Bagian kedua dari buku (VKook) Fanfiction.
Tetap sama berisi drabble, oneshoot sampai twoshoot dengan Kim Taehyung dan Jeon Jungkook sebagai tokoh utamanya.
(Dilarang mengcopy atau menyalin cerita ini. Apalagi mengakui sebagai karya milik anda.)
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
-----Tattoo-----
"Malam, Jeon Jungkook kan?"
Pemuda yang baru saja memasuki ruangan studio tato itu tampak kikuk ketika satu-satunya orang yang berada di dalam ruangan itu menyapanya dengan ramah.
"I-iya, aku Jeon Jungkook."
Jungkook tampak berdiri kaku dan menatap sekeliling isi studio tato tersebut. Nyalinya yang tadinya setinggi menara Namsan Tower dengan hitungan detik sudah tersapu bersih ketika melihat semua peralatan tato di sana yang kedua matanya lihat sangat mengerikan.
"Kau duduklah di sana. Aku akan menyiapkan peralatannya dulu."
Pria itu tidak menatap Jungkook, dia terlihat sibuk memasukkan sesuatu ke dalam wadah kecil yang entahlah Jungkook juga tidak tau namanya apa.
Dengan ragu Jungkook menghampiri satu-satunya kursi yang paling besar di ruangan itu. Dia tau di kursi itulah dia harus duduk saat ini dan dengan perasaan yang campur aduk, Jungkook berusaha meyakinkan dirinya.
Setelah menunggu tidak sampai 5 menit, pria yang Jungkook yakini sebagai tattoo artist itu berjalan dengan santai menghampirinya. Terlihat senyuman ramah menghiasi wajah pria itu, walaupun Jungkook dibuat ngeri duluan karena wajah pria itu yang terlihat sangar. Namun, dibalik itu Jungkook akui pria tersebut masuk dalam kategori salah satu lelaki tampan Korea Selatan yang pernah dia temui seumur hidupnya. Tapi tetap saja tato singa yang menghiasi seluruh sisi leher kanannya hingga ke pundak serta tato burung phonix di bisep kirinya berhasil membuat Jungkook meneguk salivanya ngeri.
"Perkenalkan, namaku Kim Taehyung. Dari datamu yang aku lihat kau baru berusia 22 tahun, benar?"
Jungkook hanya nampak mengangguk beberapa kali sebagai jawaban, entah kenapa dia tiba-tiba saja seperti tidak tau bagaimana caranya untuk berbicara saat ini. Sepertinya pemuda manis itu mulai menyesali keputusannya menyetujui usulan sang sahabat -Park Jimin, untuk mentato tubuhnya sebagai pelampiasan rasa sakit hati karena ditinggalkan mantan kekasihnya berselingkuh. Oke, itu memang kisah yang menyedihkan dan tolong jangan kasihani Jungkook karena dia sama sekali tidak ingin mengingat kembali wajah brengsek sang mantan kekasih.
"Aku 28 tahun dan kau bisa panggil aku dengan sebutan hyung. Rileks saja, oke. Jangan gugup."
Taehyung mulai menyusun alat-alat yang diperlukannya di atas meja yang saat ini membatasi tempat duduknya dengan Jungkook.
"Jadi kau mau di tato di mana?"
"Di- di sini!"
Jungkook dengan gugup menunjuk pergelangan tangan kanannya pada Taehyung dan terlihat telunjuk kirinya mengalami tremor saat ini. Taehyung yang melihat itu pun tampak tersenyum kecil dan tanpa di duga pria itu menggenggam telunjuk kiri Jungkook.
"Kan sudah ku bilang, rileks. Kemarin aku mendapatkan pelanggan yang sama gugupnya seperti dirimu dan berakhir pingsan di kursi yang saat ini kau tempati itu. Aku tidak ingin hal itu juga terjadi padamu. Jadi jika kau masih sangat gugup, akan lebih baik kau pulang dan kau bisa buat jadwal denganku sampai kau merasa sudah siap nanti."
