22

33.6K 2K 26
                                    

Alana pov

'Apa sebenarnya yang mereka bicarakan?kenapa lama sekali'ucap batin Lana.

Ia masih duduk di ruang depan sambil sesekali memainkan jari-jari kakinya.

Dan tiba-tiba saja pintu ruangan kerja Aldan terbuka dan keluarlah dua mahluk yang di tunggu Lana dari tadi.

"Kalian lama sekali"ucap Lana kesal.

"Maaf"balas Admans dan Aldan bersamaan.

"Wah,kalian hanya berbicara beberapa menit saja sudah sangat kompak ya"ucap Alana sambil tersenyum.

"Sering-seringlah berbicara agar kalian bisa akrab"sambungnya.

Aldan dan Admans hanya saling melihat dan kembali berjalan menuju sofa.

"Lana ada yang ingin aku bicarakan"ucap Admans setelah duduk.

"Katakan saja untuk apa kau meminta ijin"balasku.

"Aku ingin kau tinggal disini"ucap Admans.

Aku yang mendengar ucapannya sangat terkejut,bukankah dia yang dari kemarin gotot ingin membawanya ke istananya itu tapi sekarang?aneh...ini benar-benar aneh...

"Aku tidak bisa membawa mu saat ini karna aku sedang ada urusan yang mengharuskan ku pergi ke luar negeri aku tidak tenang bila meninggalkan mu sendiri di istana ku. Ya,walaupun disini juga. Namun,aku lebih yakin kau akan aman disini"jelasnya panjang lebar yang juga telah menjawab pernayaan di kepala ku tadi.

Aku akan tinggal disini?bersama dengan Aldan?OMG bisa-bisa aku senam jantung tiap hari.

Ya,aku menyukai Aldan dari awal kami bertemu di danau itu walupun sebenarnya kami bertemu di lapangan pertama kali sih.
Tapi aku belum bisa mengtakan itu karna aku malu dengannya apalagi kalau dia sampai menolak ku.

Menurutku dia sempurna dia Baik walaupun waktu itu dia agak menyebalkan,Tinggi,kulit coklatnya,wajahnya yang tampan,tubuhnya yang sempurna,dan matanya,matanya yang mengoda itu.

"Dia sempurna"ucapku tidak sadar.

"Lana apa yang sedang kau lamunkan?"tanya Admans.

Aku tersentak dan cepat-cepat menormalkan raut wajah ku.

"Tidak,tidak ada yang ku lamunkan"balas ku cepat.

Admans menghembuskan nafasnya dan kembali melihat ku.

"Jadi?"tanya Admans.

"Jadi?"tanya ku balik sambil berpikir apa yang terkair Admas bicarakan.

"Ah ya,tidak masalah Admans jika kau memang ada urusan maka aku tidak. masalah untuk berada di sini Namun,apa Aldan sudah menyetujuinya?"tanya ku pada Admans.

"Bukankah sudah ku katakan kau bebas tinggal disini selama yang kau mau Sweetheart"balas Aldan yang menjawab pertanyaan ku untuk Admans.

"Makasih Al jadi kau sekarang bisa tenang kan Ad?"balas ku sambil tersenyum pada mereka berdua.

Ku lihat mereka terdiam dan melihat satu sama lain dengan wajah masam.

"Kalian ke...."ucap Lana yang terpotong.

"Ulangi pangilan mu tadi"ucap mereka berdua serempak.

Wow!kompak sekali merka.

"Panggilan,panggilan yang mana?"tanya ku tidak mengeri.

Dan tiba-tiba saja Admans menunjuk Aldan begitu juga sebaliknya yang membuat ku membelalakkan mata ku.

"Untuk nya"ucap mereka serempak lagi.

"Bisah kah kalian jangan terlalu kompak aku merasa takut sekarang"kata ku.

Mereka pun menirunkan tangan mereka dan melihat kearah ku.

"Tadi ka...."kata mereka bersamaan lagi sambil melihat ke arah ku.

"Bisa kah ka....."ucap mereka serempak lagi sambil. Menunjuk satu sama lain.

"Kau yang duluan"lagi-lagi serempak.

"Oke"serempak lagi.

Aku hanya melihat mereka sambil menyilangkan tangan di depan dada.

'Tampaknya ini akan panjang'ucak ku dalam hati.

"Stop"kata ku memberhentikan mereka.

Al dan Ad terdiam dan melihatku.

"Ku tarik ucapan ku yang tadi,jangan sering-sering berbicara atau kalian bisa menjadi kembar siam"kata ku dan mereka,mereka hanya diam.

"Admans kau yang bertanya"ucapku.

"Aku hanya ingin mendenggar kembali panggilan yang tadi kau sebutkan untuknya"ucap Admans.

Panggilan,panggilan yang...ah,yang itu.

"Dan kau Aldan?"tanya ku pada Aldan.

"Sama dengan nya namun sebutanya bukan untuk ku tapi untuknya"jawab Aldan.

"Kalian seperti anak kecil,aku kan cuma mempersingkat nama kalian Aldan menjadi Al sedangkan Admans menjadi Ad. Apa itu tidak boleh?"tanya ku.

"Boleh"ucap mereka serempak lagi,lagi dan lagi.

Aku hanya menghembuskan nafasku.

"Maaf Lord kita harus pergi sekarang"ucap Ricard yang datang tiba-tiba.

"Baiklah kau duluan aku akan menyusul"balas Admans.

Ricard pun pergi secepat angin
'Aku bersyukur karna Admans menitipkan ku disini'kata ku dalam hati.

"Dear aku pergi dulu jaga dirimu baik-baik dan jika ada sesuatu yang buruk panggil saja nama ku"ucap Admans.

"Baik jin Admans"kata ku yang membuatnya tersenyum dan langsung pergi.

Aku terus melihat Ad sampai hilang di balik pintu. Saat dia sudah tidak terlihat akupun membalikan badan ku dan melihat Aldan yang sedang menatapku.

'Aku benci jika dia menatapku seperti ini'

"Kenapa kau melihat ku seperti itu?"tanya ku gugup.

"Apa kau menyukai ku Sweetheart?"

My?Lady or Luna (End) Where stories live. Discover now