8. I Cry When You're Apart

25.1K 1.3K 39
                                    

Mobil Sasuke berhenti di basement apartemen, dia turun tanpa peduli dengan dua orang yang masih berusaha keluar dari mobil.

"Kita tidak jadi beli ice cream, ma?" Tanya Sanosuke yang sudah berjalan dengan digandeng oleh Sakura.

Sakura menunduk untuk menatap Sanosuke. "Jadi Sayang, kita panggil taksi dulu ya."

Wajah bocah itu berbinar cerah dan melompat-lompat girang. Sakura memanggil Sasuke yang sudah jauh beberapa meter di depannya. "Sasuke-kun, aku pergi dengan Sanosuke. Mungkin akan pulang agak sore mengingat ini akhir pekan aku ingin mengajak Sano jalan-jalan." Pamit Sakura pada sang suami.

"Terserah." Jawab Sasuke dingin, sangat dingin sampai mampu menggetarkan hati Sakura.

"Kenapa papa tidak ikut ma?" Sanosuke bertanya lagi saat mereka sudah berhenti di depan gedung apartemen menunggu taksi.

"Papa sibuk, Sano-kun. Mungkin lain kali dia mau bermain denganmu, untuk saat ini cukup dengan mama saja ya." Dengan sabar Sakura menjawab pertanyaan Sanosuke.

Tidak lama mereka menunggu akhirnya ada satu taksi yang lewat, Sakura memberi tanda dengan tangannya supaya taksi tersebut berhenti. Setelah berhenti Sakura membantu Sanosuke masuk ke dalam kursi penumpang. Di dalam taksi Sanosuke girang sekali, melihat Sanosuke tersenyum begitu lebar membuat hati Sakura menghangat.

Andai saja ada Sasuke-kun yang ikut bahagia seperti anak ini. Batin Sakura berkata miris.

Setelah sekitar 45 menit berada di dalam taksi akhirnya sampailah Sakura dan Sanosuke di pusat perbelanjaan untuk membelikan Sanosuke ice cream dan beberapa mainan yang Sanosuke mau.

Dengan telaten Sakura menuruti keinginan Sanosuke, mengambilkan Sanosuke beberapa makanan ringan yang disukainya dan membeli mainan yang diinginkan oleh Sanosuke. Setelah puas berbelanja makanan dan mainan, Sanosuke dan Sakura memutuskan untuk makan di salah satu kedai cepat saji yang ada di dalam pusat perbelanjaan.

Sakura tertawa melihat Sanosuke yang belepotan dengan makanannya, melihat Sanosuke yang masih belum pandai makan sendiri Sakura mengalah dan meninggalkan menu makannya untuk menyuapi Sanosuke.

"Ma, Sano sayang mama." Sakura tersenyum tulus mendapat pernyataan sayang dari Sanosuke. Rasanya dia ingin menangis saja sangking bahagianya.

Karin, andaikan kau tidak membuangnya, mungkin saat ini ucapan sayang itu ia tujukan untukmu. Sakura mengusap rambut gelap Sanosuke dan membalas ucapan sayang Sanosuke.

"Sano-kun, mulai besok setelah pulang dari sekolah Sano-kun dijemput oleh mama dan diajak ke kantor dulu ya? Mama harus bekerja." Sakura mencoba mengajak Sanosuke bicara.

Sanosuke memang sudah masuk taman pendidikan anak usia dini, sebelum Konan dan Pain berangkat mereka sudah menyerahkan segala barang-barang Sanosuke pada Sakura dan Sasuke. Sehingga Sakura dan Sasuke tidak perlu lebih repot dengan kebutuhan Sanosuke.

"Apa boleh, ma?"

"Boleh Sayang. Teman-teman mama pasti akan sangat senang bertemu denganmu." Ungkap Sakura apa adanya.

Sanosuke tersenyum lebar dan menangguk antusias. "Aku mau!"

Sakura tersenyum lagi melihat semangat anak ini. Perlahan dia mengusap kepala Sanosuke dan mencium keningnya dengan sayang.

***

"Sasuke-kun."

"Hn."

"Sanosuke tidur dimana?" Tanya Sakura bingung. Apartemen ini memang hanya berisi satu kamar tidur yang sudah ditempati oleh Sasuke dan Sakura, jika sekarang ada penghuni baru entahlah akan tidur dimana?

Marriage LifeWhere stories live. Discover now