30. Welcome Home

21.5K 983 88
                                    

Saat ini Sakura sudah dipindahkan ke kamar pasien biasa setelah melalui beberapa jam masa pemulihan, bayinya pun juga tidak perlu dijauhkan dari jangkauan Ibunya karena Sarada lahir sehat tanpa ada kelainan atau gangguan kesehatan tertentu yang membuatnya harus melakukan penanganan khusus seperti harus dimasukkan ke dalam incubator contohnya.

Menurut dokter Sakura sudah diperbolehkan pulang setelah merasa lebih baik dan tidak ada keluhan apapun. Sesuai dengan perkataan dokter yang mempersilahkan dirinya pulang kapan saja membuat Sakura tidak sabar ingin segera keluar dari rumah sakit ini. Dia tidak suka berbaring diatas bangkar dan dianggap seperti orang yang tak bisa melakukan apapun – walaupun sebenarnya memang benar.

Sakura rasa jika dia berada di rumah dia akan jauh merasa lebih baik dari pada di rumah sakit. Dia juga merasa akan lebih tenang menyusui Sarada di dalam kamarnya sendiri tanpa dikelilingi orang-orang yang sebenarnya sangat perhatian dengannya, Sakura risih dan malu tentu saja jika harus mengumbar milik pribadinya – dengan Sasuke – dilihat oleh Mikoto dan Izumi meskipun mereka sama-sama perempuan tapi Sakura tetap saja merasa canggung.

"Kemana suamimu itu? Istrinya akan pulang dia malah keluyuran tidak jelas begini." Mikoto yang tadi keluar berpamitan pada Sakura ingin menelepon Fugaku sekarang sudah kembali ke dalam kamar lagi dengan mengomel tentu saja.

Bagaimana tidak mengomel? Sasuke dan Sanosuke menghilang begitu saja sesaat setelah membantu Sakura pindah ke kamar rawat dan sampai sekarang dua manusia itu belum kembali.

Mikoto tidak habis pikir bagaimana bisa Sasuke meninggalkan Sakura sendirian? Meskipun ada Mikoto yang menemani Sakura tapi Mikoto pikir kehadiran suami-lah yang sangat diharapkan oleh seorang istri disaat-saat begini.

"Mungkin sebentar lagi Sasuke-kun sampai Bu." Balas Sakura yang baru selesai menyusui Sarada, sebenarnya belum selesai tapi karena Mikoto masuk Sakura jadi dia sudahi saja karena merasa tidak leluasa. Beruntung Sarada tidak menangis karena acara sarapan paginya diganggu.

"Ya sudah kita tunggu saja, lihat saja anak itu nanti kalau sudah kembali." Mikoto kembali mengomel dengan tangannya yang sibuk memasukkan perlengkapan Sarada ke dalam tas bayi. "Minggu-minggu awal setelah masa melahirkan kau akan cepat lelah Sakura, kau bisa menggunakan pompa ASI untuk menyusui Sarada lewat botol bayi jadi istirahatmu tidak terganggu."

Sakura mengangguk, perlahan tapi pasti dia mulai paham apa-apa saja yang harus dia kerjakan sebagai Ibu yang baru tuntas melahirkan. Menurut pengalaman-pengalaman dari wanita yang sudah pernah melahirkan, memiliki bayi tidaklah gampang tapi Sakura yakin dia tidak akan melalui kesusahan menjadi seorang Ibu sendirian. Kan ada Sasuke, dia pasti mau disusahkan oleh Sakura setiap saat.

"Ibu akan menyuruh salah satu asisten rumah tangga di mansion untuk bekerja di rumahmu selama kau belum mampu mengurus urusan rumah tangga, jadi kau tidak perlu khawatir dengan Sasuke dan Sanosuke setiap harinya. Ibu dan Izumi akan sering-sering mengunjungimu selama Sasuke bekerja supaya kau tidak kesepian." Tutur Mikoto tanpa menoleh karena masih sibuk dengan kegiatannya.

Sakura terharu, kenapa Ibu mertuanya bisa sebaik dan seperhatian itu pada Sakura yang hanyalah anak mantu dikeluarga Uchiha. Sakura berandai-andai jika saat ini Mebuki-lah yang berkata demikian pasti dia akan sangat bahagia. Tapi itu hanyalah sebatas harapan saja yang tidak akan terwujud, untuk saat ini Mebuki tengah sibuk mempersiapkan pernikahannya dengan Yasuo Hashimoto yang akan diselenggarakan akhir bulan depan jadi Sakura menyimpulkan bahwa tidak mungkin Mebuki bisa membagi waktunya untuk membantunya.

"Oh ya, kau sudah memberi kabar pada Mebuki dan calon Ayahmu kan?" Sakura yang sejak tadi mengamati wajah damai Sarada segera menoleh pada Mikoto.

"Sudah Bu. Sasuke-kun yang menghubungi Ibuku."

Marriage LifeWhere stories live. Discover now