•24°

5K 273 48
                                    

Maafff ada iklan sedikit huehehehe, bentar aja kok iklannya beneran dwehhh 😂 begini begini, aku boleh minta pendapat kalian tentang cerita berbayar di wattpad nda? Seperti misalnya kalian suka atau nda kalau cerita nya harus berbayar pakai koin gityuuu? Tolong di jawab yaa sayang-sayang akoooo ✨ pendapat ini sangat berarti untukkuuuu, timakaci banyakkkk 💛💛💛

enjoy!

"Sebelumnya, saya ingin memohon maaf kepada bapak dan seluruh keluarga atas kesalahan saya menutupi semua fakta yang ada"

Penuturan Laras barusan membuat degup jantung Faiz menjadi semakin tidak karuan. Pikirannya melayang buruk.

"Saya menyadari hal yang saya lakukan terhadap bapak dan sekeluarga sangatlah fatal. Namun dalam surat ini saya ditekankan oleh pasien Harumi untuk tidak memberitahu kondisi yang sedang beliau alami kepada bapak"

Dengan tatapan bingung, faiz mengambil sebuah file yang di berikan oleh Laras.

"Namun, demi kebaikan pasien dan keluarga saya harus bicara bahwa pasien Harumi selama ini berstatus sebagai pasien kanker usus stadium 3"

Faiz yang tengah melihat isi surat tersebut, langsung mengalihkan pandangannya ke arah Laras karena penuturan Laras barusan.

"Kasusnya belum serius dan ini bisa di sembuhkan tanpa harus dilakukan operasi untuk memotong ususnya. Saya bersama dokter spesialis kanker selama ini sudah berdiskusi mengenai kanker yang di alami pasien. Untuk informasi lebih lanjut nya, bapak bisa langsung menghubungi dokter Andri disini"  pungkas Laras sembari memberi sebuah kartu nama kepada Faiz.

Kalimat lanjutan yang Laras jelaskan tadi membuat Faiz menghela nafas panjang. "Lalu, bagaimana dengan kondisi istri saya saat ini dok?"

Laras tersenyum tenang sambil menatap Faiz. "Pasien Harumi sudah kembali sadar sejak semalam, namun beliau meminta untuk mengabari keluarga setelah saya bertemu dengannya. Pasien Harumi ingin memastikan bahwa saya belum memberitahu persoalan ini kepada bapak dan keluarga. Namunnn, saya mengharapkan kesembuhan kembali hadir untuknya. Maka dari itu saya menjelaskan hal ini kepada bapak"

Entah apa yang dipikirkan istrinya itu, Faiz tidak akan membiarkan Harumi menghadapi ini sendirian. Seperti Laras, Faiz juga menginginkan kesembuhan hadir kembali pada hidup Harumi.

Tanpa mengendurkan senyumnya, Faiz terus menatap wajah Keysha yang sudah lebih dulu terlelap. Semenjak Almira memutuskan untuk menginap, Keysha jadi terbiasa tidur di kamar Faiz dan Faiz pun tidak keberatan soal itu.

Dengan gerakan pelan, Faiz mengelus perut Keysha yang sudah terlihat sedikit membuncit. Namun gerakan itu malah membuat sang empunya terbangun dari mimpinya.

"Maaf mass, aku ketidurannn" Ujar Keysha menyambut tangan Faiz yang berada di atas perut nya.

"Aku yang harusnya minta maaf, karena udah ganggu tidur nyenyak kamu" Ujar Faiz pelan

Keysha tersenyum lalu mengambil posisi duduk. "Belum nyenyak kok, buktinya aku masih bisa ngerasain usapan tangan Mas" kekeh Keysha sambil melepaskan dasi yang dikenakan sang suami.

Faiz yang mendapat jawaban itu hanya tersenyum membenarkan anak rambut yang menguasai dahi sang istri.

"Tadi dedek bayi nya gerak, sepertinya dia tau Ayahnya pulang. Makanya aku usap deh perutmu, sekali lagi maaf yaaa"

Keysha beneran dibuat meleleh dengan wajah yang Faiz tunjukkan saat ini. Rasanya ingin sekali ia cubit kedua pipi itu, namun Keysha tidak berani karena Faiz pasti akan mencumbunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Second WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang