17

39.5K 2.2K 12
                                    

Cassy yang diancam oleh Aldan merasa tidak terima,ia bangkit dari duduknya dan langsung keluar dari Pack Aldan.

Setelah kepergian Cassy,Brunow masuk kedalam ruang kerja Aldan.

"Alpha saya sudah menemukan jasad warior yang membawa Luna"katanya.

"Jasad?.Maksudmu dia sudah mati?"tanya Aldan sedikit kesal.

"Ya,Alpha.Kami menemukanya di tengah hutan dalam keadaan sudah mati dan kami mencium bau penyihir"katanya.

"Apa,Penyihir?.Apa lagi ini kenapa Lunaku selalu dalam bahaya dia di kejar oleh Rogue,Vampir dan sekarang Penyihir.Apa kau sudah melacak penyihir dari mana yang membunuh Warior sialan itu?"tanya Aldan kesal.

"Sudah Alpha tapi kami tidak bisa mengendus baunya,sepertinya ini sudah di rencanakan"balas Brunow.

"Apa maksutmu dengan direncanakan ?"tanyanya lagi.

"Ya Alpha,mereka sengaja membunuh warior itu dan juga menghilangkan bau warior itu dengan bekerja sama dengan penyihir juga Kami sempat mengikuti bau penyihir itu dan berhenti tepat di Pack ini.Saya merasa ini semua sudah di rencanakan dengan sangat matang"jelas Brunow.

"Berarti penyihir itu berada di pack ku?.Jadi dia ingin bermain-main dengan ku.

Oke,Brunow pertama kau cari tau dulu di mana Mate ku baru kita urus yang lainnya"pinta Aldan yang langaung di angguki oleh Brunow.

****
Admans pov

"Astaga kakak,kenapa kau belum siap juga ini sudah jam 7 kak"teriak Tisya.

"Kau tidak perlu teriak seperti itu Tisya kau berbisik saja aku dapat mendengarnya"kataku sedikit kesal.

Lama-lama aku muak dengan adik ku ini karna terbiasa bergaul dengan manusia kelakuanya juga sudah seperti manusia,lihat saja kami bangsa vampir memiliki pendengaran dan penglihatan yang sangat tajam tapi dia malah teriak seperti itu.

"Em,maaf kak.ayo kak siaplah aku juga akan siap bersama Lara"katanya.

"Tisya yang sopan dia itu Lady mu"balas ku.

"Tapikan aku sudah biasa seperti itu juga dia itu sudah ku angap adik ku jadi tak masalah bukan"balasnya panjang lebar.

"Teserah kau saja kakak muak mendengar ocehanmu itu"ucapku.

Dia hanya senyum tanda kemenangan dan tiba-tiba saja menatapku serius.

"Tapi kak,kanapa aku tidak melihat Ricard dari pagi tadi apa kakak memberinya tugas lagi.aaaa kakak,kakak kan tau aku hari ini aku igin bersamanya tapi kenapa kakak menugaskannya kakak Tau kakak seperti ibu tiri julukan bagi manusia kejam aaaaa"ocehnya.

"tapi bukankah ibu tiri itu perempuan sedangkan kakak laki-laki berarti kakak ayah tiri tapi aku tidak pernah menonton sinetron ayah tiri,tapi apakah sinetron ayah tiri ada?nanti biar ku....."

"Tisya STOP.kau tau kau sangat berisik"bentak ku.

Tisya hanya tertunduk tidak berani menatap ku.

"Kakak hanya menugaskannya melihat-lihat perbatasan dan mumgkin sebentar lagi dia kembali"balas ku.

Tiba-tiba Ricard masuk kedalam ruangan.

"Urus pasangan mu itu"pinta ku cepat sebelum Tisya bertanya lagi.

"Ya sudah kakak kita akan berangkat jam 8 jadi bersiaplah"kata terakir Tisya sebelum ia pergi (hahaha kaya mau mati aja, tapi emang sih mereka kan mahluk yang udah mati)
Setelah bersiapa-siap aku turun kebawah untuk menemui Lady dan Adik bawelku itu.

My?Lady or Luna (End) Where stories live. Discover now