6

61.1K 3.7K 25
                                    

"Alpa, Luna dan rombonganya sudah meningalakan wilaya Lord Admans" Lapor betaku Brunow.

"Bagus. Perketat penjagaan bus Luna karna aku merasakan hawa makhluk berdara dingin yang mengikuti bus Luna ku. Aku juga akan ikut bersama kalian" Perintahku yang di anguki oleh semua bawahan ku.

'aku akan pastikan kau akan bersama ku hari ini sweetheart'

.

Alana pov

Kenapa aku merasakan ada yang mengikuti bus ku ya. Aku juga merasa akan ada hal buruk. Tapi apa, semunya tampak bersemangat dan tak ada tanda-tanda keanehan disini. Ku liahat Adara yang sudah terlelap karna perjalan kami yang cukup jauh dan murit lain yang sedang bercanda. Tapi firasat ku tetap tak tenang apa karna pertama kalinya aku ke hutan makanya aku gugup, hah sudalah lebih baik aku tidur toh perjalananya masih sejam lagi.

Saat aku ingin memejamkan mata ku bus kami tiba-tiba berhenti. Ada apa ini kenapa berhenti apa ada sesuatu yang terjadi, semua murid di bus kupun panik sepertinya mereka juga kebingungan.

"Tenang anak-anak karna kita sudah mamusuki kawasan hutan Foks jadi mungin tadi kita menabrak sesuatu, sekarang supir busnya sedang mengecek keadaan bus jadi di harapakan jangan ada satu murit pun yang turun dari bus" arahan Mr.james yang kemudian keluar untuk membantu supir bus.

Kenapa perasaan ku semakin tak enak aku merasa akan ada yang datang tapi siapa?.

"Lana aku penasaran deh ada apa sih sampai bus kita bisa berhenti mandadak kaya gini. Kalo nabrak sesuatu ngak mungkin dong mesinya bisa langsung mati kaya gitu" Tanya Adara yang tersadar karna bus yang berhenti mendadak.

Benar juga yang di katakan Adara kalo tabrak sesuatu ngak Mungkin mesinnya mati juga kan. apa  terjadi sesuatu pada mesinya?.

"Lana.. Kamu kenapa ko ngak denger aku sih" kata Adara yang berhasil membuyarkan lamunan ku.

"Maaf,Adara aku dengger ko cuman aku ngerasa akan ada hal bu.....".

Aaaaaaaa

Kata ku tergantung akibat teriakan seorang siswi. Ku lihat semua murid  panik ada apa ini apa terjadi sesuatu di depan sana? Saat aku ingin bertanya pada Adara, Adara kenapa dia tubuhnya tegang, keringat mulai bercucuran dari wajahnya, matanya seperti terfokus pada sesuatu. Apa yang terjadi di depan kenapa Adara yang tomboi dan pemberani bisa begitu ketakutan dan kenapa tak ada teriakan lagi? Ribuan pertanyaan mulai tumbuh dibenakku

Ah ini membuat ku sanggat penasaran saat ku angkat kepala untuk melihat kedepan  mataku membulat leherku seakan di cekik yang membuatku susah untuk bernapas dan keringat dingin mulai berjatuhan. Teman-teman ku tergeletak tak berdaya bus yang tadinya penuh dengan candaan kini telah bersimbah darah segar darah teman-taman ku  dan siapa itu pria berpakaian serba hitam yang memunggungi ku.

Hah dia, dia sekarang melihat ku wajah yang kaku dan mulut yang bersimbah darah apa itu darah?apa itu darah teman-teman ku?.

Kenapa dia meminum darah?aku berfikir sejenak namun tatapan mata ku tak terputus dari orang itu dan pikiran ku buyar dalam sekejap.

"Alana ayo lari Alana. Jangan terus berdiri dia Sedang melihat mu ayo lari" Teriak Adara yang langsung menarik ku.

"Ada apa ini Adara kenapa mereka dan siapa pria itu?"tanya ku namun tak di jawab oleh Adara.

Kami berlari keluar bus dan apa itu..... Segerombolan anjing tidak, tidak itu  bukan anjing mereka terlalu besar untuk di sebuat anjing. Adara kembali menarik ku masuk kedalam bus namun pria peminum darah itu tepat di depan kami.

Aku dan Adara hanya mematung tak tau lagi harus bergerak kemana.

"Siapa kalian dan apa mau kalian kenapa kamu melukai teman-teman ku"teriak ku pada pria peminum darah di depan ku ini.

Ya sebutan apa lagi buat orang itu selain peminum darah toh memang benar bukan.

"Maafkan saya Lady mengagetkan anda seperti ini. Saya hanya ingin membawa Lady namun karna banyak saksi maka saya harus menyingkirkan mereka bukan" Kata pria itu yang melihat ke arah Adara.

Tapi kenapa dia memangil ku lady dan membawaku?Kemana dia akan membawa ku.

"Hai mahluk dingin lepaskan Luna kami dan pergilah sebelum aku menghancurkan tubuh mu"teriak seorang pria yang datang dari luar bus.

Seorang pria datang dari mana dia bukankah di  luar sana banyak sekali anjing.

"Tidak akan aku lepaskan Lady kami Brunow jadi pergilah sebelum usaha mu sia-sia"sahut pria di depan ku.

"Luna, pergilah saya akan menghadang mereka"sambung pria yang di pangil Brunow itu.

"Ayo Alana kita lari"kata Adara yang langsung menarik ku dan menerobos anjing-anjing bersar itu.

Tapi kenapa merekan membuka jalan pada kami bukanya menerkam kami.

Aha aku tau jangan-jangan mereka tau daging ku tak enak hehehehe....(kembali ke pertarungan )

.

Setelah kepergian Alana dan Adara dari bus. Ricard sangatlah kesal karena Brunow berani membawa Lady mereka dan tanpa sepata kata pun Ricard langsung menyerang Brunow tanpa ampun
sampai Brunow dan Ricard teluka parah.

Namun bantuan datang dari kubu Brunow yang membuat Ricard harus mundur karna tak mugkin melawan mereka semua di tambah dengan lukanya setelah bertarung dengan Brunow. Ricard pun pergi bersama kawanannya yang masih selamat untuk kembali ke istana mereka.

.

"Adara bisakah kita berhenti sejenak aku capek .Lagi pula kita sudah cukup jauh dan sepertinya mereka tak megejar kita lagi"kata ku yang sudah tak sangub berlari lagi.

Adara pun berhenti dan kami istirahat sejenak di sebuah pohon aku dan Adara duduk di bawah pohon kemudian Adara langsung melihat ku .

"Ada apa?"tanya ku pada Adara yang melihat ku dengan kesal.

"Heh alana kenpa kau sanggat bodoh ha?. Bisa-bisanya kau melamun seperti tadi di dalam bus kau tau kita dalam bahaya tapi kau malah kelihatan seperti orang bingung kalau tadi aku tidak menarik mu mungkin kita akan mati seperti mereka ...se..perti Glan..hiks ....dan..hiks...Sofia..hiks..hiks"bentak Adara pada ku.

aku pun tersadar dan ikut menangis mengigat kebodohanku tadi ,coba saja aku tidak melamun mungkin kami dapat menyelamatka mereka .

Aku bangkit dari duduk ku dan langsung memeluk Adara yang sedang terisak.

"Hiks..maafkan aku Adara aku memang bodoh hiks..hiks Aku masih kaget makanya aku takdapat berpikir jerni. Aku salah Adara seharunya aku saja yang mati bukan mereka..hiks..hiks" ucabku sambil terisak.

Adara melepaskan pelukan ku dan langsung memandangi ku.

"Sudah lah Alana ini bukan salah mu aku hanya kesal karna kau yang berpikir di saat seperti itu dan kau tidak boleh mengatakan bahwa kau yang menyebankan kematian mereka semua itu bukan salah mu"balas Adara sambil mengengam tanganku.

"Maafkan aku Adara"balas ku yang masih terisak.

"Sudalah lebih baik kita cari jalan untuk keluar dari hutan ini untuk mencari bantuan"kata adara sambil bangun dari duduknya.

Aku pun ikut berdiri.

"Sudah selesai menangisnya nona nona?"Ucap seorang pria yang tiba-tiba ada di depan kami.

My?Lady or Luna (End) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora