45 - After All This Time

11.4K 1K 45
                                    

B E T T E R M A N
Sometimes, in the middle of the night, I can feel you again. But I just miss you, and I just wish you were a better man. We might still be in love, if you were a better man
- Little Big Town -

 We might still be in love, if you were a better man- Little Big Town -

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

XXXXV CHAPTER XXXXV

"Jadi rencananya berhasil?"

"Seratus persen berhasil jika aku tak berbalik untuk omong kosong itu," ringisku.

"Aku sudah menduga bahwa ini takkan berjalan mulus, tetapi setidaknya kau telah melewatinya dan tak kehilangan pengendalian dirimu."

Memangnya aku ini siapa? Aku ini Irina! Aku bukan Lyra yang akan melakukan itu. Aku... aku mungkin akan menonjoknya.

Bersyukurlah pada Sunshita dan pengendalian diri yang hebat itu.

"Baiklah, jadi sekarang bagaimana?"

"Apa?"

"Maksudku, ini tentang orang yang menyelamatkanku saat aku hampir tertabrak. Menurutmu bagaimana? Siapa yang menabrakku dan siapa yang menyelamatkanku?"

Sunshita menggeleng, "Yang jelas itu bukan Damian," ujarnya. "Maksudku, yang mau melukaimu."

"Bagaimana kau bisa tahu?"

"Astaga, kau mencurigai Damian, Lyra?" Tanyanya tak percaya. "Kau pikir Damian akan menyerangmu?"

"Damian bisa menyerangku. Ia pernah melakukannya dan ia ingin menyingkirkanku. Lalu apalagi yang tak bisa ia lakukan?"

"Damian selalu lepas kontrol. Tetapi ia selalu melindungimu. Ia tak pernah ingin kematianmu. Jika itu benar, ia akan melenyapkanmu sejak lama. Ia selalu bersumpah bahwa ia akan menjagamu hingga akhir kan?"

"Bagaimana kau tahu?"

"Aku tahu karena aku mengenalnya. Jadi kau tak perlu takut. Kau pikir siapa orang yang paling mungkin menolongmu? Siapa jika bukan Damian?"

Aku menelungkupkan kepalaku di atas meja dan menjambak rambutku frustasi, "Tidak tahu, aku tidak tahu."

Rasanya mungkin itu adalah Damian. Tetapi mana mungkin jika Damian saja baru tahu tentangku setelah aku kembali. Apa mungkin... Argin?

Apa Nancy memintanya membantuku hingga akhir juga?

Sunshita memelukku dan menepuk punggungku pelan, "Kalau begitu, bagaimana jika aku mengusulkan pilihan lain agar semua ini terasa mudah untukmu?"

Aku mengangkat kepalaku dan menatapnya, "Apa itu?"

"Kau punya dua pilihan. Membunuh Damian atau berdamai dengannya."

"Kurasa aku bukan pembunuh. Tetapi--"

"Kurasa?" Sunshita menaikan sebelah alisnya dan mengangguk-anggukkan kepalanya, "Kalau begitu kita tak perlu menyewa siapapun untuk membunuhnya. Kau akan berdamai dengannya. Lalu setelah itu, kau punya dua pilihan lain."

"Pilihan lain?"

"Berdamai dan tinggal. Atau berdamai dan pergi."

Aku menatapnya, "Kau sangat pintar berkelit."

"I am," ia tersenyum miring, "jadi, kau sudah memutuskannya?"

"Ya."

"Keputusan apa yang kau ambil?" Tanyanya, "karena kupikir, mungkin aku membutuhkan Kareva Argin di sini," ia menyeringai.

"Aku akan berdamai. Lalu aku akan pergi setelah semua berakhir," kataku, "Karena ini bukan pilihan untuk berdamai. Ini pilihan untuk pembalasan dendam."    

070717Revision: 080817301018

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

070717
Revision: 080817
301018

A Knight In Shining ArmorWhere stories live. Discover now