For You

7.1K 739 99
                                    

-----For You-----

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.


-----For You-----

"Hyung! Bangun..."

Jungkook menarik-narik selimut yang menggulung tubuh Taehyung dengan gemas. Sedari tadi dia sudah berusaha membangunkan Taehyung, tapi kekasihnya itu masih saja betah menempel di atas tempat tidur.

"Hari ini hari kelulusanku hyung! Hyung harus menghadirinya! Cepat bangun~"

Jungkook yang kesal berhenti menarik-narik selimut Taehyung dan beralih melipat kedua tangannya di dada kesal.

"Ughh... aku lelah, Kook. Kau bisa menghadirinya sendiri kan?"

Jungkook yang mendengar perkataan Taehyung barusan merasa benar-benar tertohok.

Kedua matanya mengerjap tak percaya. Tangan kanannya terkepal, bersiap memberikan beberapa pukulan ke tubuh kekasihnya itu. Namun sayangnya dia tak sampai hati dan berakhir keluar dari kamar itu tanpa mengatakan sepatah kata pun lagi.

Taehyung yang masih bergelung dalam selimut mulai menyembulkan kepalanya dan melihat Jungkook keluar dari kamar dengan sebelumnya sempat membanting pintu.

"Uggh~ manisnya..."

.

.

.

Jungkook berjalan gontai memasuki gedung yang akan menjadi saksi kelulusan dirinya.

Padahal ini hanya akan terjadi sekali seumur hidup, tapi Taehyung malah dengan mudahnya mengatakan kalau tak bisa berhadir di upacara kelulusannya ini.

Menyebalkan.

Kedua mata Jungkook terlihat berembun, namun sekuat tenaga dia coba untuk tak menangis.

Sangat memalukan jika semua orang yang ada di sini tau dia menangis hanya karena sang kekasih yang tak bisa datang kesini.

Jungkook berusaha mengenyampingkan hal tersebut dan memilih untuk lebih fokus pada acara yang sudah mulai berlangsung.

Bagaimana pun juga ini adalah hari yang sudah di nanti-nantinya sejak lama.

.

Setelah upacara kelulusan selesai, Jungkook memilih langsung keluar dari gedung tersebut. Berlama-lama di dalam hanya akan membuat mata dan perasaannya sakit.

Semua teman-temannya di dampingi entah itu keluarga atau pun kekasih mereka, sedangkan Jungkook sejak datang hingga pulang sendirian.

Miris memang.

"Seharusnya ini akan jadi hari yang paling membahagiakan. Tapi nyatanya itu semua hanya harapan semata." Gumam Jungkook sembari menghela bafas pelan.

Dia langkahkan kedua kakinya dengan wajah yang tertunduk. Sedikit pun tak menyadari seseorang yang berdiri di depannya dengan sebuket bunga di tangannya.

"Hei, kenapa sedih? Ini hari yang kau nantikan sejak lama kan? Ayo senyum."

Jungkook tersentak kaget saat mendengar suara seseorang yang teramat di kenalnya. Dia langsung mendongak, dan menemukan Taehyung di depannya sedang tersenyum jahil padanya. Menenteng sebuket bunga yang di sodorkan pada dirinya.

Jungkook tak bisa menyembunyikan wajah blanknya dan hanya bisa terdiam dengan mulut yang terbuka kecil.

"Kenapa cuma diam? Katanya kemarin mau di kasih bunga saat hari kelulusannya~"

Taehyung berjalan mendekat kearah Jungkook. Dia berikan buket bunga di tangannya pada Jungkook yang masih terlihat kaget.

GREB!

"Hyung! Kau menyebalkan!"

Jungkook tanpa memperdulikan sekitarnya langsung menghambur kepelukan Taehyung. Menangis sejadi-jadinya sembari menyembunyikan wajahnya di dada Taehyung.

"Haha, maafkan aku sayang. Aku hanya ingin memberikanmu kejutan."

"Tapi ini tak lucu! Aku marah padamu!" Seru Jungkook tiba-tiba sembari melepas secara kasar pelukannya pada Taehyung.

"Yakin marah? Walaupun aku kasih sesuatu yang lebih dari ini di rumah?"

"Eh?"

"Ayo ikut aku pulang."

.

Sekarang Taehyung dan Jungkook sudah berada di rumah yang mereka tinggali bersama.

Sejak keluar dari mobil, Taehyung terus menutup kedua mata Jungkook dengan tangannya dan mengarahkan namja manis itu untuk berjalan mengikutinya.

"Hyung, mau bawa aku kemana?"

"Sebentar lagi kita sampai." Kata Taehyung pelan sembari berjalan hati-hati mengimbangi langkah Jungkook.

Saat tiba di depan kamar mereka. Taehyung melepaskan kedua tangannya dari mata Jungkook.

"Mana kejutannya, hyung?"

Taehyung tersenyum penuh arti sembari mempersilahkan Jungkook untuk membuka pintu kamar mereka.

"Ada di dalam. Kau bisa melihatnya sekarang."

Jungkook tak menjawab dan dengan perlahan membuka pintu kamar mereka.

Saat pintu tersebut sudah sepenuhnya terbuka. Jungkook langsung membeku dengan kedua mata yang terbelalak kaget.

Dapat dia lihat langit-langit kamar mereka yang sudah di penuhi balon dengan warna kesukaannya --merah. Di setiap tali yang ada di balon tersebut terdapat foto dirinya sejak pertama kali bersekolah di senior high school. Di dinding kamar mereka juga terdapat tulisan besar ucapan selamat atas kelulusan dirinya. Dan lagi, di atas tempat tidur terlihat satu cake dengan gambar dirinya di atasnya dan semangkuk besar jjangmyeon.

"Kau menyukainya, Jungkook-ie?"

Karena Jungkook yang sedari tadi hanya terdiam, Taehyung pun memilih untuk mencairkan suasana yang hening mendadak.

Jungkook yang tersadar dari keterkejutannya langsung berbalik dan menatap Taehyung dengan kedua mata yanh sudah berair sekarang.

BRUK!

"Hyung... aku sangat! Sangat! Mencintaimu! Terima kasih~"

Taehyung terlihat mengernyit sakit sembari mengelus bokongnya yang barusan secara tiba-tiba meghantam lantai karena Jungkook yang menerjang dirinya.

Sebenarnya dia ingin marah, tapi melihat Jungkook yang begitu bahagia akhirnya kemarahannya menghilang.

"Apapun untukmu, Jungkook-ie.  Aku pun juga mencintaimu."

END

Eaaa.... ini cuman buat hiburan semata kok. Maklumin aja ya karena kaga sama ama yang realnya kemaren #wkwkwk

Tadi sempet ngga ada mood lagi bikin ff. Tapi karena inget kalian, jadinya berusaha bikin ff lagi buat ngehibur kalian.

Udahan ya sayang"ku~
Senyum lagi kek biasanya ya.
Jangan terlalu di pikirin masalah tadi. Entar kalian cepet tua loh #eh

Maaf ya klo masih ada typo(s). Dan makasih buat yang udah luangin waktunya baca drabble kaga jelas ini.

Sampai ketemu lagi #kiss

-AI-

(VKook) Fanfiction IIМесто, где живут истории. Откройте их для себя