26

31.4K 1.7K 34
                                    

Sudah berbulan-bulan Admans tidak pernah kembali. Dan semenjak kejadian Aldan menyatakan perasaannya kami terus saja dekat bahkan Aldan sudah mengkalimku dan sekarang aku sudah resmi menjadi Luna Balckmoon Pack di tambah sekarang aku sedang megandung buah cinta ku bersama Aldan.

Memang terasa begitu cepat Namun,itu yang terjadi pada ku dan aku sangat bahagia dengan kehidupan ku saat ini.

"Sayang...sayang..."teriak Aldan dari pintu.

Aku berbalik dan melihat suami tampan ku itu berjalan mendekatiku.

"Aldan jangan teriak-teriak dong"marahku yang sedang duduk di taman belakang.

Aldan menghampiri ku dan mencium bibirku sekilas.

"Kau tau bukan aku tidak bisa jauh-jauh darimu dan anak kita ini"ucap Aldan sambil mengelus perutku yang sudah sangat besar.

Aku mengerutkan kening ku setelah mendengar ucapan suamiku ini.

"Kamu kan baru saja pergi bahkan tidak sampai sejam kamu sudah kembali tapi bertemu ku sudah seperti tidak bertemu bertahun-tahun"ucap Lana sambil memukul dada bidang Aldan.

Aldan hanya tersenyum sambil memeluk Lana.

"Apa yang sedang kau lakukan disini Sweetheart nanti kau bisa masuk angin loh?"tanya Aldan sambil mengelus rambut panjang istrinya.

"Aww...awww"rintih Aldan sambil memegang pinggangnya.

"Sayang ko kamu yubit aku sih?"sambung Aldan sambil memegang pinggangnya itu.

"Aku kan udah bilang jagan panggil aku kaya gitu"marah Lana.

Aldan baru tersadar memang semenjak Lana hamil ia tidak mau di panggil dengan sebutan-sebutan manis. Seperti Sweety, Sweetheart, Dear, Darling dan sejenisnya. Panggil sayang aja debatnya sampe pagi.

"Iya...iya,maaf sayang"ucap Aldan.

"Ayo kita masuk aku tidak mau sampai kau sakit"sambung Aldan sambil membopong istrinya itu.

Lanapun bangun dari duduknya dan masuk ke dalam kamar bersama Aldan. Sesamapi di kamar Aldan membaringkan istrinya itu di Kasur King sizenya.

"Beristirahat akan baik bagi mu dan anak ku ini"ucap Aldan sambil megelus perut besar Lana.

Lana hanya tersenyum melihat tingkah suaminya ini.

Saat Aldan juga ingin naik ke kasur Lana menahannya.

"Apa yang ingin kau lakukan?"tanya Lana.

Aldan berhenti sambil mengerutkan keningnya.

"Tentu saja tidur Sayang"balas Aldan bingung.

"Tidak,tidak aku hanya mau tidur dengan Rust"pinta Lana yang membuat Aldan menah nafasnya.

"Lagi?"tanya Aldan yang langsung di anguki oleh Lana.

***

Bruuuuk Bruuuk

"Katakan dimana dia?"tanya pria paruh baya ,pada pria itu.

Dalam kegelapan ia hanya tersenyum.

"Sampai matipun tak akan ku beri tau"balasnya.

"Dasar anak keras kepala"umpat pria paruh baya dan langsung memukulnya.

Ia hanya menahan sakit di tubuhnya karna bagaimana pun  ia sama sekali tidak akan membalas dan memberi tau pria baruh baya .

"Oke kalau itu yang kau mau"ucap pria paruh baya itu setelah memukulnya.

"Kalian, bawa dia kemari"pinta pria paruh baya itu.

Kedua pria berbadan besar datang dengan seorang gadis di genggaman mereka.

Wanita cantik dengan kulit putih pucat yang matanya ditutupi kain tebal.

"Lepaskan dia"pintanya.

Pria paruh baya itu hanya tersenyum dan berjalan mendekatinya.

"Tidak,sampai kau memberitau kami di mana dia"balas pria paruh baya itu .

"Kakak,apa itu kau?"tanya wanita itu.

"Kakak apa kau baik-baik saja?jangan ikuti mau mereka,mereka itu biadap"sambung wanita itu.

Pria paruh baya yang semula ada di depan pria itu sekarang berdiri tepat di depan wanita berkulit putih pucat.

Plaak

Sebuah tamparan mendarat tepat di pipi wanita itu.

"Jangan ikut campur anak bodoh"kata pria paruh baya itu.

"Jangan sentuh dia"teriaknya sambil berusaha melepaskan ikatan rantai perak di kaki,tangan,dan lehernya.

"Hahahaha,kau mengancam ku?"tanya pria paruh baya itu.

"Dasar anak-anak tidak berguna. Aku menyuruhmu menemukannya bukan menyukainya tapi kau malah terjebak dalam perasaan mu itu"sambungnya.

Pria paruh baya itu menghampirinya.

"Beri tau di mana dia atau dia akan mati"tunjuk pria paruh baya pada wanita berkulit pucat.

"Jangan,jangan kakak aku baik-baik saja jangan..."

"DIAM"

Plaak

Tamparan yang lebih kuat dari sebelumnya yang membuat wanita itu terjatuh.

"Inilah kenapa aku benci melihatmu bergaul dengan mereka. Ingat kau tidak sama dengan mereka kau berbeda dengan mereka dan kau selamanya tidak akan sama seperti mereka dasar anak bodoh"jelas pria paruh bayah dengan nada murka.

Wanita itu berdiri dan melepaskan kain dimatanya.

Ia terkejut saat melihat kakaknya yang sedang dirantai dengan wajah lemah dan banyak luka di tubuhnya dan wanita itu kembali melihat pria paruh baya itu.

"Aku memang  berbeda dengan mereka, dan aku tidak mungkin sama dengan mereka.Bahkan Aku,kakak dan kalian tidak juga sama seperti mereka"jedannya lalu melihat kakaknya kemudian menunjuk kakaknya itu.

"Namun, kami tidak haus kekuasaan sepertimu AYAH"sambungnya dengan menekan kata 'ayah'.

Plaak plaak

Tamparan Lagi yang membuat pipi wanita itu terluka namun,sembuh seketika.

Pria paruh baya itu bergerak dengan sangat cepat dan memegang leher wanita itu.

"Kau tidak berguna"kata pria paruh baya itu sambil mencekik lehet wanita itu.

"Matilah kau "teriak pria paruh baya.

Pria yang dirantai mengepalkan kedua tangannya sambil matanya terus melihat Adiknya dicekik.

"Ku bilang lepaskan dia"erangnya yang berhasil melepaskan semua rantai Perak di sekujur tubuhnya.

Pria paruh baya itu melepaskan tangannya sedangkan wanita itu sekarat.

"Teryata kau masih punya kekuatan anak bodoh"kata pria paruh baya itu.

"Berhenti bekata aku Bodoh"kata pria itu dan langsung menyerang pria paruh baya itu.

Numun, dihadang oleh dua pria berbadan besar tapi pria itu tidak berhenti ia menghajar mereka dan mencabut kepala dua pria itu.

Sambil memegang dua kepala pria itu ia menuju pria paruh baya dan mengangkat kedua tangan nya.

Kemudian melepas tepat di depan ayahnya dan di saat bersamaan pria itu menyerang ayahnya itu.

Tapi pria itu terjatuh.

"Kau ingin mengalahkan ku?hahaha Admans,Admans kau takan bisa,karna kau belum megonsumsi darah dari tiga hari yang lalu.Jadi menyeralah dan beri tau dimana wanita itu?"tanya ayahnya sambil meninggikan suaranya.

"Aku tidak akan memberitaumu"tetiak Admans di depan ayahnya.

"Baiklah kalau begitu,aku tidak membutuhkanmu lagi"kata ayahnya yang kemudian mengeluarkan pisau perak dari bajunya.

"Bersiaplah kau anak bodoh"

My?Lady or Luna (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang