34 - You May Be Lost but Someday, You'll Find Your Way

16.2K 1.2K 58
                                    

'Cause we're the masters of our own fate, we're the captains of our own souls
- Lust For Life, Lana Del Rey ft The Weeknd

XXXIV CHAPTER XXXIV

Hari-hari yang kami lewati terasa begitu tenang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari-hari yang kami lewati terasa begitu tenang. Nyaris terlalu tenang. Sunshita tidak menunjukkan batang hidungnya lagi sejak kejadian yang menimpanya seminggu lalu. Damian hampir tak pernah meninggalkanku lagi untuk urusan di luar Voreios. Keadaan ini membuatku merasa senang. Terlalu senang hingga aku lupa bahwa semua hal menyenangkan itu bersifat sementara.

Will datang pagi ini, ia tak banyak bicara seperti biasanya. Begitu aku menyapanya, Will hanya mengangguk saja dan tampak buru-buru pergi ke ruangan Damian. Aku terus memperhatikannya dengan bingung, awalnya aku ingin memanggilnya untuk bertanya lebih lanjut, tetapi begitu Will membuka pintu ruangan Damian dan berbicara dengan kesal, aku tak jadi melakukannya.

"Damian, kau tak bisa menundanya terus-menerus! Ini harus segera dilaksanakan!"

"Aku bisa."

Lalu pintu itu tertutup dan aku tak dapat mendengarkan percakapan mereka lagi. Aku mengernyitkan dahiku dan menatap pintu ruang kerja Damian, bertanya-tanya apa yang membuat Will sekesal ini. Akhirnya kuputuskan untuk mendekati pintu ruang kerja Damian dan mencoba untuk mendengar sesuatu. Kendati samar, aku masih dapat mendengar perkataan Will.

"Aku tahu kau mengkhawatirkannya. Tetapi kau tak bisa menghindari ini selamanya. Aku dan para petinggi lain yang berada di sisimu, sudah tak bisa diam lagi. Rakyat-rakyat kami menjadi resah dengan kondisi ini. Aku takut akan semakin banyak pemberontakan yang muncul jika kau tetap tak mengambil tindakan. Kau sendiri tahu, jika kau tak memulainya, maka ayah Sunshita pasti memulainya."

Aku menatap ragu pintu ruangan tersebut. Aku takut bahwa pembicaraan ini sangat penting dan aku akan mengganggu mereka. Tetapi mungkin aku dapat menengahi mereka. Jelas kedua ego lelaki itu takkan bisa melebur.

"Aku tahu apa yang kulakukan dan aku yang memerintah di sini. Semua keputusanku harus dipatuhi."

"Aku mengerti. Namun, ini bukan sekedar pemerintahanmu. Tetapi juga keamanan rakyat-rakyatmu. Bayangkan jika penyerangan terjadi dan kau tak siap untuk itu. Atau bagaimana dengan rakyat-rakyat kami yang takut dimusnahkan oleh kekuasaan Calrafless karena kami memihak dirimu? Kau tak tahu bagaimana caranya bekerja. Ia mungkin tak langsung menyerangmu, tetapi menghancurkan pilar-pilar kekuasaanmu. Dengan menghancurkan semua sekutumu, bisa dipastikan, kau akan langsung kehilangan mereka dan kepercayaan mereka."

"Aku lebih tahu tentang itu. Jangan mencoba untuk mengajariku."

Aku menghela napas dan memutuskan untuk mengetuk pintunya sebelum aku masuk. Aku mulai mengerti apa yang mereka bicarakan. Ini semua soal politik kerajaan kami. Semua pertentangan yang entah sejak kapan dimulai. Atau mungkin, sebuah kekuasaan yang semakin lama terasa tak pernah cukup. Ingin lagi dan lagi, seperti kecanduan.

A Knight In Shining ArmorWhere stories live. Discover now