28 - Flashback Start

16.3K 1.6K 24
                                    

L U C K Y O N E S

I got so scared, i thought no one could save me. You came along scooped me up like a baby

- Lana Del Rey -

XXVIII CHAPTER XXVIII

Entah keputusan gila apa yang kubuat semalam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Entah keputusan gila apa yang kubuat semalam. Tetapi aku benar-benar lelah dan jika keputusanku ini memang benar, semuanya akan kembali seperti dulu. Entah seperti apa 'dulu' itu.

Semoga keputusanku tak salah.

"Aku sangat yakin akan keputusanku," kataku bersungguh-sungguh.

Damian tetap diam, ia tak mengatakan apa pun.

"Damian?"

"Baiklah. Jika memang itu yang kau inginkan, aku ingin kau tahu bahwa tak semua hal dapat diubah. Karena itu, aku harus menyegel beberapa tempat. Salah satunya adalah ruang lukis."

"Karena aku tak bisa melukis?"

"Kau sendiri yang mengatakannya," jawabnya. "Jika nanti kau melupakan ingatanmu dan mengingat semua hal yang menjadi ingatan Lyra, aku harus memastikan bahwa kau takkan berhubungan dengan tempat-tempat yang dapat didatangi Lyra tetapi tidak oleh Irina."

Damian benar. Jika nanti aku berpikir dengan semua ingatan Lyra dan kupikir aku adalah pelukis yang handal, maka dapat jadi bencana jika aku mencoba untuk melukis dan malah berakhir gagal. Akan ada banyak pertanyaan yang harus dijawab nantinya.

Aku terkekeh, "Karena aku pasti membuat kekacauan di sana."

Damian mengangguk dan meletakan tangannya di pipiku, "kau akan kembali menjadi Glalyravku." Ia pun menutup matanya. Dan aku mengikutinya. Aku percaya padanya. Aku hanya berharap, aku tak mengambil keputusan yang salah.

Karena jika memang ini takdirku, maka aku ingin menerimanya.

Napasku terengah-engah seiring dengan setiap langkah cepat yang kutempuh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Napasku terengah-engah seiring dengan setiap langkah cepat yang kutempuh. Sesekali aku menoleh ke belakang, memastikan bahwa orang-orang itu berada jauh dariku. Tetapi mereka terlihat sangat dekat. Tak ada yang bisa kulakukan selain berlari. Dan aku pun sudah sangat lelah berlari menghindar. Aku harus berhenti sebelum mencapai titik kelemahanku.

A Knight In Shining ArmorWhere stories live. Discover now