43 - Now I'm Found

12.2K 1K 93
                                    

T H E M O M E N T I K N E W
You should've been there. Should've burst through the door with that 'baby I'm right here' smile

- Taylor Swift -

XXXXIII CHAPTER XXXXIII

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.


XXXXIII CHAPTER XXXXIII

Setelah empat tahun berlalu, aku kembali lagi kemari, Sud. Tempat Lyra yang sebenarnya. Memang seharusnya Lyra ada di sini. Seharusnya ia tidak menikahi Damian. Tetapi ia begitu bodoh. Ia begitu bodoh dan begitu mencintai Damian yang bahkan tak punya perasaan. Damian tak dapat merasakan apa pun. Tidakkah ia menyadarinya?

Dan semua kebodohan yang kulakukan sebagai Lyra... aku memang sudah gila saat itu.

"Tuan Putri, akhirnya kau kembali!" Deandra memelukku.

Aku tersenyum, "Tentu saja aku kembali, jika aku tidak kembali, akan jadi apa... Sud kita ini?"

"Apa kau baik-baik saja, Yang Mulia? Kau butuh sesuatu? Atau--"

"Tidak apa, D," aku tersenyum dan berjalan masuk ke dalam kamarku.

"Tetapi, Yang Mulia... jika aku boleh tahu, dari mana saja kau selama ini?"

"Aku tidak ke manapun, aku hanya bersembunyi di suatu tempat. Kau tak perlu khawatir, Deandra."

"Tidak, Yang Mulia. Apa kita akan kembali ke Nord hari ini juga?" Tanyanya.

Aku menatap jari-jariku, "Hmm... tidak, Deandra. Kita tidak akan kembali ke Nord."

"Jika aku boleh tahu, mengapa?"

"Karena Sud adalah rumahku. Dan karena aku bahkan tak peduli lagi dengan... cinta," aku berjalan ke balkon dan melihat aktivitas di luar, "cinta... apa itu cinta, D? Kau tahu?"

"Uh, Yang Mulia, aku tak pernah jatuh cinta, tetapi selama ini, aku selalu melihatmu dan Yang Mulia Damian, dan menurutku, cinta itu... cinta itu sesuatu yang indah dan gila," suaranya terdengar penuh kebahagiaan.

"Benar, cinta itu gila. Cinta itu bodoh. Cinta itu... kejahatan."

Mungkin dulu aku takkan pernah menyadari betapa menyenangkannya untuk hidup di sini

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Mungkin dulu aku takkan pernah menyadari betapa menyenangkannya untuk hidup di sini. Aku terlalu sibuk hidup dalam ketakutanku. Tetapi sekarang, saat aku berdiri di tempat ini, di tengah keramaian, ketika semua orang tak dapat mengenaliku, aku merasakan kehidupan.

"Yang Mulia, mengapa kita harus menggunakan kain penutup ini?" Tanya Deandra karena aku memintanya menggunakan masker penutup mulut.

"Karena aku tak ingin orang lain mengawalku, agar tak ada satu orangpun yang mengenalku, sebaiknya kita gunakan ini."

"Apa berhasil?"

"Lihat saja."

Deandra mengangguk patuh. Hari ini aku mengajak Deandra berjalan-jalan untuk mengusir kebosananku. Aku lelah di kurung di dalam kastil-kastil besar.

Aku sedang berjalan dan akan menyebrang ketika sebuah mobil tiba-tiba saja melaju dengan cepat ke arahku tanpa kusadari.

Ketika aku akan berlari, sebuah lingkaran es muncul mengitari diriku. Mobil itu menabrak lingkaran es tersebut, tetapi lingkaran itu tak pecah. Dan mobil itu hancur parah di bagian depan.

"Oh Tuhan, Yang Mulia!" Jerit Deandra panik.

Aku segera menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari-cari siapa orang yang telah melindungiku dengan lingkaran es itu. Tetapi tak ada satupun wajah yang mencurigakan di antara orang-orang ini, tak ada juga wajah yang kukenal.

Siapa orang ini?

Apa mungkin... Damian? Apa ia sudah tahu? Apa rencanaku gagal?

 Damian? Apa ia sudah tahu? Apa rencanaku gagal?

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

290617
Revision: 290717

271018

A Knight In Shining ArmorNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ