24

31.7K 1.8K 11
                                    

Alana pov

Aldan membuat ku sangat kesal,apa coba maksudnya memarahi ku di depan Brunow,Admans saja tidak pernah memarahiku seperti itu.

Dan tiba-tiba pintu kamar terbuka.
Aku buru-buru lari ke kasur dan berpura-pura tidur.

"Aku tau kau belum tidur Sweetheart"ucap Aldan.

Akupun bangun dan duduk di atas ranjang dengan wajah kesal .Ku lihat Aldan berjalan menuju ke arah ku.

"Berhenti di situ jangan dekat-dekat"ucap ku ketus.

Aldanpun berhenti berjalan ke arah ku.

"Maafkan aku sweetheart aku tidak bermaksud memarahimu seperti itu"ucap Aldan.

"Maaf di tolak"ucapku singkat.

"Aku benar-benar minta maaf Sweetheart sebenarnya aku melakukan itu karna aku cemburu melihat mu akrap dengan Brunow"jelas Aldan.

Aku membulatkan mata ku setelah mendengar perkataan Aldan barusan.

'Kenapa dia cemburu apa dia mencintaiku?'ucap ku dalam hati.

"Dan kau malah ketus pada ku.Aku rela kau beri hukuman tapi jangan marah dan benci pada ku"sambung Aldan.

'Ah,wajah sedih saja setampan itu'ucap batinku.

Aku sebenarnya sudah memaafkannya hanya saja kalau semudah itu aku rasa tidak seru.

"Aku akan memaafkan mu tapi ada syaratnya"ucapku.

"Baik,aku akan melakukan apapun"balas Aldan antusias.

"Bawa aku berjalan-jalan di hutan ini"ucapku semangat.

Tapi saat mendengar saratku wajah Aldan yang antusias itu malah luntur seketika.

'Apa permintaan ku sangat berlebihan?'tanya batinku.

"Aldan?"panggil ku tapi tidak ada respon darinya.

Akupun turun dari ranjang untuk menghampiri Aldan yang masih berdiri itu.

"Kau tidak apa-apa kan Al?"tanya ku seraya memegang bahunya.

Aldan seperti tersadar kemudian ia melihat ku dan kedua tangannya menyentuk wajah ku.

"Aku takut,aku takut kau hilang lagi sweetheart,aku takut kalau aku membawa kau keluar kau akan menghilang lagi. Aku tidak mau kau pergi dari ku cukup waktu itu nafasku seperti terhenti saat kau tidak ada, aku tidak mau kau pergi lagi dari ku"balas Al sambil menatap mata ku dalam.

'Apa sebegitu pentingnya diri ku?'kata ku dalam hati.

Aku masih melihat matanya untuk menunggu kata-katanya.

"Aku mencintaimu Alana Swaat.Aku sangat mencintaimu"kata Aldan.

Aku terpaku ketika Aldan mengatakan mencintaiku dan aku berusaha mencari kebohongan dalam tatapan matanya itu namun,sama sekali tidak ku temukan kebohongan dari mata itu. Malah seperti kerinduan yang baru di pertemukan kembali setelah bertahun-tahun.

"Aku juga mencintai mu Aldan"balasan yang keluar dari bibirku.

Ku lihat Aldan tersenyum aku pun membalas senyumannya itu.
Aldan mendekatkan wajahnya ke wajahku sambil sesekali matanya melihat ke arah bibirku. Akupun menutup kedua mataku ketika jarak kami begitu dekat.

Akupun mulai merasakan benda lembut itu berada di atas bibirku.
Aku hanya diam sambil merasakan ciuman Aladan.

Jujur aku tidak pernah berciuman namun,aku bisa merasakan cinta di dalam ciuman ini.

Kami masih berciuman tanpa ada niat untuk menyudahinya tapi tiba-tiba pintu terbuka.

"Maaf Alpha"ucap Brunow.

Kamipun menyudahi ciuman kami dan kulihat Aldan sedikit kesal.

'Bukankah itu lucu?'kata batin ku.

Aldanpun berbalik dan melihat Brunow sedangkan aku berdiri di belakang Aldan karna malu juga sambil mengumpulkan kembali nafasku.

"Kenapa kau tidak mengetuk pintu Brunow.Kau selalu saja menggangu kesenangan ku"kata Aldan kesal yang membuat wajah ku merah.

"Maaf Alpha tapi saya sudah mengetuknya tapi tidak ada respon makanya saya langsung masuk ke dalam"balas Brunow sambil menundukan kepalannya.

"Tapi..."

"Sudalah Al diakan sudah meminta maaf"potong ku dan langsung memegang tangan Aldan.

Aldan melihat ku,akupun tersenyum ke padanya.

"Aku tau apa yang ingin kau bicarakan turunlah aku akan menyusul"kata Al tenang.

Brunow mengangguk dan langsung turun ke bawah. Aldan berbalik ke arah ku dan tangan kanannya menarik pinggangku dan tangan kirinya mengusap wajahku kemudian mencium bibirku sekilas.

"Aku masih tidak terima kau membelanya namun,kali ini kuaafkan karna kau baru menciumku"goda Aldan.

Ku rasa pipiku merah sekarang.

"Sweetheart kau sangat cantik jika wajahmu berwarna seperti itu"ucap Aldan sambil mengusab wajahku.

"Sudahlah,Brunow sudah menunggumu jadi cepatlah turun"kata ku mengalikan pembicaraan.

"Kau mengusirku?"tanya Aldan.

"Bukan begitu Al hanya saja..."

"Ya,sweetheart aku mengetahuinya aku cuma bercanda.Aku pergi dulu nanti aku akan menemuimu lagi"ucap Aldan sambil mengusap kepalaku.

Aku hanya menganggukan kepala ku Aldan pun membawa ku ke ranjang dan menidurkan ku.

"Aldan aku bukan anak.."

"Syuutt...,tidurlah aku akan pergi setelah kau tidur"potong Al.

Setelah beberapa saat Alanapun tertidur kemudian Aldan mencium kening Lana dan keluar dari kamar Lana.

***
Aldan turun ke bawah dan menemui Brunow.

"Kita pergi sekarang"pinta Aldan.

My?Lady or Luna (End) Where stories live. Discover now