35

28.3K 1.5K 15
                                    

"Kakak tidak menemui Lana?"Tanya Tisya yang melihat kakaknya sedang duduk menghadab luar jendela.


Admans tidak menjawab ucapan adiknya dan memilih diam.Tisya yang melihat keanehan pada kakaknya pun memilih menghampiri kakaknya.


"Kakak pasti sedih karena tidak dapat membantu Lana"Ucap Tisya.


"Tapi aku juga tidak mau bila kakak harus pergi,aku tidak mau kakak tinggalkan" Sambung Tisya.


Admans yang baru menyadari keberadaan Tisya hanya melihat adiknya kemudian tersenyum.


"Kakak sudah berjanji jadi jangan takut" Balas Admans.


"hanya saja ada perasaan aneh di diri kakak,tapi kakak tidak tau apa itu maka dari itu kakak sedang berpikir tapi adik cerewet ini malah mengacaukannya"Sambung Admans.


"perasaan aneh?perasaan aneh apa itu?" Tanya Tisya.


"Kan sudah kk bilang tadi kalau kk sedang berpikir. Namun, sepertinya itu hal yang buruk" Balas Admans.

~~~

Jam menunjukan pukul 18.00 tapi Lana belum juga sadarkan diri.
Aldan, Ratu Victora dan juga Tisya terus menunggu Lana.


"Dimana Admans?"tanya Ratu Victoria pada Tisya.


"Kakak ada di kamarnya,dia tidak bisa datang dan jangan tanya alasannya karena aku juga tidak tau"balas Tisya.


Ratu Victoria hanya mengangguk dan tiba-tiba tangan Lana bergerak.


"Lana sadar"Ucap Tisya.


Semuanya segera menghampiri Lana yang mulai membuka matanya.

"Panggilkan dokter"Pinta Aldan.


Saat kedatanggan dokter semuanya di suruh keluar dari ruangan karena Lana yang belum boleh melihat keramaian Aldan yang awalnya tidak  setuju akirnyapun keluar karena suruhan Ratu Victoria.


Setelah pemeriksaan selesai dokterpun keluar dan Aldan merasa bertambah kesal karena dilarang untuk menemui Lana dan itu adalah permintaan Lana sendiri. jam menunjukan pukul 22.00,semua dokterpun Lari kekamar Lana.


"Bagaimana keadaannya?"Tanya Aldan saat dokter keluar.


"Luna hanya menggalami kontraksi dan Luna sekarang ingin menemui Alpha" Ucap dokter tersebut.


Tampa berkata Lagi Aldanpun segera masuk ke dalam untuk menemui Lunanya.
Dilihantnya Lana masih terbaring namun matanya sekarang tidak tertutup seperti tadi.


"Apa sangat  sakit?" Tanya Aldan sembari duduk di kursi yang berada tepat di samping Lana.


"Nafasku agak sesak Aldan" Jawab Lana.


"Sesak?kalau begitu akan ku panggilkan dokter" Ucap Aldan yang mulai panik dan hendak pergi namun di tahan oleh tangan Lana.

My?Lady or Luna (End) Where stories live. Discover now