05 - Imprisoned

34.9K 3.1K 45
                                    

R U N
Light up, light up as if you have a choice.
Even if you cannot hear my voice, i'll be right beside you, dear.
- Leona Lewis -

- Leona Lewis -

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

V CHAPTER V

Entah nasib seperti apa yang menimpaku saat ini. Apakah ini nasib buruk karena tinggal seperti seorang tawanan di istana besar ini ataukah ini nasib baik karena bertemu lelaki tampan yang dapat memperbaiki keturunanku?

Ah, tidak. Sepertinya ini nasib buruk. Buktinya lelaki tampan itu hanya dapat mengancam dan menekan batinku. Mungkin aku malah akan berakhir dengan kematianku yang tragis.

Namun, setidaknya aku mulai mengerti situasi di sini. Tempat ini seperti permainan, aku harus bergerak cepat saat ia pergi dan jangan membuat kecurigaan apa pun yang menyebabkannya datang tiba-tiba.

"Tuan Putri, Pangeran baru saja pergi. Ia menitipkan ini untukmu."

Aku menerima anting-anting yang cantik itu dari tangannya. Ini, "Bumi."

Aku tersenyum, "Apa ia akan pulang cepat seperti kemarin?" tanyaku seraya mengenakannya.

"Pangeran akan menghadiri beberapa pertemuan penting untuk membahas pelantikannya, jadi mungkin ia akan kembali terlambat."

Senyumku semakin lebar. Bagus sekali. "Kalau begitu bagaimana jika kita berjalan-jalan di taman?"

Ia mengangguk dan kami berjalan bersama menuju taman belakang istana. Aku duduk di atas ayunan seraya memandang langit, memikirkan strategi baru.

Saat ide itu muncul, aku melihat ke sekitarku dan keadaan tampak aman, tak terlalu banyak orang di sini. Aku mencengkram besi dengan erat sehingga ukiran-ukirannya yang tidak mulus itu melukai tanganku.

"Ah!" ringisku.

Deandra tergesa-gesa mendekatiku, "Tuan Putri! Kau berdarah!"

"Tidak, tidak apa-apa."

"Aku akan segera memanggil tabib."

Tabib?

"Ah, ya," aku mengangguk dan melihatnya pergi bersama pelayan yang lain. Tetapi, mereka tak meninggalkanku sendirian. Masih ada satu pengawal yang berjaga di sekitarku. Dan aku segera bertanya, "Kau..., bisakah kau membantuku?"

"Baik, Tuan Putri."

Aku berjalan mendekatinya dan tersenyum, "Kau tahu, kudengar siapapun yang masuk kemari tak akan bisa meninggalkan tempat ini. Apa aku benar?"

Ia mengangguk.

"Kalau begitu aku punya penawaran bagus. Kau bisa bebas dari tempat ini jika kau mau membantuku. Akan ada pelantikan untuk Pangeran sebentar lagi dan aku ingin memberinya sesuatu, tetapi apa yang ingin aku berikan tak ada di sini. Aku tak suka dikawal terlalu ramai, karena itu akan menimbulkan kecurigaan dan tak akan membuat ini menjadi kejutan. Bisakah kau bantu aku?"

A Knight In Shining ArmorWhere stories live. Discover now