15. Three Months Later

22.8K 1.1K 30
                                    

Sakura berdiri di depan cermin besar yang ada dikamarnya, memandangi pantulan dirinya di cermin tersebut, menampakkan wujud Sakura yang baru saja bangun dari alam mimpi. Wanita merah muda itu tersenyum merona menatap tubuhnya yang sekarang terlihat lebih berisi dan seksi.

Tangannya terulur untuk menyingkap bagian perut kaos Sasuke yang dikenakannya, dengan lembut Sakura mengusap perutnya yang sudah mulai membesar. "Selamat pagi, sweetheart." Ucapnya pada janin yang tengah bersarang dalam perutnya.

Masa kehamilan trimester pertama sudah dilaluinya itu artinya masa-masa morning sickness sudah berhasil dia lalui. Sekarang janinnya sudah berusia empat bulan, rasa menginginkan sesuatu sudah mulai Sakura rasakan. Sakura sudah mulai mengidam.

Kadang Sakura bisa mengidam yang aneh-aneh sampai membuat Sasuke jengkel, jika tak dituruti Sakura akan ngambek dan marah bahkan dia sampai tak mau ditemui Sasuke.

Sasuke kelabakan sendiri dengan Sakura yang mood-nya cepat sekali berubah-ubah, sebelumnya dia tak pernah berurusan dengan perempuan hamil, ini kali pertama baginya dan dia akui bahwa wanita hamil lebih menyeramkan dari pada seekor singa lapar.

Meskipun begitu Sasuke tetaplah sosok suami siaga bagi Sakura dan ayah yang sangat bisa diandalkan oleh Sanosuke.

Bisnis makanan yang Sakura kelola mulai ramai sekarang. Berkat bantuan Hinata dan Ino sekarang pelanggan Sakura jadi makin banyak. Untung yang Sakura peroleh juga lumayan menguntungkan, dengan penghasilan yang dia dapat dari hasil berjualan online Sakura bisa membantu Sasuke mengumpulkan uang untuk membeli rumah baru dengan harga yang tidak terlalu mahal.

Sasuke pikir jika nanti bayi mereka sudah lahir tidak akan mungkin diajak tinggal di apartemen sekecil ini, sekarang saja Sasuke sudah mulai merasa tidak nyaman satu kamar dengan Sanosuke. Bukan apa-apa, hanya saja Sasuke jadi tidak bisa leluasa bermesraan dengan Sakura. Bayangkan jika dia dan Sakura tengah tak memakai pakaian dan tiba-tiba Sanosuke terbangun tengah malam lalu memergoki kedua orang tuanya tidur dengan tidak memakai baju. Harus menjelaskan dengan model seperti apa Sasuke dan Sakura mengenai hal demikian pada anak usia 4 tahun?

Walaupun hidup rumah tangganya tergolong sederhana tapi betapa bahagianya Sakura bisa menjalani hari-harinya sebagai wanita yang begitu beruntung. Dikaruniai suami yang sangat mencintainya seperti Sasuke, anak lelaki yang begitu pengertian dan sayang padanya seperti Sanosuke dan sekarang Tuhan memberikan satu kado indah lagi untuk Sakura dengan mengizinkan Sakura merasakan rasanya menjadi seorang wanita sejati yang bisa mengandung.

Sakura tersentak kaget saat tiba-tiba lengan kekar mengungkung tubuhnya dari belakang. "Kau mengejutkanku!" Protes Sakura pada Sasuke yang kini memeluknya dari belakang, Sasuke menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Sakura dengan mata yang masih terpejam.

"Kau meninggalkanku." Sakura memutar bola matanya dengan ucapan Sasuke. Begitulah Sasuke, dia tidak mau terbangun tanpa Sakura di sebelahnya.

Sakura menarik tangan Sasuke yang melingkari sekeliling tubuhnya dan menempelkan telapak tangan Sasuke pada perutnya. "Aku tidak sabar merasakan dia bergerak."

Sasuke mengubah posisi kepalanya, dia menyandarkan dagunya pada bahu Sakura dan menatap Sakura lewat cermin di hadapan mereka. "Sabar. Bukankah dokter sudah bilang kalau anak pertama pergerakannya akan terjadi lebih lambat?" Sasuke membuat pola memutar diatas perut Sakura dengan jarinya. Sakura tertawa renyah dan mengeluh geli pada Sasuke.

"Jangan berisik, kau bisa membangunkannya."

"Membangunkan Sano-kun juga pastinya." Balas Sakura menengadahkan wajahnya menatap Sasuke dari bawah.

Sasuke tak menjawab, dia membalik tubuh Sakura sehingga menghadapnya dan menarik dagu Sakura dengan tangannya kemudian melumat bibir Sakura yang terlihat begitu menggemaskan.

Marriage LifeWhere stories live. Discover now