32 - Just Him, Forever

17.5K 1.5K 45
                                    

L O V E S T O R Y
Romeo save me, they're trying to tell me how to feel. This love is difficult, but it's real. Don't be afraid, we'll make it out of this mess. It's a love story, baby, just say yes.
- Taylor Swift -

XXXII CHAPTER XXXII

Demi Tuhan, kepalaku benar-benar sakit ketika aku terbangun pada esok harinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Demi Tuhan, kepalaku benar-benar sakit ketika aku terbangun pada esok harinya. Pusing menderaku dan aku merasa seperti akan mati. Apa yang terjadi semalam? Aku bahkan tak dapat mengingatnya. Semuanya samar dalam ingatanku.

Merasa mual, aku langsung berlari ke toilet dan memuntahkan semua cairan yang ada diperutku. Oh, Tuhan... ada apa dengan diriku?

"Lyra."

"Damian," aku menoleh dan melihatnya bersandar di pintu kamar mandi.

Aku mencuci tanganku dan berjalan mendekatinya, "Aku baik-baik saja. Aku baik-baik saja."

Damian hanya diam menatapku. Aku mengangkat bahuku dan tersenyum, "Pagi."

Damian menghela napas. Aku menaikkan sebelah alisku, "Ada apa? Hei, aku baik-baik saja, kau tahu. Aku takkan terluka ketika kau ada bersamaku, kan?"

"Baiklah, kau tak ingin bicara denganku?" Aku berjalan melewatinya, "apa salahku jika aku menjadi...."

Seluruh ingatan yang tak jelas kemarin menjadi jelas sekarang. Pesta, minum-minum lalu... teriakkanku.

"Ah...," aku meringis seraya memegangi meja riasku, "wow! Apa... apa yang kulakukan semalam?" Tanyaku tak percaya.

Aku berbalik dan menatap Damian bingung, "Kau marah karena aku seperti itu? Karena aku menjadi gila? Atau karena hal lain? Jelas bukan kau yang melakukannya padaku, kan?" Tebakku.

"Aku tak marah padamu."

"Oh, benarkah? Aku tak yakin. Marah atau tidak, ada sesuatu yang kau tutupi dariku. Dan... satu lagi," aku mengangkat jari telunjukku, "kau tahu, apa yang terjadi semalam bukan salahku. Aku tak tahu apa yang terjadi hingga aku menggila. Oh Tuhan, aku benar-benar mengacaukannya. Ini memalukan. Bisakah aku keluar dari tempat ini nantinya? Tidak. Aku akan ditertawakan."

Aku memegangi kepalaku yang terasa ingin pecah, "Oh Tuhan... bantulah aku. Ini sangat memalukan."

"Berhenti mengeluh dan bersiaplah untuk upacara pagi ini. Kita akan langsung kembali ke Voreios setelahnya."

Aku menoleh padanya, "Mengapa begitu cepat?"

"Memangnya kau mau apa di sini?"

Membuat malu, ringisku.

Membuat malu, ringisku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
A Knight In Shining ArmorWhere stories live. Discover now