4

73.6K 4.3K 41
                                    

'Aldan pov'

"Brunow apa kamu sudah menggumpulkan semua tetua BlackPack ini?"tanya Aldan.

"Sudah Alpha mereka sedang menuju kemari mungkin sekitar 1 jam lagi mereka sampai "jawab brunow.

Masih satu jam lagi. Ah, membosankan BlackPackku memang sangat luas dan paling kuat dari Pack lainnya.
Tetua BlackPack memang ada di dalam wilayah BlackPack namun karna sangat luasnya Pack ini juga posisi Pack ku di tengah jadi membutuhkan waktu yang cukup lama untuk tetua-tetua itu sampai ke mari.

"Kalau begitu antarkan aku mertemu dengan Lunaku"pinta ku tak sabar lagi menunggu Luna ku.

Nampak Brunow terkejut dengan perkataan ku.

"Tapi Alpha,Luna kan berada di dekat wilayah Lord Admans"katanya gelagapan.

"Tapi Luna ku bukanlah di dalam wilayah mereka bukan?"tanyaku pada Brunow.

"Iya Alpha, tapi tetap saja terlalu beresiko jika kita ke sana. Mereka bisa saja menyerang Alpha". Balas Brunow yang membuat Aku tersenyum.

"Menyerangku?.Apa alasan mereka sehinga berani menyeramg ku aku tidak melangar perjanjian bukan. Aku tidak memasuki wilayah mereka aku hanya berjalan di DEKAT wilayah mereka. Jadi cepat lah antarkan aku" kataku dengan menekan kata dekat dengan aura Alpha ku.

"baiklah Alpha" ucap Brunow ketika mendegar perintahku.

.

"Kita sampai Alpha"kata brunow.

Aku melihat sekeliling dan aku berada di sebuah sekolah kemudian aku menghirup udara di sekitarku untu memastikan bahwa Luna ku berada di sini namun nihil aku tak mencium apapun.

"Brunow apa kau sedang bermain main dengan ku ha, aku tidak bisa merasakn aroma Luna ku " teriakku pada Brunow .

"Maaf Aplha tapi anda harus lebih dekat dengan Luna baru anda dapat merasakan aroma tubuhnya . Karena seperti yang anda ketahui  Luna masih berumur 18 tahun sehingga aroma tubuh Luna belum bisa tercium dengan jelas"jawab Brunow yang ketakutan.

Aku pun lompat dari pohon dan masuk ke sekolah itu sambil terus mengendus aroma Luna ku .

Saat aku menghirup udra sekitar ku aku bisa merasakan ada bau vanilla yang bercampur dengan semerbak bunga mawar bau yang sangat memabukan ku aku pun melihan ke sekeliling ku dan aku melihat wajah cantik seorang gadis yang sedang melihat langit. Ketika dua iris mata berwarna biru yang sangat indah itu melihat ku satu kata yang dapat ku ucapkan 'cantik' dan aroma itu pun semakin kuat.

"Mate mate ku. Aldan cepat temui dia" teriak Rust serigala ku.

"Tenanglah Rust ini dunia manusia mana mungkin kita pergi ke sana" kata ku sambil menahan Rust yang tak sabar.

Tapi ada apa dengan mateku?sepertinya dia kebingungan .
Dia melihat kekanan da kekiri seperti mencari sesuatu .

Saat aku memperhatikan mate ku yang sedang kebingungan aku mencium bau manusia penghisap darah yang menjijikan itu.

Cih, sepertinya mereka merasakan keberadaan ku. Aku pun langsung pergi setelah melihat mate ku yang masih kebingungan.

"Ayo, Brunow kita pergi sebelum makhluk menjijikan itu melihat kita"  pintaku yang langsung di anguki oleh Brunow .

--------------My?Lady or Luna----------

'Alana pov'

Setelah meminta ijin di cafe tempat aku bekerja dan syukurnya aku di ijinkan aku pikir akan di pecat ternyata merka sangat baik .

Aku langsung pulang ke rumah dan segudang pekerjaan telah menantiku setela menganti pakaian aku langsung membersihkan semua debu, menyapu rumah, mengepel, cuci piting dan memasak.

Setelah menyajikan semua makanan Ibu,Ka Raka, Jenny dan Ayah yang baru tiba di rumah beberapa saat yang lalu, mereka semua keluar dari kamar mereka masing-masing.

"Sepertinya enak"kata jenny yang lebih tepat mengejek.

"Sudahla jangan bertengkar malam ini aku tidak ingin Mendengar kalian ribut"Bentak ayah yang langsung di turuti oleh semuanya.

Ayah angkat ku Jeck Swaat dia baik pada ku namun dia tidak lama di rumah ini dia selalu pergi ke luar kota untuk bekerja kalau pulang pun setiap sebulan dua atau tiga kali dan kalau ayahku kembali sikap mereka.

ya Ibu, Jenny dan Ka Raka sedikit berubah. Dan aku sangat bersyukur hari ini karna ayah datang di saat yang sanggat tepat .

"Ayah, minggu depan Jenny mau pergi ke hutan Foks sama semua siswa kelas tiga soalnya kita mau ngelakuin obsevasi gitu kantanya dan kita bakalan di sana selama 3 hari" kata Jenny sambil menyantap makananya.

Ayah hanya menganguk kemudian melihat ku sekilas.

"Berarti Alana juga ya?"tanya ayah .

"I...iya ayah "kata ku gugup karna langsung di tatapi oleh Ibu dan Jenny.

"Ya sudah kalian berdua hati-hati di sana ya" sambung ayah.

"Ayah ini gimana sih kalo Alana pergi siapa yang bersih-bersih rumah?"protes Ibu pada Ayah.

"Iya ayah, masa dia juga ikut sih. Kan nanti tangan ibu kotor biarin dia aja yang kotor ibu jangan dong"lanjut jenny .

Aku  tidak tahan mendegar ocehan Ibu dan Jenny aku pergi ke kamar tanpa mempendulikan mereka.

"Sudah ayah putuskan Alana akan tetap ikut dalam acara itu, kan cuma tiga hari. Lagi pula dia juga tidak pernah istirahat kalian berikanlah dia sedikit waktu juga untuk dapat menghirup udara segar"bentak ayah yang langsung beranjak setelah aku pergi.

"Kalian sangat berisik" lanjut Ka Raka yang langsung pergi juga dari meja makan.

'Apapun yang terjadi aku akan tetap pergi ke sana'.

My?Lady or Luna (End) Where stories live. Discover now