18 - You're Back

22K 2K 95
                                    

O U R S

And it's not theirs to speculate if it's wrong and your hands are tough, but they are where mine belong and i'll fight that doubt and give you faith.

- Taylor Swift -

XVIII CHAPTER XVIII

XVIII CHAPTER XVIII

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tetapi sial. Ternyata memikirkan kejadian tadi membuatku tak bisa tidur. Belum lagi, aku mulai kehabisan napasku di dalam selimut penuh sesak itu. Harusnya kami pakai selimut jaring-jaring saja! Tetapi... untuk apa menggunakan selimut kalau bolong-bolong semua?

Argh!

"Lyra."

Aku memejamkan mataku lebih erat saat menyadari bahwa ia sudah menaiki ranjang di sisi sebelahku. Tiba-tiba saja, selimutku sudah tertarik, "Aku tahu kau tidak tidur."

Aku masih tetap mempertahankan aktingku. Tetapi percuma saja, setelah mendengar ancamannya, aku langsung terlonjak duduk dan membuka mataku lebar-lebar.

"Jika kau masih berusaha untuk mengelabuiku, kau jelas bisa membayangkan apa yang akan kulakukan padamu di ranjang ini."

"Tidak!" Aku melotot dan bergerak menjauh.

Ia menatapku datar dan menarik tanganku, membuatku tidak bisa lari ke manapun.

"Mengapa kau lari?"

Aku diam, mati kutu dan kehabisan kata-kata karena jebakkannya.

"Apa maumu? Mengapa kau tak menjawab pertanyaanku tetapi menyulitkanku seperti ini?" Aku menatapnya kesal.

"Menyulitkanmu seperti apa?"

Sebenarnya ada apa dengan Damian? Kemarin ia tidak seperti ini. Apa ia baru saja kumat? Kalau begitu... bisakah aku bertanya lagi?

Ah, tidak. Tidak. Pertanyaanku sebelumnya saja tidak ditanggapi. Bagaimana jika aku meminta sesuatu yang tak ingin ia dengar. Bisa-bisa habis aku diterkamnya.

"Lepas!" Aku menarik tanganku dan ia tak menahanku.

Aku melotot padanya tetapi Damian tampak biasa saja. Ia tak terpengaruh entah ekspresi apa pun yang kupasang saat ini.

"Ada apa denganmu? Mengapa sekarang, kau diam saja?"

"Tidurlah."

Aku mengernyitkan dahiku, "Apa maksudmu?"

Damian tak mengatakan apa pun. Ia hanya berbaring dan menutup matanya seolah tak mendengar pertanyaanku. Hei, apa aku ini hantu?

"Damian!" Aku memanggilnya dengan kesal, "mengapa kau membangunkanku secara paksa dan sekarang menyuruhku tidur?"

"Aku tak membangunkanmu secara paksa. Kau memang belum tidur."

"Tetapi mengapa?!" Geramku.

"Hanya ingin tahu, apa kau marah atau tidak."

A Knight In Shining ArmorWhere stories live. Discover now