26. I'll Fight For Ur Heart

16.9K 958 12
                                    

Tepat pukul 4.30 pagi alarm Sakura berbunyi, Sasuke yang masih mengantuk mengomel dalam tidurnya karena terganggu oleh suara jam tersebut. "Matikan alarmnya Sakura, kenapa kau menyalakan alarm sepagi ini."

Sakura mengucek matanya dan beranjak turun dari ranjang, dia berjalan ke meja rias dan mematikan alarmnya. Jika biasanya dia akan bangun pukul 5.30 tapi selama Ibunya ada di rumah ini dia tak berani bangun siang atau kalau tidak dia akan mendapat omelan karena bangun siang.

Sasuke yang merasakan Sakura tak kunjung kembali ke tempat tidur dengan sangat terpaksa dia membuka matanya, ia mendapati istrinya tengah menyisir rambutnya yang kusut setelah bangun tidur. "Kenapa tidak kembali tidur?" Tanya Sasuke dengan suara serak-serak seksinya.

Sakura menggelengkan kepalanya. "Aku harus bangun pagi Sasuke-kun, Ibu akan mengomeliku jika aku bangun siang."

Lelaki raven itu mengernyit bingung tanpa merubah posisi tidurnya. "Apa yang akan kau kerjakan sepagi ini? Kukira Ibu juga pasti masih tidur."

Sakura mengendikkan bahunya. "Yang penting aku tidak boleh bangun siang atau Ibu akan menceramahiku." Sakura membuka lemari dan meraih handuknya.

Melihat Sakura masuk ke dalam kamar mandi membuat Sasuke tak bisa berkata apa-apa lagi. Dia hanya berguling-guling di atas ranjang tanpa tahu harus melakukan apa, jika ada Sakura pastilah sudah dia habiskan paginya untuk mencumbu Sakura sampai wanita itu berteriak-teriak protes minta dilepaskan.

Di dalam kamar mandi Sakura sibuk dengan isi pikirannya, dia sudah bertekad untuk tidak membuat Ibunya mengomel atau marah. Sakura paham betul bagaimana sifat Ibunya, jika sudah marah dia bisa turut membawa-bawa Sanosuke dalam persoalan apapun dan Sakura tidak mau itu terjadi.

Wanita itu mandi seperlunya, setelah membasuh tubuhnya dengan air segera dia mengenakan baju bersih dan keluar dari kamar mandi. Dia melihat Sasuke berbaring tengkurap di tengah ranjang tapi Sakura tahu kalau suaminya itu tidak kembali tidur. Dia hanya sedang bermalas-malasan saja di ranjang, mengingat ini masih pagi buta. "Sasuke-kun, bisa minta tolong bangunkan Sano-kun?"

Sasuke yang menenggelamkan kepalanya pada bantal segera mengangkat wajahnya. "Untuk apa? Ini masih sangat pagi. Dia akan bangun sendiri kalau sudah saatnya bangun nanti. Lagi pula dia masih libur."

Sakura hanya mengangguk dengan ucapan sang suami. "Biar aku coba bangunkan dia, Sasuke-kun."

Lelaki raven itu mendelik heran. Kenapa dia ini? Tanya Sasuke dalam hati.

Melihat Sakura lenyap dibalik pintu kamar, dengan sangat terpaksa dia mengangkat tubuhnya meninggalkan ranjang kecintaannya.

Sakura membuka pintu kamar Sanosuke dan menyalakan lampu kamar anak itu, dilihatnya Sanosuke masih bergelung nyenyak dalam tidurnya. Perasaan sedih merambati hati Sakura melihat Sanosuke yang begitu damai saat tertidur, dia mengulurkan tangannya dan mengusap rambut halus Sanosuke dengan penuh sayang, dikecupnya puncak kepala Sanosuke dan dipeluknya tubuh mungil Sanosuke.

"Apa yang kau sembunyikan dariku Sakura?" Sakura tersentak kaget saat tiba-tiba suara Sasuke muncul dibalik punggungnya.

Sakura berbalik menghadap Sasuke yang sudah berdiri menjulang di hadapannya. "Sasuke-kun."

Sasuke menangkup pipi Sakura dengan dua tangannya, mendongakkan wajah ayu tersebut untuk menatap ke dalam mata kelamnya. "Ada apa?"

Lelaki itu semakin bingung saat tiba-tiba Sakura menangis dan menubruk tubuh tegapnya. "Hiks."

"Kenapa?"

Sakura menggeleng dan makin menenggelamkan dirinya dalam pelukan Sasuke.

"Apa terjadi sesuatu dengan Sanosuke?" Lagi Sakura menggeleng dan memutuskan untuk menghentikan air matanya.

Marriage LifeWhere stories live. Discover now