•2°

9.1K 377 1
                                    


•-•

Acara makan malam keluarga Husni telah usai, semua peralatan juga sudah di cuci dan di rapihkan ke tempatnya masing-masing.

Kini saatnya mereka berkumpul di ruang keluarga, mengingat Husni meminta mereka untuk menemuinya.

"Harumi bisa duduk di samping Ayah?" Pinta Husni yang langsung mendapat anggukan dari Harumi.

"Ada apa memangnya, Yah?" Tanya Rumi penasaran, apa semua ini akan menjurus seperti apa yang ada di pemikirannya?

"Harumi anak bungsu Ayah yang ayah sayang. Harumi kan sudah besar, dan usia Harumi juga sudah layak untuk di segera kan untuk menikah." Dan benar saja hal ini akan menjurus pada pemikirannya Harumi yang seperti Ayahnya lakukan pada kakak perempuannya dulu.

"Mengingat niat baiknya keluarga Om Fathur yang ingin menjodohkan anaknya dengan anak Ayah, tadi beliau dan anaknya yang bernama Faiz datang meminta restu untuk melamar Anak bungsu Ayah yaitu kamu, Harumi Ayunindya Bhakti."

Keysha tampak tersenyum mendengar kabar bahagia itu. Ia merasa senang karena sahabat yang sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri itu ada yang ingin mempersunting.

"Ayah dan ibu sudah setuju dengan niat baik keluarga Om Fathur dan anaknya Faiz. Tinggal bagaimana kamunya aja Rum.." Ujar Ira menimpali.

Jujur Harumi tampak kaget sekaligus bahagia mendengar ini semua bahkan ingin menelan salivanya saja rasanya sulit. Ia mengucapkan Hamdallah di dalam hatinya karena nama yang selama ini terucap di dalam do'a lima waktunya terkabulkan.

"Jika memang Mas Faiz adalah laki-laki pilihan terbaik ibu dan Ayah, maka Harumi setuju dengan maksud baik keluarga Om Fathur." Ujar Harumi tersenyum bahagia. Yang di ikuti oleh Husni, Ira dan juga Keysha.

"Ayah sama Ibu gak akan memaksa kamu untuk nerima perjodohan ini, karena yang akan ngejalanin rumah tangga kedepannya kan kamu Rum. Apa benar kamu ingin menerima perjodohan ini?" Ujar Husni memberi pilihan untuk Harumi berfikir dua kali.

"Atau kamu mau shalat istikarah dulu, Nak? Jangan sampai kamu nantinya menyesal." timpal Ira memberikan pilihan yang lain.

Harumi tersenyum melihat kedua orang tuanya bergantian. "Ibu, Ayah.. Percayalah, Allah sudah mengabulkan do'a-do'a ku selama ini. Aku memang tak pernah memberitahu ibu dan Ayah siapa pria yang selama ini ku sebut dalam do'a lima waktu ku, percayalah bahwa Mas Faiz orangnya."

Warna bahagia seketika menguaar dari wajah Ira dan Husni.

"Alhamdulillah, kalau kamu memang menyukainya. Ibu dan Ayah disini tugasnya hanya mendukung apa pilihan mu jika itu masih baik untuk di pilih" Ujar Husni memeluk anak bungsunya itu.

Jujur Keysha ingin menitihkan air matanya melihat keharmonisan keluarga tersebut. Ia rindu dengan sosok ibu dan Ayahnya.

"Dua minggu lagi Keluarga Om Fathur akan datang kembali untuk melamarmu Rum" Ujar Ira tersenyum bahagia.

Jujur sebenarnya ini lah yang di tunggu oleh seorang Harumi Ayunindya Bhakti untuk di persunting oleh seorang Pria yang bernama Muhammad Faiz Al-Fatih. Seseorang yang tak pernah absen dari doa lima waktunya.

"Aku seneng banget Key, akhirnya Allah menjawab semua do'a-do'a ku."

"Alhamdulillah, aku turut bahagia ya Mba..."

"Makasih ya Key.." Harumi memeluk Keysha senang.

"Cerita dong Mba, gimana Mba bisa sampe sesuka itu sama Mas.. Mas siapa Mba namanya?"

"Mas Faiz?" Keysha mengangguk ketika Harumi menyebut nama pria itu.

"Gimana ceritanya Mba?" Tanya Keysha penasaran.

"Ya gitu, latar belakangnya sih sama kayak kisah percintaan kamu yang suka sama Mas Pras. Mas Faiz itu dulu juga senior di SMA aku, kita dulu sempet satu eskul cuma ya gitu. Mas Faiz selalu cuek sama semua cewe, gatau karena apa alasannya dia bisa sedingin gitu sama semua cewe."

Keysha tampak khusyu menyimak cerita dari Harumi, "Banyak yang menyukai Mas Faiz terang-terangan, banyak juga yang menyukai Mas Faiz secara diam-diam Key. Ya termasuk aku sih yang suka sama dia diam-diam hehe. Dan kamu tau gak, kapan pertama kali aku bisa ngobrol sama dia?"

"Ya gatau lah Mba, wong Mba belum cerita ke aku.." balas Keysha sambil membenarkan posisi duduknya.

"Iya juga ya, haha. Jadi gini, waktu pertama kali kita ngobrol tuh waktu Ayah ambil rapot aku, jadi  waktu itu Ayah sama Om Fathur ketemu di parkiran sekolah ku, dan ternyata Om Fathur adalah Ayah dari Mas Faiz. Jujur aku kaget banget Key, dan asal kamu tau di hari itu setelah ambil rapot Om Fathur ngajak aku sama Ayah untuk makan siang. Rasa dingin langsung menyelimuti tubuh aku, debaran jantung sepanjang hari itu berdegup gak seperti biasanya. Aku gugup, apalagi waktu Om Fathur minta Mas Faiz untuk ngajak aku jalan-jalan keliling taman resto, disitu baru Mas Faiz ngajak aku ngobrol. Rada canggung sih, kamu tau kan dulu aku sama cowo gimana?"

Keysha mengangguk mengerti sikap Harumi pada Pria waktu dulu. Selalu menjaga jarak dan gak faseh dalam berbicara pada kaum ikhwan, apalagi yang ia suka. Pasti gugup.

Obrolan mereka terus berlanjut, sampai akhirnya mereka sama-sama terlelap di dalam kamar Keysha.

•-•

Update..
Gimana? Udah kebayang ceritanya belum? Hmm belum kebayang ya? Hihi 😂 ikutin terus aja yaaa.
Jangan lupa Coment dan vote nya yaaapp😍
Oke see u.

The Second WifeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora