5

70.5K 3.8K 78
                                    

Di BlackPack semua tetua sudah berkumpul.

"Ada apa sampai Alpha mengumpulkan kami semua?"kata salah satu tetua .

"kalian tau bukan kalau Luna sebentar lagi akan berumur 19 tahun. Itu berarti aromanya sudah bisa tercium oleh bangsa vampir, ini akan sangat berbahaya jika Lunaku sampai jatuh ke tangan makhluk berdara dingin itu"kata ku dengan nada alpha.

"Memang benar Alpha kesempatan kita hanya sampai bulan purnama apa bila Luna tidak di temukan maka bisa di pastikan bangsa kita akan lenyap" balas Derik salah satu tetua.

Aku melihat hal itu membuat raut wajah kawatir terlihat jelas di wajah mereka.

"Tenang saja aku sudah menemukan Luna ku"ucap ku dan ku lihat semua tetua terdiam.

"Benarkah Alpha lalu kenapa Alpha tidak membawa Luna kemari?"sambung Derik.

"Kalau kita membawa Luna sekarang kita bisa saja mati tanpa perlawanan"sambumg Brunow betaku.

"Apa maksudmu Brunow?"tanya tetua lainya.

"Luna sedang berada di wilayah Lord Admans"kata-kata Brunow berhasil membuat semua tetua kaget bukan main.

"Apakah Luna sudah di temukan oleh bangsa vampir itu?".

"Belum,maka dari itu aku menyuruh kalian semua ke sini untuk membuat rencana menarik Luna ku keluar dari sarang vampir bodoh itu".

-----------My?Lady or Luna------------

'Admans pov'

Di mana lagi aku harus nenemukan mu. Sudah sekitar lima abad namun tak ada tanda sedikit pun mengenai Lady ku. Gara-gara mantra sialan itu aku jadi tak bisa menemunnya tapi sebentar lagi bulan purnama yang berati aroma Lady ku akan ku cium .

"Lord kami sudah mengetahui siapa yang dilihat oleh Alpa Aldan. Ternyata seorang remaja berusia 18 tahun yang sekolah di Cullen high school bernama Alana Swaat dan sepertinya dia Lady,Lord" ucapan Ricard berhasil membuyarkan lamunan ku.

Benarkah itu? berarti sebentar lagi kita akan bertemu Dear.

"Antar aku menemuinya"

------------------------------------------------------

Sudah malam seperti ini malah ibu menyuruhku membuang sampah.
Apalagi jarak tempat sampah berada di depan blok jalan ku sunguh merepotkan.

Setelah membuang samapah aku langsung berjalan kembali ke rumah. Namun aku di kagetkan dengan seorang pria yang sangat tampan bermata coklat tidak tidak gold matanya berwarna gold sangat indah berdiri  di depanku. Tapi kenapa dia terus menatap ku?

"Maaf anda siapa ya?dan kenapa anda melihat saya seperti itu" namun pria itu bukannya menjawab malah melangkah mendekati ku.

"Sangat cantik"kata pria itu.

"Jangan mendekat atau aku akan teriak" kata ku mulai takut sambil terus menjauh dari orang itu.

Bukannya menjauh dia malah semakin dekat dan menarik pingang ku ke dekapannya. Aku yang panik langsung berteriak belum sempat teriak aku merasakan sesuatu yang lembut mendarat di bibir ku.

Ya tuhan first kissku diambil sama pria yang ngak aku kenal sama sekali. Aku terus berusaha melepas ciuman itu namun nihil dia malah semakin menciumku dengan agresif.

Aku menutup mata ku dan hanya bisa menangis karna tak kuasa lagi, hidup ku sudah kacau dengan di besarkan tanpa kasi sayang di tambah first kiss ku diambil oleh pria yang tidak aku cintai bahkan aku tak kenal pria ini.

'Ibu, Ayah maafkan Alana yang ngak suci lagi' ratapku dalam hati.

Saat sedang menangis aku merasakan pelukan pria itu melongar bahkan tak aku rasakan lagi. Saat membuka mata ku aku tidak melihat pria itu lagi.

My?Lady or Luna (End) Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz