlah, dia akan mengamuk dan menghancurkan apartemen jika aku menyinggung soal berat badan.

"Diamlah Sakura jika tak mau ku gendong paksa." Ancam Sasuke pada Sakura saat keduanya sudah turun di lantai dasar.

Sanosuke melipat tangannya di dada dan memasang raut wajah kesal saat kedua orang tuanya masuk ke dalam mobil. Sudah lebih dari setengah jam dia menunggu di dalam mobil sementara ayah dan ibunya – lebih tepatnya ibunya – sibuk dengan hal pakaian.

"Apa kau tidak malu melihat istrimu lebar seperti ini? Aku jelek sekali astaga, Sasuke-kun ayo biarkan aku kembali!" Sakura mulai bercuap-cuap lagi saat mobil Sasuke sudah melaju membelah jalanan padat.

"Sano akan ngambek kalau sampai terlambat dan tidak jadi tampil." Gerutu Sanosuke yang membuat telinga Sasuke makin berdengung.

"Sasuke-kun, apa aku sudah cantik? Ya Tuhan aku sungguh tidak percaya diri dengan tubuh besarku." Rengek Sakura dengan memandangi wajah cantiknya di cermin kecil.

Marriage LifeWhere stories live. Discover now