9

50.3K 3.2K 13
                                    

Alana pov.

Aku dan Adara terus berjalan kearah utara hutan.

"Adara lihat ada kelinci"kata ku pada Adara sambil menunjuk kelinci putih di balik pohon.

"Wah... Cantiknya. kenapa bisa ada kelinci secantik itu di sini ya?"tanya Adara .

"Aku juga ngak tau yang pasti cepat ambil fotonya. Kelinci itu akan jadi observasi kita"balasku bersemangat sambil mulai menulis ciri-ciri kelinci itu.

Saat sedang menulis ku rasa ada yang menolak tubuh ku,aku langsung terjatuh dan siku ku terkena batu di samping ku.

"Hahaha.... Makanya jangan berdiri di situ dong aku kan mau liat kelinci itu" kata Jenny sambil tertawa.

Adara yang melihatku langsung menghampiriku dan membantu ku. Namun,sebelum dia membantu ku Clara Smit sahabat baik Jenny datang dan menghadang Adara.

"Adara...Adara. Kamu ko bisa sih berteman sama dia. Kamu kan kaya dan banyak yang mau temen sama kamu tapi kamu malah mau temenan sama anak pembawa sial ini"kata Jenny berjalan mendekati ku yang masih duduk di pingir batu dengan memegang siku ku yang berdarah.

"Jangan sentuh dia Jenny atau aku bakalan....".

"Bakalan apa ha?.aku tau papa kamu udah ngelarang kamu temenan sama dia kan,tapi kamu ngak mau karna kasihan sama dia makanya beberapa fasilitas kamu udah di cabut"balas Jenny yang membuat Adara membisu.

Aku pun terkejut air mata yang berusaha ku tahan tak lagi bisaku bendung. Aku menangis dan berusahan berdiri namun aku langsung di tampar oleh jenny.

"JENNY  STOP!. Apa  sih mau kamu kenapa kamu selalu saja jahatin Alana?" teriak Adara yang berusaha melepaskan diri dari Clara.

Janny tersenyum dan kembali menampar ku aku tak mungkin membalasnya,aku terlalu lemah untuk itu.

"Kamu tanya Adara kenpa aku membenci dia ha?"teriak Jenny sambil menarik rahang ku kemudian membuangnya kasar dan kembali berdiri menghadap Adara.

"Karena dia...Karena dia... ibu dan ayahku selalu bertengkar Karena dia ...ayah jadi jarang pulang kerumah dan karena dia ayah dan ibu tidak saling menyayangi lagi seperti dulu. Kamu tau itu ha, makanya aku yang akan membalasnya, aku akan buat kamu Alana menyesal pernah kenal dengan keluarga ku"ucap Jenny yang sangat kesal dengan ku.

Apa benar itu aku penyebab ayah dan ibu selalu bertengkar tapi,tapi aku tak ada maksud sedikit pun. Akupun memberanikan diri untuk bertanya pada Jenny.

"A...a..apa maksud mu Jenny a..aku tak pernah membuat ayah dan ibu ber...".

"DIAM...."teriak Jenny yang membuat aku terdiam .

Ku lihat mata Jenny mulai berkaca-kaca.

"Hiks..hiks kamu bilang tidak pernah ha?.  Dasar tidak tau diri kamu. Karena kamu yang meminta ijin minggu lalu ayah dan ibu bertengkar hebat bahkan ayah bilang ayah tidak mau pulang lagi karna di rumah selaluh ribut dan kamu pikir itu karana siapa ha....Karena siapa?". Tanya Jenny sambil menunjuk-nunjukku.

"Itu semua Karena kamu Alana Karena Kamu... Hiks..hiks". Sambung Jenny dengan membentak ku dan yang membuat sekujur tubuh ku membeku akibat kata-katanya.

Flashback

Sehabis makan seluruh keluarga kembali ke kamar mereka masing-masing.

Jenny masih kesal dengan ayahnya yang mengijinkan Alana untuk ikut pergi ke hutan walaupun ia tau itu memang wajib untuk kelas tiga tapi Jenny tak peduli karena ia tidak suka dengan Alana.

Jennypun pergi ke kamar ibunya Laurenda Natly dan ayahnya Jack Swaat . Karna dia ingin melepas rindu dengan ayahnya yang akan kembali bekerja di luar kota besok. Saat menaiki tangga Jenny mendengar suara barang jatuh tidak tepatnya di banting.

"Kau ini kenpa hah,kenapa kau malah membiarkan anak itu pergi?. Kalo dia pergi siapa yang akan beres-beres rumah ini"teriak Lauren pada Jeck yang berjalan menuju kasur.

"Sudalah lagi pula cuman 3 hari bukan. Aku capek jadi diamlah aku ingin istirahat"balas jack datah.

Lauren semakin kesal dengan sukab Jeck yang acuh-takacuh.

"Terus saja membela anak itu aku tau Alana itu anak deri hasil perselingkuhan mu kan?. Makanya kau sangat ingin mengadopsi anak waktu itu padahal kau sudah memiliki dua anak iya kan Jeck? " Ucab ibu yang membuat ayah sangat kesal dan langsung bangun dari kasur lalu menghampiri ibu dan berniat menampar ibu .

"AYAH jangan..."tiak ku yang membuat ayah menghetikan niatnya ingin menampar ibuku.

"Jenny"ucapa ibu sambil menatapku dengan wajah yang sudah di penuhi air matanya.

"Apa yang kau lakukan disini Jenny pergi dan tidurlah"kata ayah yang masih berdiri di depan ibu.

"Tidak,Aku tidak mau. Kalau aku pergi ayah akan memukul ibukan hiks..hiks". Balasku terisak pada ayah yang masih melihatku.

"Jenny ini urusan orang dewasa jadi pergilah sebelum ayah marah". Bentak ayah yang baru ku dengar selama aku hidup dan itu sangat menakutkan.

Aku memberanikan diri dan pergi untuk memeluk ibu yang sedang menangis.

"Ayah jahat, dan perlu ayah tau Jenny sudah dewasa ayah umur Jenny sudah 18 tahun dan selama ini ayah tidak pernah sekasar ini pada Jenny apalagi ibu ayah berubah sekarang "balas ku pada ayah yang masih melihat ku dan Ibu.

"Jangan-jangan benar yang di katan ibu kalau Alana itu...". Sambungku mengantung Karena ku lihat ayah yang sudah sangat kesal.

Kemudian ayah langsung pergi.

"Kamu mau kemana Jeck?"tanya ibu.

Ayah tidak menjawab dan malah mengemasi barang barangnya. Setelah selesai ayah melihat ku dan ibu.

"Aku akan kembali bekerja mungkin akan lebih lama jadi jangan hubungi aku kalau tidak ada hal yang penting"jelas ayah yang langsung pergi.

Ibu tidak dapat menahan ayah dan hannya menangis di pelukan ku dan ini semua terjadi Karena Alana karna dia ayah dan ibu jadi bertengkar.

"Lihat Alana aku akan membalas semua ini". Kataku dalam hati.

****
Alana Pov

Setelah mendengar perkataan Jenny aku langsung bangkit dan berlari ke arah dalam hutan aku tidak peduli dengan Adara yang terus memanggil ku sekarang aku hanya mau sendiri.

Aku masih tak percaya dengan apa yang baru saja aku dengar Karena kedatanggan ku keluarga itu bisa berantakan . Aku tidak bermaksud mengambil pehatian ayah dari Jenny aku tau ayah yang biasanya membela ku tapi,tapi aku sama sekali tidak bermaksud merebutnya.

Aku terus berlari ke arah utara hutan dan kulihat ada sungai akupun berhenti dan terisak di bebatuan sekitar sungai.

Kata-kata Jenny seperti kaset rusak yang selalu terputar ulang di kepala ku. Kalau memang mereka tidak mengiginkanku kenapa mereka malah mengadopsi ku. Aku terus menangis dan tidak ku sadari hari mulai gelap.

"Hai nona kenapa kau menangis?"kata seseorang di belakang ku.

Aku terkejut mendengar suara orang di belakangku kemudian langsung berbalik dan menemukan seorang pria berdiri di belakang ku.

"Si...si...siapa kau?"Tanyaku terbata-bata padanya.

"Nama ku Aldan, Aldan Stefano Green". Balas pria itu sambil menyodokan tangan kananya.

Aku pun menjabat tangannya walaupuna ada perasaan sedikit takut pada orang asing di depanku ini.

"Alana. Alana Swaat"ucapku pada pria itu.

Ku lihat dia tersenyum dan aku tersentak melihat mata itu ,mata itukan yang melihat ku dari lapangan.

Apa dia si mata coklat itu?.

My?Lady or Luna (End) Where stories live. Discover now