22 - Dumb Ways To Die

19.8K 1.9K 112
                                    

I D O N ' T W A N N A L I V E F O R E V E R

I don't wanna live forever, cause i know i'll be living in vain. And i don't wanna fit wherever

- Zayn & Taylor Swift -

XXII CHAPTER XXII

Aku terengah-engah karena kegagalanku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku terengah-engah karena kegagalanku. Namun, tepat saat Damian akan membuka pintu, aku kembali membuka suaraku dan menghentikan langkahnya.

"Pernahkah kau merasa begitu takut bahkan hanya untuk membuka mata? Seolah itu adalah dosa. Seolah apa pun yang kau lakukan adalah salah. Kau berlari karena takut tertangkap. Tetapi kau hanya berlari dari bayanganmu sendiri yang jelas tak akan pernah berhenti mengejarmu."

"Itulah yang kurasakan setiap kali aku bersamamu, Damian. Aku ketakutan. Aku takut padamu. Kau tak pernah berhenti mengejarku. Aku berusaha untuk berlari darimu, tetapi kau seperti bayanganku yang pada akhirnya, selalu menangkapku. Aku takut untuk melihat semua ini karena itu hanya mengingatkanku akan keberadaanku. Aku tidak di Bumi. Entah di mana aku, aku tersesat. Aku merasa sangat panik dan ketakutan. Aku... aku tak dapat menghentikan ini."

Aku menggeleng dan memeluk tubuhku sendiri, "Aku takut," aku menutup telinga dan mataku, "Aku takut dan tak ada yang dapat kulakukan dengan ketakutanku. Aku tidak tahan lagi. Menurutmu, apa yang harus kulakukan?"

Damian hanya diam. Namun, akhirnya ia berkata padaku, "Jangan bertindak bodoh. Hanya itu yang harus kau lakukan."

Aku tersenyum pahit ketika ia benar-benar meninggalkan ruangan. Harusnya aku tahu... harusnya aku tahu bahwa berbicara dengannya itu sia-sia.

Lalu mengapa aku masih berusaha?

Karena aku... berharap.

Aku berharap bahwa ia akan melunak padaku. Untuk sekali saja, semua kebodohan ini, berhenti. Semua rasa sakit ini, menghilang. Dan semua serpihan, kembali merekat. Mengutuhkan apa yang telah hilang dan membangun apa yang telah hancur, kita.

Aku sebagai Irina dan Damian sebagai suami Lyra. Bukan aku sebagai Lyra dan Damian sebagai lelaki yang putus asa setelah kehilangan cintanya hingga memaksaku untuk menjadi Lyra.

Aku ingin kembali. Mengapa aku harus terjebak di tempat ini? Dan di antara sekian banyak makhluk di sini, mengapa harus Damian?

Aku berdiri dan lekas berjalan keluar dari ruangannya. Saat aku membuka pintu, beberapa pelayan berdiri di sana dan membungkuk hormat padaku, "Tuan Putri, kami akan membersihkan ruangannya."

Aku diam saja, tak tahu harus mengatakan apa di dalam kondisiku saat ini. Aku hanya takut, aku akan meruntuhkan semuanya saat ini dan membuat kegaduhan tak penting.

Deandra sepertinya mengerti, ia mengangguk kepada pelayan yang lain dan pelayan-pelayan itu bergegas masuk untuk membersihkan kekacauan di dalam sana.

A Knight In Shining ArmorWhere stories live. Discover now